Mohon tunggu...
Ario Achmad Ismail
Ario Achmad Ismail Mohon Tunggu... Mahasiswa - 22107030064-Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga

Gak emyu gak makan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Joki Tugas Sebuah Pekerjaan?

1 Maret 2023   08:00 Diperbarui: 23 Juli 2024   10:51 1945
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Buka jasa joki deh biar dapet uang"

Hai kompasioner, pernah denger ungkapan diatas? Tentu sudah tidak asing lagi bagi kita tentang yang namanya joki. 

Apalagi joki tugas di dunia Pendidikan terutama di perkuliahan. Joki tugas merupakan seseorang yang mengerjakan tugas orang lain. Tak asing lagi bagi mahasiswa dengan para pelaku joki tugas kuliah.

Joki tugas dianggap sebagai jasa yang diperlukan bagi mahasiswa. Terutama untuk mengejar deadline tugas yang sangat singkat. Biasanya dosen memberikan tugas yang banyak namun dengan deadline yang cepat. 

Hal ini akan semakin parah jika banyak tugas secara bersamaan. Biasanya terjadi dimasa masa ujian kuliah seperti UTS dan UAS.

Bagi mereka yang mengenal dengan baik tentang joki tugas biasanya berminat untuk menggunakan jasa tersebut atau malah membuka jasa joki tugas. 

Terutama di lingkuangan perkuliahan. Banyak yang beranggapan bahwa joki tugas bisa mendapatkan uang. Mereka biasanya menggunakan uang hasil joki tugas untuk menambah penghasilan. Tapi apakah benar jasa joki tugas menjadi suatu pekerjaan?

Joki tugas bisa dianggap sebagai sumber penghasilan bagi beberapa orang. Dengan begitu bisa disebut sebagai pekerjaan. Namun bukan berarti sebaagi pekerjaan utama bagi seseorang. 

Biasanya mereka yang membuka jasa joki tugas menjadikan jas joki sebagai pekerjaan sampingan. Karena hasil dari joki tersebut tidak sepenuhnya menutupi kebutuhan sehari hari. 

Apalagi orderan jasa tidak selamanya ada. Dan tentu saja bagi pengguna jasa joki akan menggunakan pertimbangan pengeluaran uang jika ingin menggunakan jasa joki. 

Karena bagi mahasiswa mengeluarkan uang untuk joki sungguh menguras kantong. Terlebih bagi mereka yang hanya berkecukupan.

Pada akhirnya mahasiswa tidak menggunakan jasa joki tersebut. Terkadang mahasiswa itu sendiri yang akhirnya membuka jasa joki tugas. Biasanya mereka membuka tarif yang lebih sesuai dengan mahasiswa itu sendiri. 

Bukannya menggunakan jasa joki malah dia yang buka jasa joki tersebut. Tak dapat dipungkiri jika mahasiswa membuka jasa joki untuk menghasilkan uang tambahan.

Mahasiswa yang memiliki keinginan menambah penghasilan mengambil jalan membuka jasa joki tugas. Pada akhirnya penyedia jasa joki bukan hanya dari pihak luar lingkungan kuliah namun dari mahasiswanya sendiri. 

Biasanya penyedia jasa joki selain mahasiswa membuka jasa joki untuk sampingan. Dengan kata lain jasa joki ini digunakan untuk mencari pundi pundi uang tambahan dalam memenuhi keperluah hidupnya.

Tak dapat dipungkiri hasil dari joki tugas memanglah membantu dalam mengumpulkan uang tambahan. Rupiah demi rupiah dikumpulkan sebagai pemasukan tambahan diluar gaji tetapnya sebagai pekerja di tempat kerja utamanya. 

Namun bukan berarti gaji ini bisa diandalkan sebagai penghasilan utama seperti yang sudah dijelaskan diatas. Joki tugas ini memanglah menguntungkan bagi penyedia jasa. Namun apakah itu baik bagi mahasiswa?

Baik buruknya jasa joki dapat dilihat dengan sudut pandangnya masing masing. Jika dilihat dari sudut pandang penyedia jasa, maka akan menguntungkan karena dijadikan sebagai pendapatan tambahan untuk penyedia jasa tersebut. 

Hasil dari joki tambahan untuk keberlangsungan seperti yang dibahas diatas. Namun bagaimana jika dilihat dari sudut pandang pengguna jasa tersebut?  

Bagi para pengguna jasa bisa dilihat dari dua sisi yang berbeda. Sisi pertama yaitu menguntungkan karena membantu dalam menyelesaikan tugasnya dengan cepat sesuai dengan deadline dari dosennya. Namun kita juga perlu melihat sisi buruknya dari menggunakan jasa joki tersebut. 

Sisi buruknya adalah mengurangi kritis dalam berpikir dan mengurangi pengalaman dalam mengerjakan tugas. Selain itu menggunakan joki membuat pemahaman kita tidak teruji. Dengan kata lain pemahaman kita mungkin masih salah ketika mengerjakan tugas.

Bagaimanapun juga para mahasiswa memerlukan cepatnya dalam mengerjakan. Mereka memilih menggunakan joki daripada tidak sempat mengumpulkan tugas. 

Untung untungan saja jika jawabannya tepat dan sesuai yang berarti mendapatkan nilai yang bagus. 

Tak dapat dipungkiri para penyedia jasa sudah terbiasa dalam mengerjakan berbagai tugas dengan deadline yang cepat. Mereka terbiasa untuk mencari refrensi jawaban yang sesuai dengan berbagi cara.

Jangan biasakan joki tugas untuk menyelesaikan tugasmu. Karena selain nilai dari tugas yang didapat terdapat juga pengalaman dalam memecahkan masalah. Tetaplah biasakan dirimu untuk mengerjakan tugsa yang diberikan demi kebaikan dirimu sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun