Mohon tunggu...
Ario Seno
Ario Seno Mohon Tunggu... Ilmuwan - Researcher; Writer

Seorang peneliti yang hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Tongkrongan I

2 September 2024   12:54 Diperbarui: 5 September 2024   14:54 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Tempat ini sebenarnya pos jaga kami. Selayaknya sebuah kantor yang punya pos penjagaan terlebih kantor instansi pemerintah. Kami menjadikan pos kami sebagai tongkrongan karena penjagaan di sini memang tak seketat di mabes sehingga di pos jaga sekalipun kami biasa bercengkrama. Terlebih saat salah satu dari kami dapat giliran jaga, teman-teman yang lain datang menemani. Pokoknya pos kami jarang sekali sepi. 

Kami memiliki dua petugas jaga tetap yakni Pak Juntak (Letda Bakamla Simanjuntak) dan Bang Rizal. Pada jam kerja salah satu dari mereka berdua pasti ada di pos jaga. Di luar jam/hari kerja kami-kami inilah yang bertugas jaga secara bergantian, dalam formasi 1-2 (satu Perwira dan 2 Bintara). Saya sendiri bertugas bersama Bang Septian (Sertu Bakamla Septian) dari Direktorat Latihan dan Mas Harun dari Biro Sarpras. Semua formasi jaga memang beranggotakan personil dari unit yang berbeda. Itulah sebabnya (menurut saya) momen jaga disamping pelaksanaan tugas juga sebagai momen keakraban dan refreshing dari rutinitas kerja yang menjemukan. Intinya saya selalu menikmati momen jaga ini.

Antara pos kami dengan sebuah warung kopi hanya dibatasi pagar beton berteralis yang tingginya paling hanya sedada orang dewasa. Kami bisasa memesan kopi/teh di sana (walaupun di pos juga ada dispenser) lalu (pesanan kami) diantar ke pos jaga. Pemilik warung itu merupakan sepasang suami-istri asal Tanah Batak yang biasa membawa serta anak-anak mereka. Di samping membuka warung kopi mereka juga membuka jasa tambal ban. Warung merekapun selalu ramai, kalau bukan oleh kami ya oleh para ojol yang sedang beristirahat.

Pada jam kerja pos kami juga jadi tempat 'nongkrong' para supir dinas. Ada mas Egy (Kls Bakamla Egy) dan mas Dicky (Klk Bakamla Dicky), keduanya supir dinas Direktur Latihan dan pak Hery (Koptu Bakamla Hery) dan pak Laode (Serma Bakamla Laode), keduanya supir dinas Karo Sarpras. Saya yang perwira merasa senang bercengkrama dengan mereka. Setiap hari ada saja hal baru yang jadi topik pembicaraan kami, kebanyakan mengundang gelak tawa.

Pos jaga kami dilengkapi AC 1 PK, TV, dan Dispenser. Sesekali TV itu dihidupkan, walaupun saya sendiri malas nonton TV. Namun satu hal yang tak saya sangka adalah ada buku Sejarah TNI AL Jilid I & II, satu hal yang membuat saya semakin betah di pos ( di mana ada buku di situ lah saya betah berlama-lama). Saya juga tidak paham bagaimana buku seperti itu bisa ditemukan di lemari pos jaga. Tapi itulah kenyataannya.

Intinya kami di sini sudah bagaikan keluarga dan pos ini kami anggap sebagai rumah sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun