Dalam rangka menurunkan angka stunting di Desa Kedungsari Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal Provinsi Jawa Tengah. Bersama UNNES GIAT 5, membangun Indonesia dari desa dengan cara melakukan Pemberian makanan tambahan bagi anak yang beresiko stunting dengan program DASHAT (Dapur Sehat Atasi Stunting) dengan penyelenggara dari Pusat Pengembangan Kuliah Kerja Nyata LPPM UNNES dan Desa Kedungsari.
Masalah gizi yang kurang merupakan salah satu faktor penyebab stunting pada bayi, keadaan tersebut secara langsung disebabkan oleh pola makan, pola asuh, dan sanitasi atau akses air bersih.Â
Di Desa Kedungsari resiko stunting pada bayi dipengaruhi oleh kurang baiknya pola makan dan pola asuh seperti rendahnya pengetahuan orang tua bayi dalam memberi makanan bergizi dan seimbang, disamping itu faktor ekonomi juga mempengaruhi menu makanan bayi. Oleh sebab itu untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak balita yang beresiko stunting agar tercapainya status gizi dan kondisi gizi yang baik, UNNES GIAT 5 Desa Kedungsari mengembangkan program DASHAT (dapur sehat atasi stunting).
Dari masalah gizi dan ekonomi tersebut terdapat dua belas anak yang beresiko mengalami stunting, diantaranya di Dusun Krajan terdapat empat anak, di Dusun Baon Suruhan terdapat 3 anak, di Dusun Jetak terdapat 3 anak, di Dusun Sorog terdapat 1 anak, kemudian yang terakhir di Dusun Tosari terdapat 1 anak.
Program dashat telah dikonsultasikan kepada ahli gizi Puskesmas Kecamatan Singorojo yang didukung juga keselarasan program dari Posyandu Desa Kedungsari dalam atasi stunting. Pemberian makanan dashat yang dipilih berupa sumber protein hewani dan nabati, sumber vitamin dan mineral terutama berasal dari sayur dan buah.
Program dashat ini dilakukan selama enam hari berturut turut mulai dari tanggal 18 Juli hingga 23 Juli 2023 dengan menu yang disajikan setiap hari beraneka macam dan berbeda namun masih dalam pola gizi seimbang. Tanggapan dari salah satu orang tua mengenai program dashat ini adalah "ya membantu banget lah, terus kan dapet makanan tambahan ada cemilan ada apa, komplit gitu, ada protein hewani ada protein nabati ada semua." Ujar Bu Siti Asmiyatul.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H