Mohon tunggu...
Arintya rahmadani
Arintya rahmadani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UNP

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Remaja di Era Digital

21 Juni 2021   14:03 Diperbarui: 21 Juni 2021   15:25 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

REMAJA DIERA DIGITAL

Remaja Indonesia adalah pengguna media sosial yang paling aktif. Remaja yang dimaksud adalah remaja berusia 9-19 tahun yang sebanyak 65,34 persen telah menggunakan media sosial, sedangkan usia 20-29 tahun mencapai 75,95 persen.

Strategi pembelajaranSaat Pandemi

Strategi pembelajaran adalah penyusunan pola kemungkinan variasi dalam arti dan macam urutan umum mengajar, maka secara prinsip akan berbada antara yang satu dengan yang lain,termasuk dampak COVID ini maka  strategi  pembalajaran  ini  secara  pelaksanaan  akan  berbeda  dengan strategi  pembelajaran  pada  umumnya. Dengan demikian,strategi pembelajaran saat pandemi COVID adalah cara, langkah, pola yang digunakan dalam menerapkan pembelajaran pada saat pandemi agar tujuan dan aspek pemebalajaran tetap dapat tercapai dengan baik dan efektif. Dalam situasi pandemi   ini   menjadi   tugas   seorang   pendidik   untuk   dapat menyiapkan formula strategi pembelajaran  agar  materi dapat  tersampaikan  dengan baik. Berdasarkan situasi pandemi COVID, maka pemerintah   mengintrusikan   untuk   melaksanakan sistem   pembelajaran   jarak   jauh   atau pembelajaran di rumah. Pemerintah berupaya mengutamakan  keselamatan semua  pihak  dalam proses  pendidikan  dalam  menanggulangi  dan mencegahCOVID-19. Oeh   karena   itu, diperlukan   metode   pembelajaran   yang   dapat mengakomodir  hal  tersebut  sehingga  proses  pembelajaran  dapat  tetap  berjalan  dalam  rangka mencerdaskan anak bangsa. Guru mengajar dari rumah, peserta didik belajar di rumah, baik secara daring atau luring. Proses  belajar  mengajar  harus  beradaptasi  dan  dilakukan secara  jarak  jauh  (distance  learning) dengan mengandalkan teknologi dan jaringan internet dengan orientasi pembelajaran berdasarkan pada  kebutuhan  siswa.  Disamping  peran  seorang  guru, bantuan  dan  interaksi orang  tua  sangat dibutuhkan  agar  anak  memiliki regulasi  emosi  bagi  dirinya  sendiri  dan  memberikan penguatan internal agar anak dapat belajar secara mandiri. Belajar di Rumah Pemerintah telah  menghimbau  rakyatnya  untuk  melakukan sosial  distancing dengan menerapkan  sistem school  from  home (sekolah  dari rumah)  hal  ini diharapkan akan  memutus rantai  penyebaran  COVID yang  telah  menjadi  pandemi  dunia.  Tentunya  hal  tersebut  akan membatasi ruang gerak manusia untuk bersosial dan beraktivitas di luar rumah. Dan pemerintah juga menghimbau para  siswa  untuk  belajar  di  rumah dan sebagai  gantiya  orang  tua  pun  yang mendidik  dan  mengajari  materi  yang  disampaikan  guru  melalui HP/internet.  Dengan  begitu pengertian belajar dari rumah adalah belajar apa saja yang berada   di  rumah untuk pembelajarannya bersama orang tua sebagai pengganti guru kelas. Pemerintah  Indonesia  mengambil  kebijakan  pendidikan  serupa.  Konsep  ini  dinamakan Siswa  Belajar  di  Rumah  (BDR)  dari  sebelumnya  Siswa  Belajar  di  Sekolah  (BDS).  Cara  ini diharapkan   turut   dapat   mencegah   penyebaran COVID.   Proses   belajar   mengajar   siswa dilaksanakan tanpa proses berkumpul atau kerumunan. Hal ini juga dipercaya akan memperkecil peluang penyebaran COVID untuk menyerang anak-anak, yang masuk kategori rentan. Belajar di rumah bisa dilakukan dengan panduan orang tua. Walaupun di rumah anak didik harus diberikan edukasi yang positif dan produktif. Dengan adanya kemajuan digital yang sangat canggih, belajar di rumah bisa  dilakukan  dengan  cara online tanpa  bertatap muka dengan guru dan teman. Dan dengan adanya kondisi  wabah COVID-19 kemajuan teknologi dapat memudahkan kehidupan secara efektif  dan flexible.  Untuk  itu, dalam mengoptimalkan sistem belajar di rumah bisa berjalan dengan baik, diperlukan sarana dan prasarana pendukung yang baik pula seperti fasilitas internet dalam bentuk kuota belajar, fasilitas belajar seperti komputer atau HP,  dan  sebagainya. Hal tersebut dapat diperuntukan agar  kegiatan  belajar at the home dapat berjalan lebih efektif dan lebih efisien dalam pencegahan COVID-19 yang sangat berbahaya ini. Pandemi COVID-19 menyebabkan perubahan tatanan  kehidupan dunia khususnya tatanan  masyarakat  di  negara  Indonesia.  Salah  satu  perubahan yang  sangat  nyata  adalah pelaksanaan pendidikan menjadi “Belajar dari Rumah” (Kemendikbud, 2020).Rumah umumnya dipandang sebagai tempat belajar informal. Pembelajaran informal tidak terstruktur dan peserta didik bertanggung jawab atas pembelajaran mereka. “Belajar dari Rumah” dimana anak berada di rumah mengikuti pembelajaran dengan guru dari tempat berbeda, dikenal sebagai pembelajaran jarak jauh. Pembelajaran dalam Jaringan (Daring)/ Online Belajar dari rumah dalam masa pandemi ini dilaksanakan dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dengan memanfaatkan 2 pendekatan. Pertama, dalam   jaringan/ online (daring) menggunakan media HP atau laptop melalui beberapa sosial media,   web, dan aplikasi pembelajaran daring. Ghirardini mengatakan bahwa daring akan memberi metode pembelajaran yang efektif, seperti beberapa latihan umpan balik yang saling terkait, menggabungkan kolaborasi kegiatan dengan belajar secara mandiri, personalisasi pembelajaran berdasarkan atas kebutuhan anak  dan  menggunakan simulasi atau permainan. Seluruh  anak  akan  mendapatkan  dampak kualitas  yang  sama. Dengan adanya situasi pandemi yang belum berakhir maka strategi pembelajaran daring menjadi bagian dari alternatif metode yang ditawarkan kepada siswa sebagai bagian dari penerapan strategi pembelajaran pada masa COVID-19. Proses pembelajaran secara daring ini diharapkan dapat  menjadi solusi agar anak didik terhindar  dari paparan virus COVID-19.Pembelajaran Luar Jaringan (Luring)/Offline Pembelajaran luar jaringan/offline (luring) menggunakan metode kunjungan kerumah atau home visit dan dengan media modul belajar mandiri dan lembar kerja, bahan ajar cetak, alat peraga dan media yang berada di sekitar lingkungan rumah. Dengan melakukan pembelajaran kunjungan ke  rumah siswa dan tetap mengindahkan protokol  kesehatan,  maka  pendidik  tetap  dapat menyampaikan materi pembelajaran. Demi   mendukung   kelancaran program akan kiranya   perlu diterapkannya   strategi pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran saat pandemi COVID. Baik daring dan luring telah  diterapkan  oleh Dinas Pendidikan. Wabah COVID-19 membuat banyak kegiatan sekolah beralih ke rumah,hal ini  membuat  orang  tua  siswa  harus  siap  mengawal  proses  pembelajaran anak dirumah. Program kunjungan ke rumah/Home Visit adalah program yang  mengedepankan keterpaduan  berbagai  pelayanan  kepada  siswa  dan  masyarakat. Dalam pelaksanaan home visit, orang tua memberikan stimulasi dan bermacam aktifitas bermain untuk siswa,  pendidikan,dan  dukungan  orang  tua  serta untuk  meningkatkan  keterlibatan  orang  tua dalam pendidikan. Pembelajaran  dengan menggunakan sistem daring ataupun sistem online ini masih mengalami  banyak problematika dalam penerapannya, karena  anak  tidak  dapat  belajar sendiri tanpa pendampingan dari orang dewasa yang paham cara  mengoperasionalkan HP  berbasis android. Ketersedian paket data juga menjadi hal yang perlu diperhitungkan dalam menerapkan pembelajaran  dengan  menggunakan  aplikasi  WA karena tanpa paket data maka pembelajaran yang  menggunakan  aplikasi WA ini tidak akan terlaksana. Letak geografis suatu daerah juga mempengaruhi kelancaran dari pembelajaran dengan menggunakan aplikasi WA karena apabila daerah  siswa  berada  di  daerah  yang  tidak  terjangkau  sinyal  maka akan membuat komunikasi pembelajaran menjadi terputus-putus. Keberadaan  sarana  sangat  penting  untuk  dimiliki  dalam rangka  melaksanakan  pembelajaran  dengan  menggunakan  aplikasi WhatsApp yang  terdapat dalam HP android. Hal ini dikarenakan banyak masyarakat yang belum mengenal dan memahami HP berbasis android. Strategi yang dilakukan untuk menyampaikan pembelajaran adalah dengan menggunakan metode daring dan luring

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun