Mohon tunggu...
Ari Aprilis
Ari Aprilis Mohon Tunggu... Nelayan - Aparatur Sipil Negara

Seorang ASN Perencana yang bertugas di perbatasan negara Pulau Natuna.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Analisis Penyebab Banjir di Kepulauan Natuna dan Upaya Mitigasi Banjir

21 Desember 2022   10:48 Diperbarui: 21 Desember 2022   11:17 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kondisi Banjir Terapra di Kepualan Natuna. Foto:dok.BPBD Kab.Natuan

Sementara normalisasi alur sungai lebih cendrung melakukan pelebaran dan penggerukan dengan konsep betonisasi. Ini akan memakan anggaran yang cukup besar. Perpaduan kedua konsep antara naturalisasi dan normalisasi dapat ditempuh. Ada titik yang perlu dilakukan normalisasi dan ada titik alur sungai yang hanya membutuhkan naturalisasi.

2. Normalisasi drainase

Salah satu fungsi drainase adalah sebagai flood control atau pengendali banjir. Perawatan saluran drainase terhadap sedimentasi atau endapan pasir dan lumpur adalah salah satu upaya mengembalikan fungsi drainase (normalisasi).

Tidak hanya itu, upaya lain normalisasi drainase adalah melakukan penataan ulang terhadap sistem jaringan drianase perkotaan. Penataan ulang ini bertujuan untuk memastikan kembali inlet dan outlet dari drainase. Sehinnga setiap jaringan drainase berfungsi dengan baik dan dapat mengalirkan air sesuai dengan sistem jaringan yang sudah direncanakan.

Sistem jaringan drainase yang baik terdiri dari drainase primer (utama) yang akan mengalirkan air ke laut  dan drainase mikro yang terdapat disepanjang sisi jalan.

3. Membangun Partisipasi Masyarakat Menjaga Lingkungan

Masalah banjir besar yang sering melanda wilayah kepualauan akhir akhir ini dipicu oleh kerusakan lingkungan yang semakin luas. Pertumbuhan penduduk dan pemukiman yang semakin pesat juga berimplikasi pada penurunan kualitas lingkungan. Sementara kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan justru semakin menurun. Sehingga perlu dilakukan kembali edukasi dan kampanye menjaga lingkungan kepada masyarakat.

Diantaranya membangun kesadaran masyarakat agar mengurangi produksi sampah rumah tangga dan tidak menjadikan sungai dan drainase sebagai tempat pembuangan limbah rumah tangga. Karena salah satu penyumbang sampah terbesar kawasan pemukiman kota adalah limbah atau sampah rumah tangga.

4.Orientasi Pembangunan Berwawasan Lingkungan

Daya dukung alam semakin tidak seimbang dengan laju tuntunan pertumbuhan pembangunan daerah. Pertumbuhnan penduduk yang sangat pesat berimplikasi pada daya dukung lingkungan yang semakin menurun. Sementara lingkungan yang tersedia bersifat tetap dan tidak mungkin bertambah. Sehingga perlu kesadaran kita bersama bahwa suatu saat alam ini tidak akan mampu menahan bebannya apabila orientasi pembangunan tidak lagi memandang dan mengedepankan aspek lingkungan.

Pemerintah Daerah saat ini dalam melakukan pembangunan harus mempertimbangkan pemenuhan kebutuhan hidup generasi mendatang yaitu melalui penerapan pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun