Mohon tunggu...
Ari Aprilis
Ari Aprilis Mohon Tunggu... Nelayan - Aparatur Sipil Negara

Seorang ASN Perencana yang bertugas di perbatasan negara Pulau Natuna.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Analisis Penyebab Banjir di Kepulauan Natuna dan Upaya Mitigasi Banjir

21 Desember 2022   10:48 Diperbarui: 21 Desember 2022   11:17 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kondisi Banjir Terapra di Kepualan Natuna. Foto:dok.BPBD Kab.Natuan

a. Intensitas hujan tinggi

Menurut data BPS daerah Natuna memilik musim hujan yang lebih panjang daripada musim kemarau. Rata-rata setiap tahun (2020-2021) hujan turun selama 214 hari. Bulan November-Januari merupakan bulan dengan curah hujan yang tinggi. Jumlah rata-rata curah hujan maksimum pada musim hujan yakni 450-476 mm.

Dua bulan terakhir sepanjang 2022 yakni November-Desember intensitas dan curah hujan juga terjadi cukup tinggi terjadi di daerah kepualauan Natuna. Hujan terjadi hampir diseluruh wilayah Pulau Bunguran. Terutama pada wilayah pegunungan dan perbukitan. Sehingga menyebabkan daerah pegunungan banyak menerima curah hujan dan mengalirkan air ke dataran rendah dengan volume yang cukup tinggi.

b. Kerusakan Lingkungan Kaki Pegunungan

Daerah kaki pegunungan adalah kawasan tangkapan air dan merupakan hulu dari beberapa sungai yang ada di Pulau Bunguran. Apabila lingkungan kaki pegunungan sudah mulai rusak, maka banjir parah akan menjadi ancaman serius bagi daerah.

Tingkat curah hujan yang tinggi disekitaran daerah pegunungan menyebabkan air hujan yang tidak terserap tanah kawasan kaki gunung akan dialirkan ke dataran rendah atau perkotaan melalui aliran sungai.

Melihat arus air dari kaki gunung menuju alur sungai yang sangat deras pada kejadian banjir kemarin, patut diduga bahwa kawasan kaki gunung tidak lagi menjadi kawasan tangkapan air yang baik. Artinya kemungkinan kerusakan lingkungan pegunungan sudah terjadi sehingga serapan air ke tanah tidak berjalan dengan sempurnah dan tidak mampu lagi menangkap dan menyanggah air hujan dengan baik.

Jika kita lihat referensi dari berbagai literatur diantara penyebab kerusakan lingkungan kaki pegunungan yakni, aktifitas penebangan liar, pengalihan fungsi lahan, sampah-sampah para pendaki gunung, dan pemanfaatan potensi kawasan yang tidak berwawasan lingkungan membuat kawasan pegunungan mengalami degradasi fungsi.

c. Penyempitan dan Pendangkalan Sungai

Salah satu fungsi sungai adalah menampung dan menyalurkan debit air ke hilir. Kejadian banjir yang melanda kepulauan Natuna menunjukkan bawah kondisi sungai saat ini sudah mengalami degradasi secara fungsi dan ekosistem. Sungai yang seharusnya sebagai pengalir air banjir ke luat justru kini meluap dan merendami pemukiman.

Penyempitan dan pendangkalan adalah penyebab terjadinya degradasi fungsi sungai. Sediemntasi dan sampah dari rumah tangga yang dibawa aliran air dari hulu menuju hilir telah terakumulasi sejak puluhan tahun yang lalu. Akibatnya sungai akan mengalami pendangkalan dan penyempitan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun