Dinamakan Rimba Lestari, sebab PLTMH ini mengupayakan ketersediaan air secara berkelanjutan sekaligus menjaga kawasan hutan agar tetap lestari. Mengambil ranting-ranting yang jatuh untuk kayu bakar diijinkan, tapi warga area PLTMH Rimba Lestari dilarang menebang pohon sembarangan demi mencegah deforestasi dan kerusakan hutan. Â Â
Selain pemanfaatan energi berkelanjutan, Koperasi Rimba Lestari memiliki unit pengolahan kopi robusta dan arabika dengan berbagai teknik pemrosesan (natural, wine, honey, blend, full wash). Tangsi Wangi dipilih sebagai merk kopi khas Kampung Tangsi Jaya. Selain kopi, ada juga olahan jahe merah, kunyit, gula semut.Â
Jujur ini kali pertama saya mencoba kopi berbasis energi bersih. Perhatikan kemasan depan Tangsi Wangi ini, terdapat tulisan "Tangsi Wangi Gunung Halu berbasis Energi Terbarukan PLTMH." Additional value dan green branding menarik untuk usaha skala mikro! Sebab di Indonesia tidak banyak koperasi yang memiliki unit usaha berkelanjutan seperti ini. Menuju era berkesadaran lingkungan yang memiliki vibrasi positif, strategi marketing mengedepankan green branding sangat patut diapresiasi.Â
Kopi arabika dengan honey process yang saya coba ini memiliki derajat keasaman sedikit lebih pekat dibandingkan kopi-kopi lain yang pernah saya minum. Aromanya itu lho, semerbak memikat. Ditambah krimer plus gula semut jadi lebih nikmat. Â Â
Tempat pengolahan kopi ini untuk operasionalnya membutuhkan energi listrik sebesar 12 KW, makanya penambahan satu unit rumah pembangkit baru (PLTMH II) dengan kapasitas lebih besar sangat diperlukan. "Dulu sebelum ada tempat ini, biji kopi mentah yang dijual ke tengkulak harganya murah. Setelah ada koperasi biji kopi diproses dan harganya jadi lebih tinggi, ungkap Toto.Â
Proses pengolahan dari biji, penanganan pasca panen, hingga menghasilkan bubuk kopi berkualitas yang siap dikirim ke berbagai daerah membutuhkan serangkaian proses. Dikerjakan dengan mesin-mesin yang membutuhkan energi listrik yang besar. Dengan adanya penambahan kapasitas energi listrik, tempat pengolahan kopi yang dikembangkan secara swadaya ini diharapkan mampu bekerja lebih optimal.Â
Koperasi dan PLTMH Rimba Lestari di Kampung Tangsi Jaya menjadi sebuah cerita nyata bagaimana kemandirian energi dan gerak ekonomi hijau justru berangkat dari pelosok pedesaan. Pengelola koperasi dan warga juga bahu-membahu belajar pemanfaatan energi berkelanjutan dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan. Â Â