Mohon tunggu...
Arinta Setia Sari
Arinta Setia Sari Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger dan Beauty Reviewer

Lifestyle blogger dan beauty reviewer. Pemenang Anugerah Pewarta Wisata Indonesia (APWI) Kemenpar 2019 kategori blogger. Blognya di arintastory.com

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Bahagia bersama JNE : Happiness Gift Box untuk yang Berbahagia di Hari Paling Bahagia

31 Desember 2020   22:40 Diperbarui: 1 Januari 2021   00:50 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Passport to Happiness by Ollie. Dokumentasi pribadi

Apa yang paling bahagia bagi mahasiswa yang menempuh kuliah selama lebih dari empat tahun? Tentu saja menyelesaikan skripsi, sidang akhir, yudisium, dan wisuda. Bayangkan wajah sumringah orang tua ketika putra-putrinya berhasil menyelesaikan masa studi. Ada haru yang menyengat. Bahagia yang menyeruak. Meskipun tahun 2020 ini tidak ada selebrasi seperti tahun-tahun sebelumnya, tetapi momen wisuda menjadi salah satu momen paling membahagiakan.

Wulan merupakan salah satu mahasiswi paling berbahagia di tahun 2020 ini. Bulan November lalu kabar bahagia itu datang via whatsapp. "Mbak Arinta, bulan November ini aku wisuda. Seneng banget rasanya." Demikian chat Wulan mengawali pagi saya kala itu. Tentu saja kabar tersebut membuat saya ikut berbahagia. Kami video call hampir satu jam lamanya. Maklum saya dan Wulan terpisah oleh jarak. Saya di Pekalongan, Wulan di Jogja. Dulu kami satu kosan, Saya dan Wulan beda angkatan, beda jurusan. Saya cukup lekat dengan Wulan. Ketika ada apa-apa di kosan, saya selalu meminta bantuan Wulan dan ia dengan senang hati mengulurkan tangan. Bahkan ketika saya down soal skripsi, Wulan yang memberi semangat saya untuk tidak menyerah.

"Nek ono perlu opo-opo yo kondo wae karo aku Mbak Arin, mengko nek aku iso yo tak rewangi (Kalau ada perlu apapun bilang aja Mbak Arin, nanti kalau aku bisa bantu ya aku bantu)." Tawar Wulan Sembari mengantarkan saya ke kang fotocopy, mencetak berkas-berkas keperluan skripsi. 

Idealnya mahasiswa menyelesaikan program studi ya 4 tahun, tapi Wulan Lebih dari 4 tahun. Patah hati membuat Wulan mandeg skripsi dan menghilang sementara dari kampus. Wulan harus menyembuhkan luka-luka di hati.

"Mbak Arinta beruntung ya, bisa jalan-jalan ke hutan di Kalimantan Tengah, Wulan ingin banget bisa jalan-jalan kayak Mbak Arin." Ujar Wulan kala itu sembari memberi bookmark pada buku The Naked Traveler-nya Trinity. Wulan pecandu akut buku-buku bertema perjalanan. Setahun lalu saya terbang ke Taman Nasional Sebangau, Wulan mendengarkan dengan antusias cerita perjalanan saya membelah hutan di Kalimantan Tengah. 

"Wulan juga pengen ke hutan, Wulan kepikiran berkunjung ke Taman Nasional Baluran."

Demikianlah memori percakapan saya dan Wulan setahun silam. Bulan November ini dia dinyatakan lulus dari kampus. Saya tentu ingin berbagi kebahagiaan dengan Wulan. Gift box spesial adalah jawabannya. Pertama-tama saya mencari gift box apa yang cocok untuk wisudaan. Saya pun kepikiran memberikan buku Passport to Happiness yang saya pesan via marketplace, berikutnya voucher Gramedia dan frame wisuda yang saya pesan secara khusus. Tiga hari setelah saya checkout belanjaan di marketplace, kang  paket JNE datang membawakan buku pesanan saya. Uaaaaaaa.

Passport to Happiness sudah datang. Dokumentasi pribadi
Passport to Happiness sudah datang. Dokumentasi pribadi

Passport to Happiness by Ollie. Dokumentasi pribadi
Passport to Happiness by Ollie. Dokumentasi pribadi

Wulan pasti senang jika tahu gift box yang saya kirimkan berisi Passport to Happines. Apa pasal? Buku ini memuat kisah perjalanan seorang blogger bernama Ollie yang memulai kisah perjalanan di 11 kota dunia. Mulai dari Ubud di Bali, Dublin, Moscow, London, Seoul, paris, Marakech, Istanbul, Almaty, Alexandria, hingga New York City. Dan Wulan suka banget buku dengan tema traveling.

Di Dublin, Ollie menemukan puisi-puisi yang menggetarkan hati. Cintaku pada puisi berawal dari sebuah jalan sibuk di Kota Dublin. Grafton Street, jalan yang menjadi pusat perbelanjaan di Ibukota Irlandia sangat ramai dengan turis yang memenuhi ruas jalan. Ini pertama kalinya aku ke Irlandia. Tanganku menyusuri buku-buku di rak putih Book Ustairs, sebuah toko buku di Dublin. Aku menemukan rak buku dengan tulisan besar, 'Irish Poetry.' Aku semakin penasaran." Tutur Ollie dalam buku Passport to Happiness.

Perpisahan sempat membuat Ollie putus asa. Ollie kemudian melakukan perjalanan demi menyembuhkan luka dan menemukan arti bahagia yang sesungguhnya. Ollie menemukan arti kedamaian di Ubud, indahnya bahasa puisi di Dublin, kebaikan dan kasih sayang di Moskow, hingga mencintai diri sendiri di Seoul. Ternyata, ada banyak cara menciptakan cerita bahagia. Melakukan perjalanan dan menuliskannya adalah salah satunya!

Gila! Buku ini sangatlah cocok buat Wulan! Saya jadi teringat keinginan Wulan menjelajah Taman Nasional Baluran di Jawa Timur. Juga tempat-tempat wisata lainnya.

Paket kebahagiaan untuk Wulan. Dokumentasi pribadi
Paket kebahagiaan untuk Wulan. Dokumentasi pribadi

Paket kebahagiaan untuk Wulan. Dokumentasi pribadi
Paket kebahagiaan untuk Wulan. Dokumentasi pribadi

Saya mengemas paket kado wisuda yang saya beri nama happiness gift box dengan rapi. Sangat hati-hati. Saya bisa membayangkan ekspresi bahagia Wulan menerima ketika happiness gift box itu. 

Tak perlu menunggu lama untuk mengantar happiness gift box tersebut ke jasa ekspedisi JNE. Tentu saja JNE, bukan yang lain. Sudah lebih dari 5 tahun keluarga saya percaya pada jasa ekspedisi dan logistik JNE. Bermula pada 2013, ketika adik saya kuliah di Jogja. Dia kelupaan membawa buku rapor dan ijazah yang sudah dilegalisir. Hari itu hari libur dan hanya JNE yang masih membuka layanan pelanggan. Tanpa pikir panjang, ayah saya menggunakan layanan JNE ini untuk pengiriman dokumen dari Pekalongan menuju Jogja. Maklum, ayah saya sangat hati-hati ketika mengirim paket, dokumen penting atau apapun. Takut-takut barang yang dikirim rusak atau hilang. Seperti pengalaman sebelumnya. Ternyata tidak. Mengirim barang menggunakan JNE ternyata terbukti aman. Barang selamat sampai tujuan. Sejak itu keluarga saya dan saya sendiri menggunakan JNE untuk mengirimkan paket-paket atau dokumen penting lainnya.

Paket tidak bicara, tapi paket punya cerita. Cerita seorang ayah yang mengirimkan dokumen penting untuk anaknya. Cerita tentang seller marketplace dan pebisnis online yang mendaratkan produk-produknya ke pelosok nusantara. Demikian pula untuk hampers, parsel, mistery box, bahkan happiness gift box yang akan saya berikan kepada Wulan. Seandainya paket-paket tersebut bisa bicara, mereka akan menuturkan beragam ekspresi manusia. Ekspresi ketika paket pesanan sampai di tangan pemilik dengan aman dan selamat. 

Siap mengirim happiness gift box via JNE. Dokumentasi pribadi
Siap mengirim happiness gift box via JNE. Dokumentasi pribadi

Siap mengirim happiness gift box via JNE. Dokumentasi pribadi
Siap mengirim happiness gift box via JNE. Dokumentasi pribadi

Siap mengirim happiness gift box via JNE. Dokumentasi pribadi
Siap mengirim happiness gift box via JNE. Dokumentasi pribadi

Peran JNE sebagai jasa ekspedisi dan logistik adalah menghubungkan kebahagiaan dari satu titik ke titik yang lain. Connecting happiness.

Sudah tiga puluh tahun JNE berkiprah untuk negeri. Mengirim dan mendistribusikan paket-paket kebahagiaan ke pelosok nusantara. Berkat  JNE jarak bukan lagi menjadi masalah. 

JNE memiliki tagline "connecting happiness," yang artinya mengantarkan kebahagiaan. "Maknanya luas, sehingga jika bicara tentang JNE, maka bukan hanya tentang pengiriman paket. Namun juga menyangkut berbagai aspek di setiap kehidupan masyarakat. Hal ini karena empat sektor, yaitu SDM, infrastruktur, teknologi informasi, dan lingkungan sekitar, menjadi perhatian utama perusahaan." Ujar M. Feriadi selaku Presiden Direktur JNE. Di era pandemi seperti sekarang ini, sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat, JNE menggratiskan pengiriman bantuan terkait penanganan Covid-19. Bersinergi dengan Ruangguru, JNE memberikan bantuan internet dan komputer gratis untuk belajar anak yatim. Berbagi, memberi, menyantuni kepada sesama menjadi misi spiritual JNE. Menggandeng BAZNAZ, JNE menyalurkan Alquran gratis ke berbagai pelosok negeri. 

Di tiga dekade umurnya, JNE memberikan penawaran menarik kepada pelanggan setia dalam rangka Harbokir atau Hari Bebas Ongkos Kirim. Pelanggan setia yang tergabung dalam JNE Loyalty Card (JLC) akan mendapatkan kuota gratis ongkir maksimum 30 resi per hari. Adapun pelanggan umum non-JLC, kuota gratis ongkir maksimum yang didapat yakni 10 resi per hari. Adanya Harbokir, terutama di era pandemi, setidaknya turut menyokong perkembangan UMKM dan diharapkan mampu meningkatkan jumlah penjualan per harinya. Tidak hanya seller di marketplace yang terbantu berkat Harbokir JNE, pelanggan biasa seperti saya sangat terbantu dengan adanya kuota gratis ongkir ini. 

Serunya 3 dekade JNE bisa dilihat di video berikut ya.


Demi memudahkan pelanggan, JNE menciptakan inovasi teknologi berupa aplikasi MY JNE. Melalui aplikasi MY JNE ini kita bisa cek tarif, cek status/tracking pengiriman, cek lokasi pengiriman terdekat (JNE Nearby), COD, dan lain-lain. 

Aplikasi MY JNE. Dokumentasi pribadi.
Aplikasi MY JNE. Dokumentasi pribadi.

Menggunakan aplikasi MY JNE saya coba estimasi berapa tarif yang saya keluarkan untuk happiness gift box yang dikirim dari Pekalongan ke Yogyakarta. Berat barang maksimal 2 kg (estimasi) dengan dimensi panjang x lebar x tinggi (25 x 10 x 8 cm). Hasilnya, tarif untuk JNE OKE sebesar Rp 23.000, JNE REG 29.080, dan JNE YES 35.080. Dengan adanya aplikasi MY JNE, saya bisa memperkirakan berapa pengeluaran saya untuk setiap paket yang akan saya kirim ke kota tujuan manapun.

Tampilan Aplikasi MY JNE. Diolah pribadi
Tampilan Aplikasi MY JNE. Diolah pribadi

Beberapa hari setelah saya ke agen JNE, Wulan mengirim pesan lewat whatsapp. Wulan bahagia banget. Happiness gift box-nya sudah sampai di Jogja. Dari typing chat-nya sudah keliatan kalau Wulan sangat antusias Apalagi setelah membaca Passport to Happiness.

"Mbak Arinta, aku jadi inginnn ke Marakechhhh. Suka banget sama bukunya. Makasih kadonyaa." 

Percakapan saya dan Wulan via whatsapp. Dokumentasi pribadi
Percakapan saya dan Wulan via whatsapp. Dokumentasi pribadi

Sederhana banget ya cara berbagi kebahagiaan. Indahnya berbagi. Oh ya ini malam terakhir 2020. Apakah kamu punya cerita atau pengalaman mengenai berbagi kebahagiaan? Yuk share cerita bahagiamu di kolom komentar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun