Rasa stress dan jenuh seringkali muncul saat kita mengerjakan suatu hal. Tentu hal ini merupakan sebuah problem bagi sebagian orang. Beberapa orang memiliki kesulitan dalam focus dan pandangan yang jelas dan berdasarkan data tentang bagaimana stres memengaruhi kita.
Seperti di lansir dari beberapa sumber, tingkat stress meningkat pesat pada tahun 2023 daripada tahun sebelumnya. Namun beberapa orang memilih untuk mengabaikannya. Di lansir dari beberapa media di UK, Tingkat stres yang paling umum dilaporkan sendiri adalah sedang sebesar 34%, diikuti oleh sedang hingga tinggi sebesar 26%. Laporan Kesehatan di Tempat Kerja mengungkapkan dampak stres pada para profesional di Inggris, dengan 76% individu saat ini mengalami tingkat stres sedang hingga tinggi.
Apa yang Menyebabkan Stres?
Stres adalah fenomena yang kompleks dan memiliki banyak sisi yang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Berikut adalah beberapa faktor umum yang dapat menyebabkan stres:
1. Pekerjaan dan Karier:
Beban kerja yang tinggi, tenggat waktu yang ketat, jam kerja yang panjang, ketidakamanan kerja, dan kebutuhan konstan untuk memenuhi ekspektasi dapat menciptakan stres yang signifikan. Konflik di tempat kerja, kurangnya kontrol atas pekerjaan, dan tidak adanya keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi juga dapat menyebabkan stres.
2. Hubungan Pribadi:
Kesulitan dalam hubungan pribadi, seperti konflik dengan anggota keluarga, teman, atau pasangan, dapat menjadi sumber stres yang signifikan. Masalah yang berkaitan dengan komunikasi, kepercayaan, dan dinamika interpersonal semuanya dapat berkontribusi pada ketegangan emosional.
3. Masalah Keuangan:
Stres keuangan adalah hal yang lazim, dan masalah yang berkaitan dengan utang, pengangguran, ketidakmampuan untuk memenuhi kewajiban keuangan, atau kurangnya stabilitas keuangan dapat secara signifikan memengaruhi kesejahteraan secara keseluruhan dan berkontribusi terhadap stres.
4. Transisi Kehidupan:
Peristiwa besar dalam hidup atau transisi seperti pindah rumah, memulai pekerjaan baru, menikah, memiliki bayi, atau mengalami kehilangan dapat menimbulkan stres. Peristiwa-peristiwa ini sering kali melibatkan penyesuaian dan perubahan yang dapat mengganggu rutinitas dan menciptakan ketidakpastian.
5. Tekanan Waktu:
Merasa selalu terburu-buru, memiliki terlalu banyak tanggung jawab, dan berjuang untuk mengatur waktu secara efektif dapat menyebabkan stres. Persepsi bahwa tidak memiliki cukup waktu untuk memenuhi kewajiban dan terlibat dalam kegiatan yang penting bagi diri sendiri dapat membuat stres.
6. Harapan Pribadi dan Perfeksionisme:
Menetapkan ekspektasi yang terlalu tinggi untuk diri sendiri dan berusaha untuk mencapai kesempurnaan dalam berbagai bidang kehidupan dapat menyebabkan stres kronis. Ketakutan akan kegagalan, tekanan yang dibebankan pada diri sendiri, dan kritik terhadap diri sendiri yang terus-menerus dapat berkontribusi pada peningkatan tingkat stres.
Bagaimana Mengurangi Stres Berkepanjangan?
Cara terbaik untuk mengatasi stres adalah dengan tidur setidaknya tujuh jam per hari, mengonsumsi makanan yang sebagian besar berasal dari tumbuhan, berolahraga secara teratur, bermeditasi, dan tetap terhubung secara sosial. "Jika Anda mempraktikkan semua kebiasaan sehat ini, Anda akan menjadi lebih tangguh dan lebih mampu beradaptasi dengan situasi kehidupan yang menantang," kata Dr. Shalu Ramchandani, seorang spesialis pengobatan integratif di Benson-Henry Institute for Mind Body Medicine yang berafiliasi dengan Harvard, di Rumah Sakit Umum Massachusetts.
Beberapa tips lain di bawah ini bisa menjadi referensi :
1. Putar musik yang menenangkan :
Tidak seperti suara yang keras, musik yang menyenangkan dapat membantu memunculkan respons relaksasi. "Terapi musik bisa sangat ampuh untuk penyembuhan, dan digunakan dalam lingkungan medis untuk segala hal, mulai dari pengobatan kanker hingga pemulihan dari COVID-19,"
2. Melawan pikiran negatif :
Pikiran positif membantu meningkatkan emosi positif. "Temukan tiga hal positif untuk satu pikiran negatif atau stres," saran Dr. Ramchandani. "Hitunglah hal-hal yang sudah anda punya sekarang, seperti tempat tinggal yang aman, makanan yang enak, dan penghangat ruangan saat cuaca dingin," katanya.
3. Gunakan pembicaraan diri yang positif :
"Ketika Anda mengkritik diri sendiri, hal itu secara otomatis akan mengaktifkan respons stres. Jika Anda memberi diri Anda pujian dan dukungan, hal ini akan membantu mengurangi stres." Kata Dr Ramchandani. Kata-kata yang digunakan: "Kamu bisa melakukan ini. Anda cerdas dan kuat dan Anda telah melakukan hal-hal yang lebih besar sebelumnya. Bahkan jika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai keinginan Anda, Anda telah melakukan yang terbaik yang Anda bisa."
4. Lakukan olahraga singkat :
Melakukan olahraga intensitas sedang selama 150 menit per minggu, seperti jalan cepat, penting untuk semua aspek kesehatan, termasuk manajemen stres. Namun, berjalan cepat selama 10 menit saat Anda merasa stres dapat membantu "membakar" hormon stres, mengatasi ketegangan otot, dan melepaskan zat kimia yang membuat tubuh merasa nyaman, yang mendorong relaksasi. Jika radang sendi atau kondisi lain membuat Anda sulit berjalan kaki, tanyakan kepada dokter Anda tentang latihan aerobik lain yang mungkin dapat Anda lakukan.
5. Mencari bantuan :
Kita semua ingin mandiri, tetapi tidak apa-apa untuk meminta teman atau anggota keluarga untuk sekadar mendengarkan kekhawatiran Anda atau membantu Anda melakukan aktivitas, seperti membeli bahan makanan, memotong rumput, atau mengangkat sesuatu yang berat. Meringankan beban - baik fisik maupun mental - akan membantu mengurangi stres.
Rasa stres memang sulit dihindari, namun Anda bisa meminimalisirnya. Salam Sehat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H