Mohon tunggu...
arini maylazahra
arini maylazahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Peristiwa kelam coba lupakan Peristiwa senang yang dikenang Seperti yang pepatah katakan Tak kenal maka tak sayang Halo sobat Kompasiana! Perkenalkan, namaku Arini Mayla Zahra. Aku biasa dipanggil Arini (SD/SMP/SMA/Kuliah) atau Zahra (Rumah). Aku berasal dari Pondok Aren, Tangerang Selatan. Aku lahir di Jakarta, pada tanggal 13 Mei 2005. Zodiak ku adalah Taurus. Aku adalah anak pertama dari dua bersaudara. Saudaraku laki-laki, namanya Azzam. Aku adalah anak dari Harris (Ayah) dan Enik (Ibu). Aku adalah siswi lulusan Madrasah Aliyah Jam'iyyah Islamiyyah (SMA), SMPN 12 Tangerang Selatan (SMP), dan Madrasah Ibtidaiyah Jam'iyyah Islamiyyah (SD). Saat aku duduk di bangku SMA aku pernah memiliki pengalaman berorganisasi (OSIS) menjabat di bidang Budi Pekerti dan Akhlak Mulia, aku juga pernah mengikuti Kompetisi Sains Madrasah Tingkat Kabupaten/Kota Tahun 2022 bidang Ekonomi Terintegrasi dan meraih Juara Harapan 1. Saat ini aku adalah mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Ekonomi Pembangunan. Aku adalah mahasiswi 2023 dari jalur SNBP. Aku memiliki cita-cita ingin menjadi seorang guru. Aku juga memiliki hobi atau kegiatan yang aku isi saat waktu luang, yaitu seperti menonton, memasak, membaca, selain itu aku juga sangat menyukai olahraga bidang badminton, meskipun sudah sangat jarang dilakukan. Mungkin itu saja sedikit perkenalan dan data diri mengenai aku, sampai bertemu di blog ku selanjutnya (⁠✿⁠^⁠‿⁠^⁠)

Selanjutnya

Tutup

Film

Miracle in Cell No.7 Film Drama Keluarga

14 September 2023   19:46 Diperbarui: 14 September 2023   20:08 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Miracle in Cell No.7 merupakan film adaptasi dari film Korea Selatan tahun 2013 berjudul sama karya Lee Hwan-Kyung. Film versi bahasa Indonesia ini dirilis pada 8 September 2022, disutradarai oleh Hanung Bramantyo dan diproduksi oleh Falcon Pictures. Film ini dibintangi oleh Vino G. Bastian (sebagai Dodo Rozak), Graciella Abigail (sebagai Kartika kecil), Mawar Eva De Jongh (sebagai Kartika dewasa), Indro Warkop (sebagai Japra/mandor) dan masih banyak lagi pemeran lainnya dalam film Miracle in Cell No.7 versi Indonesia ini.


Film ini berkisah tentang seorang ayah (Dodo) yang sangat menyayangi putrinya Kartika, seorang penjual balon dan seorang penyandang disabilitas. Konflik muncul karena Dodo harus dipenjara karena tuduhan atas dirinya membunuh dan memperkosa seorang anak kecil perempuan. Banyak cerita yang membuat Dodo dan Kartika bahagia dalam hidupnya. Namun kisah bahagia mereka tidak bertahan lama karena kesulitan yang dihadapi Dodo. Dodo dituduh memperkosa dan membunuh seorang gadis kecil  bernama Melati. Hingga akhirnya Dodo dijebloskan ke dalam penjara dan dijatuhi hukuman. Dia merasa sedih dan kesepian karena jauh dari Kartika (putrinya). Dodo dijatuhi hukuman mati atas kejahatan ini, padahal dia tidak bersalah.


Di sel nomor 7, disana Dodo bertemu dengan teman sekamarnya Japra, Jaki, Yunus, Asrul dan Atmo. Di sanalah tempat Dodo menjalani kehidupan barunya. Di awal pertemuan, Dodo dipukuli karena teman satu selnya mengetahui bahwa Dodo melakukan pelecehan seksual dan membunuh seorang gadis muda. Namun belakangan itu, seorang pemimpin sel atau Japra mengucapkan terima kasih kepada Dodo yang telah membantunya dalam sebuah insiden. Setelah kejadian tersebut, Japra meminta Dodo membuat permintaan untuk membalas budi.

Dodo hanya bilang kalau dia sangat ingin berjumpa dengan anaknya Kartika. Seiring berjalannya waktu, rekan-rekan tahanan Dodo berusaha membantunya  bertemu dengan putri kesayangannya setelah sekian lama berpisah. Dengan bantuan teman satu selnya, Dodo berhasil memasukkan Kartika  ke dalam sel. Karena kedekatan Kartika dengan orang-orang di sel nomor 7, Kartika bahkan mengajari Japra dan teman satu selnya menulis dan membaca. Ia pun membantu teman sekamarnya menghubungi istrinya yang baru saja melahirkan dan memberinya nama. Menyaksikan kedekatan  ayah dan anak, para narapidana pun terharu. Mereka juga meragukan apakah Dodo  melakukan pembunuhan yang  dituduhkan. Namun tak lama kemudian, Dodo ketahuan oleh pengelola sel.


Lalu Dodo akhirnya ditempatkan di dalam sel isolasi, dan tak lama kemudian terjadilah kebakaran. Dodo langsung kabur untuk pergi mencari jalan keluar untuk meninggalkan tempat kebakaran, dalam keadaan setengah sadar, namun saat melarikan diri tiba-tiba Dodo menemukan kepala selnya terjebak di dalam api, dan Dodo akhirnya menolong kepala sel tersebut. Setelah insiden penyelamatan itu, kepala sel menyadari bahwa seorang pembunuh ingin membantu dirinya keluar dari insiden tersebut. 

Kemudian, kepala sel ingin mengetahui lebih jauh mengenai kasus yang menimpa Dodo. Suatu hari, pengelola sel mengantarkan sesuatu ke sel nomor 7 sebuah kotak karton besar yang awalnya mereka kira  roti enak dan lezat, ternyata  adalah putrinya (Kartika). Kartika kemudian dibawa kedalam ruangan kepala sel, dimana Kartika berterima kasih kepada kepala sel karena telah mempertemukannya kembali dengan ayahnya (Dodo). Dari sana Kartika dirawat dan dibesarkan oleh kepala sel.


Ending dari film ini adalah Kartika yang sudah  dewasa  membela keadilan bagi ayahnya dan dia mendapatkan keadilan serta membuktikan bahwa Dodo tidak bersalah. Namun usahanya itu  terlambat, kini Dodo telah tiada dan Kartika hanya bisa menatap indahnya langit, teringat kisah masa-masa yang dihabiskannya bersama ayahnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun