Tepat awal tahun 2024 Jepang diguncang gempa dahsyat berkekuatan 7,6 SR, tepatnya di Prefektur Ishikawa, Jepang Tengah dan sepanjang pesisir Jepang. Gempa tersebut memicu gelombang setinggi 1 meter di beberapa bagian pesisir laut dan diperkirakan terdapat gelombang susulan yang lebih masif. Gempa ini tercatat merupakan gempa terbesar di Semenanjung Noto, Prefektur Ishikawa sejak pencatatan 1885 oleh Badan Meteorologi Jepang.
Saat ini, Badan Meteorologi Jepang (Japan Meteorological Agency / JMA) telah mengeluarkan peringatan tsunami untuk prefektur pesisir Ishikawa, Toyama, Yamagata, Fukui dan Prefektur Hyogo juga sepanjang pesisir Jepang yang menandai peringatan besar pertama pasca gempa bumi dan tsunami 9,0 SR pada 11 Maret 2011 yang menghantam Jepang Timur Laut (Great East Japan Earthquake / 東日本大震災, Higashi nihon daishinsai).
Dilansir dari BBC Indonesia, Kota Toyama melaporkan adanya gelombang tsunami setinggi 0,8 meter. Pemerintah segera mengeluarkan peringatan darurat bencana dan perintah agar penduduk segera evakuasi secepatnya ke dataran tinggi. Sejauh ini, belum ada informasi mengenai korban secara keseluruhan, kata sekretariat kabinet Jepang, Yoshimasa Hayashi dalam konferensi Pers (Senin, 1 Januari 2024). Pemerintah Jepang menghimbau darurat tsunami kepada masyarakat Ishikawa dan daerah lain diantaranya
Jepang merupakan salah satu negara yang memiliki hubungan bilateral dengan Indonesia, khususnya dalam bidang ketenagakerjaan dan pendidikan. Dilansir dari BBC Indonesia, menurut Meinarti Fauzie (Koordinator Fungsi Penerangan, Sosial Budaya KBRI Tokyo) tercatat ada 1.315 WNI yang menetap di Prefektur Ishikawa, 1.344 di Toyama dan 1,132 di Niigata. KBRI Tokyo dan KJRI Osaka telah menghimbau WNI untuk segera mengevakuasikan diri, mencari perlindungan, dan tetap siaga. Dalam akun Instagram @kbritokyo, kedutaan melampirkan hotline darurat perlindungan WNI.
KBRI Tokyo : +818035068612 / +818049407419
KJRI Osaka : +818031131003
Sumber Rujukan :