Mohon tunggu...
Arini Bidayati
Arini Bidayati Mohon Tunggu... -

mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ternyata Hidupkan Inspirasi Kalian

3 Maret 2015   07:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:14 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“kreeeek. . .” pintu terbuka. Suara rengekan pintu memecahkan mimpi indahku yang ku rasa akan berakhir indah. ” Hmmmm sayang sekali” celetuk ku kesal. Terlihat sosok wanita cantik  berkerudung merah di balik pintu. vita, teman yang begitu rajin menjemputku berangkat kuliah. “Diva, ayo bangun bersihkan badan mu dan berangkat kuliah” ucap vita sedikit memaksa. Dengan langkah perlahan aku menuju kamar mandi. Akulah yang selalu membuat vita terlambat mengikuti ke kampus. “Diva, kita udah telat nih” teriak vita mulai kesal. Dengan berlarian segera ku rapikan tas ku yang berisikan kertas dan pulpen yang berserakan. “Ayo berangkat vit” ajak ku dengan senyum termanis ku. “Ayo, kita harus cepat!” jawab vita tegas.

Dengan berjalan cepat kita menuju halte bus. 10 menit sudah kita tidak menjumpai bus yang kosong. Akhirnya ada sebuah bajay yang terlihat sudah mendekati kita. Tanpa berpikir panjang. . . “pak, antar kami ke jalan terusan surabaya” teriak kami bebarengan. “Iya neng, silakan naik” jawab sopir bajay itu. Tidak sampai 15 menit kita sampai kampus. “vit, kamu tidak malu masuk ke kelas?” tanya ku pada vita. “Emang kenapa?” jawab vita. “kita kan udah telat 30 menit vit. .” ucap ku dengan memelas. “tadi sih ada yang kelamaan tidur” jawab vita menyindir.

Tuk, tuk, tuk suara ketukan pintu membuat pak solihin dosen ku harus membukakan pintu. semua pasang mata tertuju pada ku dan vita. “Kalian ini sering kali terlambat” ucap pak solihin pada ku dan vita. “maaf pak, kami tidak akan mengulanginya lagi” jawab vita dan aku hanya menganggu-angguk malu.

Dengan nafas yang masih terengah-engah aku dan vita duduk di bangku tepat di depan pak solihin. “Diva dan vita kalian tau hari ini kita membahas materi tentang apa?” tanya pak solihin. “masa pranatal pak” jawabku dan vita bebarengan. “coba donk jelaskan tentang masa pranatal” ucap kiki teman sekelasku dan vita.

“Baiklah, saya akan sedikit menjelaskannya. masa pranatal atau masa prakelahiran adalah perkembangan prakelahiran biasanya dimulai dan diakhiri dengan kelahiran, berlangsung selama 266 hingga 280 hari (38 hingga 40 minggu). Rangkaian ini dapat di bagi ke dalam tiga periode: germinal, embrionik, dan fetal”. Jelas vita. “Saya akan menjelaskan tiga periode itu pak” ucap ku. “iya, silakan” jawab pak sholihin.

“Rangkaian prakelahiran ini dapat dibagi menjadi tiga periode, yang pertama periode germinal adalah periode perkembangan prakelahiran yang berlangsung selama dua minggu pertama setelah pembuahan. Periode ini meliputi pembentukan telur yang sudah dibuahi (zigot), pembelahan sel, dan pelekatan zigot ke dinding rahim. Periode embrionik adalah periode perkembangan prakelahiran yang terjadi dari dua hingga delapan minggu setelah pembuahan. Selama periode embrionik kecepatan diferensiasi sel meningkat, sistem pendukung bagi sel terbentuk, dan organ-organ mulai tampak. Periode fetal adalah periode prakelahiran yang dimulai pada dua bulan setelah pembuahan dan umumnya berlangsung selama tujuh bulan. Selama periode ini, pertumbuhan dan pembuahan melanjutkan rangkaian dramatisnya”.

“Pak sholihin bolehkah saya menyimpulkan dari penjelasan diva dan vita tentang masa pranatal?” tanya hafidzh dengan mengacungkan jari. “ silakan hafidz” jawab pak sholihin. “Setelah saya menyimak penjelasan diva  dan vita dapat saya simpulkan dari rangkaian pada masa pranatal bayi mengalami perkembangan organ-organ mulai dari sistem saraf, penerimaan sensor (telinga, hidung, mata, dan bagian kulit, rambut dan kuku), sistem peredaran, tulang otot, sistem pembuangan dan reproduksi”.  hafidz menyimpulkan.

“Iya bagus, saya rasa kalian sudah cukup paham dengan rangkaian-rangkaian perkembangan yang terjadi di masa pranatal. Dan satu lagi yang menakjubkan di masa pranatal yang harus kalian ketahui”. Ucap pak sholihin. “apa itu pak?” jawab kami serentak.

“Setelah semua organ-organ terbentuk, seperti yang dijelaskan hafidz tadi maka bayi sudah bisa merasakan apa yang terjadi diluar rahim ibu. Bayi sudah bisa merasakan gangguan fisik dan psikis yang dialami ibunya. Bayi memiliki kemampuan merasakan perasaan ibu yng sedang mengalami  rasa senang, sedih, dan sakit. Bahkan sang bayi mampu mendengarkan suara dari keluarga terdekat lainnya, seperti ayah”. Pak sholihin menjelaskan.

“Eeem jadiii. . . begitu keadaan bayi setelah organ-ogannya terbentuk, victor  kamu dulu seperti itu tidak? Bukannya kamu terlahir dari rumah nanas? Celetuk alfin teman sekelasku.

“Hahahahaaaa semua seisi kelas tertawa mendengar celetukan alfin”.

“Sudah-sudah kalian harus belajar lebih banyak lagi karena belum semuanya kita bahas pada  hari ini.” Pesan pak sholihin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun