Selain itu, di tengah ramainya UU Cipta Kerja yang dinilai menyengsarakan rakyat (khususnya para buruh), saya juga dikagetkan dengan kabar aktivis sekaligus jurnalis Najwa Shihab yang rencananya akan dipolisikan oleh para pendukung pemerintahan, tentu saja simpatisan pak Jokowi donk.
Alasannya karena tayangan kursi kosong untuk Menteri Kesehatan RI Terawan di Mata Najwa dinilai menciderai citra positif presiden Jokowi. Lahdalah, bukannya dari dulu citra presiden tidak pernah baik ya?
Lagiyan, transparansi data dari Menteri Terawan memang dibutuhkan rakyat. Kog malah seakan diam dan menghilang. Jadi sikap Mata Najwa dengan kursi kosongnya itu sebagai ungkapan kekecewaan publik. Dan buktinya banyak masyarakat yang mendukung.
Atau mungkin, sebenarnya Pak Terawan itu mau bicara di publik, tapi ada pihak-pihak yang mencegahnya karena kepentingan tertentu. Ya mungkin saja kan?
Tapi saya kira, ini sekedar pengalihan isu supaya fokus rakyat terpecah. Ya, semoga saja Mbak Nana bisa menyelesaikannya. Karena dia sudah berjuang menjadi penyambung lidah rakyat. Give aplouse!
Dengan demikian, serentetan persoalan pengesahan RUU Cipta Kerja hingga pelaporan Najwa Shihab atas tuduhan mendiskreditkan presiden, semua itu semakin membuktikan keadilan sosial bagi seluruh investor, kapitalis kelas kakap, dan para pendukung kepentingan golongan tertentu.
Lha rakyat bagaimana? Rakyat hanyalah jejeran angka-angka yang tidak penting.
Sekian terimakasih.....
Jangan lupa mampir ke www.paweling.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H