Indonesia merupakan salah satu negara yang masih bergelut dengan virus corona. Dampak yang ditimbulkan dari Covid-19 ini tidak hanya dirasakan dari sisi kesegatan saja namun berdampak juga dari segi perekonomian. Semenjak virus Covid-19 ini menyerang, banyak orang-orang yang kehilangan mata pencarian dan kesulitan mencari lapangan pekerjaan. Dalam hal ini, untuk mengisi kegiatan di rumah dan mencukupi kebutuhan pangan maka dilakukan pembudidayaan ikan lele yang bisa dilakukan dengan lahan yang seadanya, salah satunya dengan menggunakan ember sebagai media budidaya atau biasa disebut dengan budikdamber.
Jenis-jenis ikan yang bisa dibudidayakan dalam ember yaitu, ikan lele, ikan nila, ikan mas, ikan patin, ikan gurame. Namun kali ini yang digunakan adalan ikan lele yang termasuk ikan yang mudah dibudidayakan dan termasuk salah satu sumber pangan yang mudah didapatkan dari kalangan atas maupun bawah dan juga memiliki rasa yang enak.
Ikan lele atau ikan dari kerabat clarias mempunyai tubuh yang licin memanjang tak bersisik, mempunyai sirip punggung dan sirip anus yang juga panjang, mempunyai kepala yang keras menulang dibagian atas mempunyai mata yang kecil dan mulutnya lebar yang dilengkapi dengan empat pasang sungut peraba yang berguna untuk beraktiftas didalam gelap.
Sistem reproduksi ikan lele jantan dan betina. Alat reproduksi lele jantan berbentuk runcing dan memanjang. Kantong spermanya atau testis berjumlah dua yang berbentuk pipih memanjang dan berwarna putih. Ciri spesifik alat reproduksi betina, yaitu berbentuk bulat dan mempunyai kantong telur sebanyak dua buah. Lele berkembang biyak secara ovifar atau pembuahan terjadi diluar tubuh jadi spermatozoa membuahi telur diluar tubuh ikan. Untuk membuahi telur, spermatozoa wajib bergerak. Spermatozoa pada induk jantan bersifat immotile dalam cairan plasmanya dan akan bergerak jika bercampur dengan air.
Ciri ikan betina yang sudah siap atau sudah matang gonad bisa diketahui dengan melihat perut ikan yang terlihat membesar dan sangat lembut atau juga bisa dengan cara memijat atau mengurut perlahan perut ikan tersebut. Ketika dilakukan pemijatan atau pengurutan pada ikan lele, jika telur yang dikeluarkan berbentuk bulat utuh mempunyai warna yang agak kecoklatan atau hijau kekuningan maka indukan ikan lele siap pijah. Pada indukan jantan, gonad dapat dilihat apabila genitalnya yang terletak di belakang dan mendekati sirip anus mempunyai warna merah meruncing dan menyebar kea rah pangkal maka ikan tersebut telah matang kelamin.
Ikan yang sudah tua dan mempunyai ukuran yang besar mempunyai fekunditas relative (jumlah telur persatuan berat atau panjang) lebih kecil. Pada umumnya fekunditas relative lebih tinggi dibandingkan dengan fekunditas individu. Fekunditas relative akan menjadi maksimal pada ikan yang masih muda. Dari fekunditas dapat diketahui angka taksiran jumlah anak ikan yang dihaislkan dan akan menentukan jumlah ikan dalam kelas umur yang bersangkutan.
Di alam liar, ikan lele melepas telur  pada musim penghujan  milai dari bulan Mei sampai Oktober. Ikan lele juga dapat memijah kapan saja sepanjang tahun. Makanan juga mempunyai pengaruh besar terhadap proses memijah pada ikan lele. Ikan lele diberikan makanan yang baik sesuai kebutuhan nutrisi ikan agar dapat meningkatkan vitalitas hormone sinyetis.
Kegiatan budikdamber merupakan kegiatan budidaya yang memadukan antara ikan dan sayuran yang diadopsi dari teknik yumina-bumina. Pada teknik yumina-buniya terdapat empat system, yaitu: rakit, aliran atas, aliran bawah  serta pasang surut. Pada system aliran atas ini aliran air dilakukan lewat atas ke setiap wadah media tanam sehingga nutrisi yang berasal dari limbah budidaya dapat tersebar merata kesetiap batang tanaman. Dalam budikdamber ini sayuran yang ditanam adalah kangkung.
Alat yang diguakan untuk budikdamber adalah antara lain ember dengan kapasitas kurang lebih 80 liter yang bisa dimasukan benih ikan kurang lebih 60 sampai 100 ekor ikan dengan ukuran  7 sampai 9 cm. Alat-alat lain yang dibutuhkan adalah kawat dan toples kecil untuk menggantung dan menanam benih tanaman sayuran, lalu ada kran air yang akan digunakan sebagai media pengurasan air agar dapat memudahkan saat penggantian air, lalu alat-alat bantu lainnya seperti tang dan solder untuk melubangi. Langkah awal yang dilakukan adalah dengan melubangi ember dibagian bawah ember untuk memasang krang pembuwangan air. Selanjutnya adalah melubangi toples agar akar dari tanaman tersebut dapat menyerap air dalam ember. Dalam toples tersebut diisi arang sebagai pengganti tanah dan juga arang dapat menetralkan racun yang menggangu pertumbuhan tanaman. Setalah toples dilubangi dan dkasih arang lalu dipasang kawat dengan posisi toples menggantung dibagian atas ember dan dikasih benih tanaman sayuran seperti kangkung atau sawi. Selanjutnya menyiapkan media air. Sebelum memasukkan benih ikan sebaiknya air yang akan digunakan di endapkan terlebih dahulu selama minimal 2 hari supaya kandungan amonia dalam air bisa larut, dan setelah melakukan proses pengendapan selesai baru benih ikan dimasukan dalam ember tersebut. Tapi terlepas dari itu, sebelum benih ikan dimasukkan alangkah baiknya melakukan pengecekan PH air. Rata-rata PH air berada dikisaran angka 7 keatas. Bisa juga dengan melakukan pemberian obat pada saat pengendapan seperti probiotik misalnya, agar nanti terdapat bakteri-bakeri baik yang hidup dan bisa bermanfaat bagi kesehatan ikan. Dalam hal perawatan, mengganti air selama seminggu sekali dan pemberian obat probiotik agar ikan tetap sehat.
Untuk penggantian air, ada beberapa langkah yang dilakukan agar ikan tidak mudah stres. Langkah pertama 2 hari sebelum menguras air, terlebih dahulu menyiapkan air yang akan digunakan untuk mengganti nantinya. Jadi, ketika waktu penggantian air kita sudah ada air ganti yang sudah di endapkan selama 2 hari. Selanjutnya, pindahkan tanaman yang berada diatas ember agar mudah saat mengambil kotoran-kotoran yang berada dipermukan air. Selanjutnya, buka keran air yang berada dibagian bawah ember agar air bisa keluar. Perlu diperhatikan saat menguras air jangan sampai dihabiskan, sisakan kurang lebih 30% air agar ketika memasukkan air baru ikan lele langsung bisa beradaptasi. Saat mengisi air baru usahakan jangan terlalu menimbulkan banyak percikan atau gelombang dalam permukaan air agar ikan tidak stress. Setelah mengganti air alangkah baiknya memberi probiotik agar pertumbuhan ikan lele maksimal. Â
Pemberian pakan ikan lele yang baik adalah harus memenuhi rasio yaitu tidak boleh kekurangan dan tidak boleh kelebihan. Untuk pemberian pakan dilakukan sebanyak 2-3 x sehari yaitu pagi, sore dan malam hari, karena ikan lele merupakan ikan yang aktif mencarimakan dimalam hari atau hewan nocturnal dan harus konsisten jam pemberian makannya. Untuk takaran pemberian pakan sebanyak 3% dari berat keseluruhan ikan diember. pemilihan pakan ada tiga jenis pakan yang digunakan berdasarkan ukuran ikan lele. Pertama ada pakan dengan ukuran butiran kecil, yang kedua ukuran sedang dan yang terakhir ukran besar. Untuk pakan ukuran kecil yang digunakan adalah PF 1000 produksi dari PT. Matahari Sakti. Pakan yang ke dua dengan ukuran ssedang menggunkan merek 781-2 (ukran pellet 2mm). pakan yang ketiga dengan ukuran besar menggunakan merek 781 (tidak ada ukuran). Pemberian pakan tambahan selain pakan pelet juga perlu diberikan khususnya pakan alami bisa berupa cacing tanah, bekicot, maggot.