membaca merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat. Dengan membaca dapat menambah wawasan dan memperoleh banyak ilmu pengetahuan dalam berbagai bidang terutama berbagai wawasan tentang kehidupan.Â
KegiatanDalam pelaksanaan kegiatan membaca diperlukannya minat baca seseorang. Sebelum sampai pada kemampuan membaca, seseorang harus memiliki minat baca. Minat membaca akan menjadi dasar keberhasilan aktivitas membaca. Apabila seseorang tidak memiliki minat besar untuk membaca, maka bahan bacaan apapun yang dibaca akan sia-sia, dikarenakan ia membaca tidak atas ketertarikannya sendiri.
Berdasarkan data UNESCO pada 2017 menyatakan Indonesia berada di urutan kedua dari bawah di bidang literasi dunia, hanya 0,001% atau dari 1000 orang Indonesia hanya 1 orang yang rajin membaca, yang artinya minat baca masyarakat Indonesia sangat rendah dan memprihatinkan.Â
Riset yang dilakukan oleh Central Connecticut State University pada Maret 2016 dengan tajuk World's Most Literate Nations's Ranked, menyatakan bahwa Indonesia menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara mengenai minat baca.Â
Fakta selanjutnya menyatakan lebih dari 60 juta penduduk Indonesia memiliki gadget, dengan jumlah sebesar itu Indonesia termasuk negara dengan pengguna aktif smartphone terbesar di dunia.Â
Data per Januari 2017 mengungkap orang Indonesia dapat menatap layar gadget kurang lebih 9 jam sehari. Ironisnya, gadget digunakan untuk menuangkan segala unek-unek di media sosial seperti Twitter, Instagram, Facebook, dll, alih-alih dimanfaatkan untuk membaca dan menambah wawasan.
Dengan keadaan sekarang ini, menghadapi wabah pandemi virus COVID-19 (Corona Virus Disease), dan dengan segala anjuran untuk mencegah penyebaran virus harus dilakukan, antara lain menjaga jarak sosial (social distancing). Keterbatasan yang ditimbulkan dengan adanya pandemi berdampak langsung terhadap perilaku masyarakat Indonesia, terutama terhadap aktivitas membaca.Â
Misalnya, kegiatan belajar mengajar tidak dilakukan dengan tatap muka secara langsung, yang mana kegiatan ini merupakan kegiatan yang baru dan membutuhkan adaptasi yang tidak sebentar.Â
Aktivitas ini juga tidak dapat terkontrol secara langsung oleh guru. Pembelajaran di sekolah yang beralih ke metode daring atau pembelajaran jarak jauh sepenuhnya bergantung pada konten-konten digital yang disediakan oleh guru, yang mana konten ini hanya dapat diakses dengan gadget.Â
Hal ini juga menjadi masalah bagi siswa karena mereka belum mampu menggunakan gadget secara bijak untuk keperluan kegiatan membaca. Maka aktivitas membaca siswa menjadi terganggu.Â
Masalah lain akan muncul ketika siswa mulai malas untuk membaca karena terlalu sering  mengakses konten-konten melalui gadget, sehingga malas untuk belajar dan membaca. Tentu saja siswa akan membaca materi atau rangkuman yang diberikan oleh guru, namun mereka melakukannya tidak didasari atas dorongan minat baca dari diri sendiri, melainkan hanya untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh guru.
Menumbuhkan Minat Baca Siswa
Bagaimanapun keterampilan membaca merupakan hal dasar dalam kemampuan literasi siswa. Membaca mampu menumbuhkan imajinasi dan melatih otak untuk aktif. Â
Berbeda dengan konten-konten visual yang menyajikan gambar atau video, dengan kata lain tingkat imajinasi dan berpikir siswa tidak dapat maksimal karena dibatasi dengan konten visual yang disajikan. Jika hal ini terus dibiarkan akan berdampak terhadap menurunnya minat baca siswa, berikut hal-hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat baca siswa:
1. Menyediakan Buku yang disukai
Menyediakan buku bacaan yang menarik untuk siswa, mulai dari buku sains, fiksi, komik, atau novel. Biarkan siswa mengeksplor buku bacaan apa yang cocok untuk mereka.
2. Membuat Ruang Baca yang Layak
Setelah menyediakan buku, guru ataupun orang tua di rumah sebaiknya menyediakan ruang baca yang layak, dengan menyediakan meja dan kursi yang nyaman serta tenang.
3. Budaya Baca Menjadi Kegiatan Sosial
Ketertarikan dengan buku atau aktifitas membaca dapat dibentuk sebuah klub buku atau membaca. Dengan adanya klub atau kelompok dapat menciptakan interaksi dengan orang lain dan dapat bertukar informasi tentang hal yang sama yang belum diketahui.
4. Baca Buku di Depan Anak atau Siswa
Guru dan keluarga berperan penting dalam menumbuhkan minat membaca siswa. Jika ingin menumbuhkan minat baca, coba lakukan aktivitas membaca di depan anak atau siswa untuk menarik perhatiannya. Agar lebih memotivasi, ceritakan pada murid atau anak mengenai buku yang sudah dibaca dan pengalaman yang menarik seputar buku tersebut.
5. Menggunakan e-Book
Bagi anak atau siswa yang terbiasa dengan gadget, e-book merupakan langkah awal untuk menumbuhkan minat baca. E-book juga dapat menjadi solusi bagi siswa yang terbatas dengan akses buku bacaan yang terbatas, selain itu harga e-book juga relatif lebih murah daripada buku cetak.
6. Membatasi Penggunaan Gadget
Orang tua di rumah harus mempunyai batasan mengenai berapa lama penggunaan gadget. Alih-alih membiarkan anak bermain dengan gadget, waktu dapat dimanfaatkan untuk membaca bersama anak atau membacakan cerita-cerita yang menarik bagi anak.
7. Berikan Hadiah
Untuk meningkatkan motivasi siswa atau anak, orang tua atau guru dapat memberikan hadiah pada anak atas pencapiannya untuk menyelesaikan satu buku. Meskipun awalnya membaca dengan alasan ada hadiah, lambat laun akan menjadi sebuah kesenagan tersendiri bagi mereka untuk membaca. Hadiah dapat berupa hal yang disukai anak atau siswa, seperti makanan atau mainan, ataupun hal yang berkaitan dengan kegiatan membaca seperti pembatas buku atau buku buru.
Ditulis oleh Arin Fitrianti
Daftar pustaka:
Fahmy dkk. (2021). Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Minat Baca Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Sastra Indonesia: 10(2), 122-124.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H