Mohon tunggu...
crambelya charoline
crambelya charoline Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Saya adalah mahasiswa Fisika Murni yang tertarik dengan dunia penulisan. Sejak SMA saya sering menulis cerpen hingga membuat novel, tetapi karena satu dan lain hal tulisan tulisan saya tersebut tidak saya publikasikan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengenal Resistor: Komponen Fundamental dalam Rangkaian Elektronika

15 Juni 2024   17:51 Diperbarui: 15 Juni 2024   17:51 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Resistor adalah komponen elektronika pasif yang berfungsi untuk menghambat atau membatasi aliran arus listrik dalam sebuah rangkaian elektronika. Resistor merupakan komponen yang paling sering digunakan dalam berbagai jenis rangkaian elektronika, mulai dari yang sederhana hingga yang kompleks.

Karakteristik dan Fungsi Resistor:

  • Resistor memiliki nilai resistansi yang diukur dalam satuan Ohm (). Nilai resistansi ini menentukan seberapa besar hambatan yang diberikan oleh resistor terhadap arus listrik.
  • Fungsi utama resistor adalah untuk mengontrol arus listrik, membagi tegangan, dan menyesuaikan level sinyal dalam rangkaian elektronika.
  • Resistor dapat digunakan sebagai pembagi tegangan, yang memungkinkan untuk mendapatkan nilai tegangan yang lebih kecil dari sumber tegangan utama.
  • Resistor juga digunakan untuk menentukan gain (penguatan) dalam rangkaian amplifier atau untuk mengatur frekuensi dalam rangkaian filter.

Jenis-jenis Resistor:

  • Resistor Tetap (Fixed Resistor): Resistor jenis ini memiliki nilai resistansi yang tetap dan tidak dapat diubah. Contohnya adalah resistor karbon dan resistor film logam.
  • Resistor Variabel: Resistor jenis ini memiliki nilai resistansi yang dapat diubah secara manual. Contohnya adalah potensiometer dan rheostat.
  • Resistor Tergantung Suhu (Temperature Dependent Resistor): Nilai resistansi resistor jenis ini berubah sesuai dengan perubahan suhu. Contohnya adalah thermistor dan resistor PTC (Positive Temperature Coefficient).
  • Resistor Tergantung Cahaya (Light Dependent Resistor - LDR): Nilai resistansi resistor jenis ini berubah sesuai dengan intensitas cahaya yang diterima. Semakin terang cahaya, semakin rendah nilai resistansinya.

Penandaan Nilai Resistansi:

  • Kode Warna: Resistor tetap seringkali menggunakan kode warna untuk menunjukkan nilai resistansinya. Setiap warna mewakili angka tertentu, dan kombinasi warna-warna tersebut menentukan nilai resistansi dan toleransi resistor.
  • Kode Angka: Beberapa resistor menggunakan kode angka yang tercetak langsung pada badan resistor untuk menunjukkan nilai resistansinya.

Pemilihan Resistor:

Dalam memilih resistor untuk rangkaian elektronika, perlu diperhatikan beberapa faktor seperti nilai resistansi yang dibutuhkan, daya yang dapat ditangani oleh resistor (power rating), dan toleransi resistor. Toleransi menunjukkan seberapa dekat nilai resistansi aktual dengan nilai nominal yang tertera pada resistor.

Resistor merupakan komponen yang sangat penting dalam elektronika. Dengan memahami karakteristik, jenis, dan cara pemilihan resistor yang tepat, perancangan rangkaian elektronika dapat dilakukan dengan lebih optimal dan efisien.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun