Di Indonesia, khususnya kota Surabaya akhir-akhir ini sedang diterjang hujan deras disertai angin kencang yang memporak-porandakan beberapa bangunan dan membanjiri beberapa wilayah di Surabaya seperti daerah Dharmahusada, Gayungan, Mulyorejo, Tenggilis Mejoyo, Rungkut Harapan, Jemursari, Ketintang dan masih banyak daerah di Surabaya yang terdampak banjir ini.
Lalu apa yang menyebabkan banjir?
Selain karena sedang musim hujan, ada beberapa faktor yang menyebabkan banjir di Surabaya ini.
Dilansir dari akun instagram @ericahyadi_ selaku Wali Kota Surabaya, beliau mengatakan bahwa hujan sangat deras, terutama di daerah hulu sungai yang mengalir ke Surabaya dalam debit tinggi. Akibatnya sungai-sungai di Surabaya air nya peres. Di sisi lain juga terdapat kenaikan permukaan air laut sehingga membuat aliran air antre untuk masuk ke sungai besar dan laut.
" Sepurane sing akeh wargaku dino iki hujannya sangat deres, Termasuk di daerah hulu sekitar Surabaya yang membuat sungai daerah hulu mengalir ke Surabaya dalam debit tinggi. Akibatnya sungai-sungai Di Surabaya penuh, "airnya peres"
Di sisi lain, ada kenaikan permukaan air laut. Akumulasi kejadian ini membuat aliran air "antre" cukup lama untuk masuk ke sungai besar dan laut. Nyuwun dungone " tulisnya.
Selain itu banjir juga disebabkan karena ulah masyarakat yang tidak bertanggung jawab sehingga sering membuah sampah sembarangan di kali/sungai yang menyebabkan penyumbatan. Beliau juga mengajak masyarakat untuk menjaga dan lebih peduli untuk membuang sampah pada tempatnya.
"Nyuwun tulung, petugas kami sejak sore tadi mengeruk sampah tidak habis-habis. Mohon kerjasamanya nggih, gotong-royong nek pengen gak banjir tolong buang sampahnya diperhatikan. Ojok nang kali, rek
Ayo bareng-bareng dijogo. Nyuwun tulung sanget" tulisnya.
Apa saja dampak banjir yang terjadi?
Dari Radio Surabaya didapatkan informasi bahwa.
1. Nginden Intan Timur MACET, imbas volume. Arip pendengar SS melaporkan, ada antrean kendaraan menuju ke Gereja Bethany;
2.Basuki Rahmat Surabaya MACET, imbas volume antrean menuju pusat perbelanjaan;
3.Jalan Amir Machmud Gunung Anyar Surabaya banjir setinggi mata kaki orang dewasa. Ike Purwaningtiyas lewat DM Instagram mengatakan. Selokannya meluap dan masuk ke rumah warga.
Selain itu terdapat juga informasi dari akun X @Deva_Aditya.
1.Banyak mobil berhenti di Layang Aloha imbas macet
2.Banyak sepeda motor mogok keluar dari Pepelegi
3.Banyak sepeda motor mogok bawah Layang Waru
4.Ada kecelakaan depan kejaksaan A. Yani
5.Ada bemo mogok di Layang Wonokromo
6.Pohon tumbang di bintoro sudah beres
7.Perempatan RKZ macet dari arah Bonbin tidak bergerak ketutup dari arah bengawan
8.Kodam ada sepeda motor kecemplung got dan ada bemper mobil lepas
9.TL perempatan Kodam-Gunungsari mati
Bagaimana usaha Pemkot Surabaya terhadap banjir ini?
Dilansir dari akun X @satpolppsby yang menginformasikan tentang banjir ini.
Pemkot Surabaya Upayakan Solusi Jangka Panjang Penanganan Banjir
Rabu (25/12/24), Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, turun langsung ke lokasi terdampak banjir di Tenggilis Mejoyo dan Rungkut Harapan. Penanganan darurat terus dilakukan dengan penyedotan genangan air, sementara solusi jangka panjang seperti pembangunan pintu air dan rumah pompa juga dipersiapkan untuk mencegah banjir ke depannya.
Dengan intensitas hujan tinggi dan pasang air laut yang berdampak pada aliran sungai, Pemkot Surabaya terus berkoordinasi dengan BBWS dan instansi terkait untuk memastikan banjir dapat tertangani dengan baik.
"Surabaya adalah hilir, sehingga perlu kerja sama lintas daerah untuk mengatasi permasalahan banjir secara menyeluruh," ujar Wali Kota Eri.
Tetap waspada dan mari bersama jaga lingkungan agar aliran air bersih dan lancar!
Kita sebagai rakyat biasa harus lebih sadar dan peduli terhadap lingkungan sekitar, bisa dimulai dengan hal-hal kecil seperti membuang sampah pada tempatnya karena banyak sekali di setiap sungai pinggir jalan di Surabaya yang banyak sampahnya, sehingga saat musim hujan seperti ini bisa menyumbat sehingga air tidak bisa mengalir sehingga menyebabkan banjir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H