Malam sunyi nan mempesona kala itu
Ditemani secangkir kopi hangat
Dan alunan musik sendu
Nampak dari jauh
Sepercik sinar menatapku
Menatap dengan sedikit malu
Kuungkapkan kerinduan demi kerinduan
Lewat pena biru kutuliskan pesanku
Sepenggal kalimat telah kurangkai
Menjadi syair rindu
Dikesendirianku
Kubiarkan diri ini merindu
Mengingat kenangan bersamamu kala itu
Di mana aku mendengarmu memanggil namaku dengan nada merayu
Nada yang hingga saat ini masih bersaut dalam benakku
Tapi sekarang nada itu perlahan hilang
Hilang ditelan jarak
Jarak yang hanya mengisahkan kerinduan
Aku hanya bisa menunggu kabar darimu
Yang entah sampai kapan itu
Sentuhan angin malam membuatku berani bertanya
Rindu "dia dimana?"
Sungguh diri ini menolak lupa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H