Mohon tunggu...
Katak kecil
Katak kecil Mohon Tunggu... Mahasiswa - di emper pondok ar-Rohman

Keringkan rumput selagi mentari bersinar.(***)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi "Menghirup Riwayat Negeri"

23 Juli 2021   23:25 Diperbarui: 23 Juli 2021   23:59 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terkapar rasanya. Memandang rintih 

semut-semut lungkrah meratapi,

 seluruh keluh kesah. Sebab kopi susah dicari, 

sayur mayur juga padi pun termanyun. 

Apa inikah nama belantara? 

Kini kaukatakan cinta, perjuangkan 

rimbunnya persatuan pemuda. Meski masih keras 

menimpa hak-hak, makanan basi, 

air tak terjangkau jernih. 

Tapi getir ragaku, menanggalkan nasib negeri. 

Pernah ada belenggu, pemaksaan, 

peliknya menapaki jejak-jejak gemilang. 

Tapi indahnya jingkat memerah di cakrawala, 

bukankah itu jala nadimu? Berkelabat pada kabut, 

Merah Putih menjulang tinggi. 

Persembahkan, lusuh histori negeri. 

Dua puluh satu Mei [1998], purnama reformasi 

bersorak. Ratapan darah serdadu, 

hempiskan nafas mentari. Diri mematut-matut, 

bebaskan! demi rakyat bahagia. 

Tegap menghirup riwayat, selamanya 

tulang dan jantungku. Mereguk bangsa rupawan 

sumber daya, budaya, pusaka genggaman 

anak-anak jadah. Kaki-kaki yang dipaksa kuat, 

akan terus kuat dilalang darah juang. 

Kerasnya arah langkah, tertuju titik pilihan 

dukamu. Lantas yang tergugu, seloroh 

benih-benih proklamasi. Sampai terkoyak, 

tersenggal nyawaku, teruntuk utuhnya reputasi. 

Salam penghormatanku, tulus sejati.(***) 

Ditulis 

Katak kecil

Ponorogo, 27 Juni 202

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun