Keramaian Idul Fitri senantiasa mempunyai beraneka ragam momen istimewa serta memegang untuk pemeluk muslim di semua bumi. Terkhusus di Indonesia, khalayak Tanah Air senantiasa melaksanakan adat- istiadat istimewa kala menyongsong serta memperingati hari besar ini.
Diamati dari rasio perayaannya, Hari Raya Idul Fitri bisa jadi merupakan hari libur terbanyak di Indonesia. Banyak orang Indonesia hendak kerap melaksanakan ekspedisi jauh ke kota asal mereka buat memperingati bersama keluarga mereka.
Idulfitri jadi pucuk bulan suci Ramadan yang senantiasa kita nantikan. Banyak momen istimewa yang cuma dapat dialami satu tahun sekali alhasil tidak bisa hingga terlampaui sedemikian itu saja. Peluang dapat merasakan momen Idulfitri ini wajib digunakan dengan sebaik- baiknya.
Malam yang indah dengan suara takbir menyelimuti umat muslim yang akan merayakan hari raya idul fitri pada hari esoknya, Hari raya pun tiba semua orang melaksanakan ibadah sholat ied sebelum memulai sholat ied semua orang bersapa ria sesama umat muslim dan meminta maaf atas kesalahan yang sudah diperbuat baik disengaja atau tidak di sengaja.
Usai itu, semua orang kembali ke rumah untuk bertemu keluarga dan bermaaf-maafan. Setelah berbulan-bulan merantau, aku kembali ke kota asal ku untuk merayakan hari raya idul fitri bersama keluarga dan aku mulai memegang tangan ibu yang sangat lembut dan wangi dan aku mulai meminta maaf atas apa kesalahan yang selama ini di perbuat, air mata ku mulai menetes membasahi pipiku ketika mengucapkan "Maafkan, kesalahan ku selama ini ya, Bu" sambil mencium tangan ibuku berkali-kali.
Kemudian setelah bermaaf-maafan dengan ibu, aku lanjut bermaaf-maafan dengan kedua adik kandungku baik laki-laki ataupun perempuan meminta maaf kepadaku sebagai anak pertama, kedua adik kandung ku mulai meneteskan air matanya ketika sedang mencium tanganku, begitu juga denganku. Air mata ku terus menetes ketika mereka mengucapkan kata maaf aku pun langsung memeluk kedua adik kandungku.
Bermaaf-maafan dengan keluargaku pun telah selesai. Aku pun langsung berkunjung ke makam ayah kami bersama kedua adikku dan juga ibuku, kami mulai mengirimkan doa, mengucapkan kata maaf dan mengucapkan selamat hari raya idul fitri. Betapa bahagianya aku dan keluargaku bisa berkumpul secara lengkap meskipun beda alam. Hal itu tidak menutupi kebahagiaan kami di hari raya idul fitri.
Keluarga kami berkumpul kembali untuk makan ketupat opor bersama keluarga yang lainnya sambil bercanda ria  santapan khas Idulfitri yang sangat terkenal serta harus terdapat tiap hari Idulfitri merupakan kupat serta opor ayam. Persembahan itu ialah lambang khas Idulfitri, sebab kupat jadi menu yang tidak pernah mangkir serta hendak senantiasa muncul dikala Idulfitri. Persembahan ini apalagi nyaris terdapat di tiap rumah orang yang memperingati Idulfitri. Senyuman yang indah keluargaku sangat hangat menyelimuti kebahagiaanku setekah berbulan-bulan merantau dan kembali bertemu keluarga.
Kami berbincang-bincang mengenai bagaimana di kota rantauan dan disitu aku mulai bercerita bagaimana suka duka di kota rantauan akupun juga menceritakan bagaimana di dunia perkuliahan.
Setelah itu, keluarga kami melanjutkan membagikan THR, pemberian THR pula jadi adat- istiadat yang lazim dicoba oleh berusia yang telah mapan dengan cara ekonomi serta mempunyai pemasukan dengan membagikan angpao bermuatan uang terkini pada kanak- kanak. Uang terkini inilah yang membuat kanak- kanak amat bersemangat buat memperolehnya dikala Idulfitri.
Kami melanjutkan halal bihalal di keluarga lainnya, Lebaran jadi momentum yang pas buat memohon serta memberikan maaf. Halalbihalal ialah adat- istiadat yang senantiasa dicoba oleh pemeluk Islam di Indonesia sehabis berakhir doa Ied. Oleh sebab itu, adat- istiadat ini tidak dapat dipisahkan dari momen Idulfitri. Sesuai tradisi, sehabis melakukan doa Id, kita umumnya bersama saling memaafkan serta sungkeman dengan orang berumur. Sehabis itu, dilanjutkan dengan berkelana menghadiri rumah saudara serta orang sebelah buat halalbihalal. Halalbihalal umumnya diisi dengan bermacam aktivitas, mulai dari bertamu ke rumah saudara, bermaaf- mafan, serta makan bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H