Mohon tunggu...
Arinda Mita
Arinda Mita Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswi tingkat akhir Univ. Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Politik

Gara-gara Instagram

20 Februari 2014   05:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:39 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik



"Pak, rumah kami kemarin digusur satpol PP Pak. Kami butuh rumah baru. Kalau bisa, yang lebih layak, yamg lebih besar, yang bagus, yang bisa buat main-main anak kami, yang bersih dan yang tanpa bayar, Pak."

"Pak, perumahan saya banjir. Tolong surutkan airnya, Pak. Pindahkan ke istana."

"Pak, macet Pak. Tolong sediakan bis super cepat lintasan bawah tanah dengan segera, atau kalau bisa belikan kami pesawat terbang."

"Pak, harta benda kami telah hilang. Uang kami, gubug kami serta mobil kami hanyut terbawa arus. Tolong ganti semua kerugian kami, Pak. Beri kami uang jatah makan di retoran selama setaun, bangunkan rumah bagus layaknya istana serta beri kami mobil untuk pergi arisan dan berbelanja."

"Pak, gegara erupsi gunung, ternak kami mati dan ladang kami tak layak panen. Kami tak bisa makan. Ganti ternak kami dan belikan kami lahan baru di Selandia Baru."

"Pak, sekolah kami terendam banjir. Kami tak bisa bersekolah berhari-hari. Kami ketinggalan pelajaran, Pak. Tolong, pindahkan sekolah kami. Sekolahkan kami di Harvard, Oxford ataupun California."

"Pak, gaji kami kurang Pak. Kami ingin gaji sebanyak jajaran para menteri, Pak. Dengan gaji kami sekarang, kami tak bisa ikut arisan pergi ke Eropa, kami tidak bisa berbelanja sering-sering ke Singapura dan kami tidak bisa makan tiga kali sehari di restoran mewah. Beri kami gaji seratus juta, Pak."

"Pak, kenapa lokalisasi ditutup? Lantas kami mau kerja apa? Disana tempat kami mencari nafkah. Kalau lokalisasi ditutup, Bapak mau membantu untuk jual saya di Arab ataupun ke para pejabat? Murah kok Pak, tak sampai 50 juta semalam."

"Pak, anak dan istri saya meninggal, akibat lintasan kereta api dan lampu lalu lintas. Tolong carikan saya idtribaruyang cantik jelita dan anak rupawan yang kelak akan menggantikan Bapak. Saya tunggu hingga akhir minggu ini ya Pak, Bisa kan mengirimkannya untukku?"

"Pak, anak kami sakit. Kami tak punya biaya untuk berobat. Tolong Bapak obatkan anak kami di Rumah Sakit Terbaik disini, jika perlu Bapak obatkan anak kami ke Rumah Sakit Singapura atau Amerika juga tak apa, Pak."

PRESIDEN : "Saya bukan Tuhan yang bisa mengabulkan segala keinginan, kebutuhan dan keperluan kalian dalam sedetik.  Sekarang saya mau tanya kepada kalian, apa yang sudah kalian perbuat untuk Negeri ini? Sudahkah kalian tak membuang sampah di sungai? Sudahkah kalian tak menebang pohon-pohon di Hutan dengan seenak kalian? Sudahkah kalian mematuhi segala perauran yang ada di Negeri ini? Tak menyebrang sembarangan, tak melanggar lampu merah, tak menerobos jalur bus way, Sudahkah?"

"Tapi, Pak. Kami hanya ingin bahagia seperti foto-foto yang ditampilkan oleh Ibu di instagram. Tidak lebih. "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun