Mohon tunggu...
Arinda Melina Putri
Arinda Melina Putri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Airlangga

Jadilah perempuan yang berpendidikan karena cantik saja tidak membuatmu berkelas.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Prosopagnosia: Sakitnya Tidak Bisa Mengenali Wajah Orang Lain

6 Juni 2022   19:15 Diperbarui: 6 Juni 2022   19:33 1003
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tubuh manusia yang paling dominan adalah wajahnya, sehingga wajah manusia menjadi point penting saat mengenal satu sama lain. Tidak mengingat wajah orang lain saat baru pertama kali bertemu adalah hal yang wajar. Namun, apa yang terjadi apabila manusia tidak bisa mengenali wajah orang lain secara terus-menerus?

Nyatanya, manusia yang tidak bisa mengenali wajah orang lain memang benar adanya. Dalam istilah medis, orang tersebut disebut dengan pasien penderita prosopagnosia. Prosopagnosia dicetuskan oleh Joachim Bodamer pada tahun 1947. Prosopagnosia yang dikenal dengan face blindness atau buta wajah merupakan penyakit langka akibat trauma pada otak di mana terjadi kerusakan pada bagian girus fusiformis yang bekerja mendeteksi wajah manusia sehingga penderita prosopagnosia sulit mengenal, membedakan bahkan menghafal wajah manusia. 

Selain itu, penyebab prosopagnosia juga dapat disebabkan tanpa adanya trauma otak. Pada umumnya, hal tersebut sering dikatikan dengan kelainan genetic karena sejak lahir sudah tidak mampu mengenali wajah orang. Prosopagnosia tidak dapat disamakan dengan hilang ingatan amnesia. Dalam beberapa kasus, pasien Prosopagnosia melihat 1 orang dengan wajah yang berubah-ubah. 

Apabila diagnosa penyakit tersebut sudah tinggi, pasien tersebut dapat melihat sosok wanita dalam tubuh pria, bahkan yang lebih mengerikan adalah kesulitan mengenali wajahnya sendiri. Sayangnya, belum ada pengobatan khusus yang dapat menyembuhkan penderita prosopagnoisa.

prosopagnosia-629df391bb44860299167562.jpg
prosopagnosia-629df391bb44860299167562.jpg
Kehidupan penderita Prosopagnosia merupakan kehidupan yang "kosong", berada diantara tahu dan tidak tahu ekspresi dan bentuk wajah orang. Hal tersebut sangat berdampak bagi kehidupan si pasien karena tidak dapat mengenali wajah anggota keluarga, sahabat dan kekasih. 

Penderita prosopagnosia rentan terkena masalah psikologis karena penyakit ini meningkatkan resiko gangguan kecemasan yang akut dan membuat takut untuk berteman dan bergaul.

Tidak bisa mengenali wajah adalah hal yang sangat menakutkan dan mengerikan. Tidak mampu menikmati film atau pertunjukan, tidak bisa berbincang dengan sembarang orang, bahkan tidak bisa mengingat wajah orang tersayang. 

Sehingga, hal yang paling penting bagi penderita Prosopagnosia adalah mengidentifikasi ciri-ciri khusus yang dimiliki orang lain, seperti menghafal kebiasaan atau hobi, menghafalkan suara dan aksesoris yang digunakan serta bagaimana cara mereka berjalan.

Sumber : Clodagh Power, Oisin Hannigan, Robert Coen, et al. (2018) “Prosopagnosia as a Type of Conversion Disorder,” Case Reports in Psychiatry, vol. 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun