Mohon tunggu...
Arinda Eka Savitri
Arinda Eka Savitri Mohon Tunggu... Wiraswasta - Libatkan Allah SWT dalam setiap langkah mu
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

IAIN Jember Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan Pendidikan Agama Islam

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Aliran Materialisme dan Pemikiran Tokoh-tokohnya dalam Filsafat Pendidikan

16 April 2020   10:38 Diperbarui: 16 April 2020   10:49 3017
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

-Pengertian materialisme
Materialisme merupakan suatu paham yang berpandangan bahwa hakikat materialisme adalah materi, bukan rohani, spiritual. Pandangan materialisme mereka adalah terhadap alam, alam semesta terdiri dari atom-atom,yang dikuasai oleh hukum-hukum. Atom-atom merupakan suatu bagian terkecil sampai mata kita tidak dapat melihatnya. Atom-atom itu bergerak dan hidup,dan membentuk realitas pada panca indra kita.

Dikatakan bahwa manusia mempunyai roh,jiwa atau kesadaran dan seorang materalis  tidak akan segan untuk mengatakan, maka hal itu tidak berarti bahwa mereka juga menerima unsur non-materil di dalam dunia atau dalam diri manusia. Apa yang mereka sebut kesadaran,jiwa atau roh ,pada akhirnya tidak lain yaitu sejumlah fungsi serta kegiatan otak. Juga kombinasi atom dan karena itu tidak pernah melampaui potensi-potensi jasmani.

Materialisme memang masih berbicara tentang refleksi diri, keinsafan sosial dan etis,tentang ilmu pengetahuan dan kebudayaan,tapi serentak berusaha untuk memyngkinkan adanya daya-daya materi. Namun ada juga materialis yang mempunyai cita-cita lebih tinggi dan menaruh perhatian yang lebih besar untuk suatu hal yang paling tinggi dibidang rohani,etis dan budaya.

Secara ontologis, materialisme berpandangan bahwa materi dulu baru ide. Materi adalah sesuatu yang ada, sedangkan yang tidak terlihat itu tidak ada. Begitu juga dengan alam ghaib baik roh, dan bahkan tuhan sekalipun itu tidak pernah terlihat. Bagi materalisme, materi menjadi penentu kehidupan manusia, termasuk strata sosial. Kebanyakan kita atau sekitar kita selalu melihat rendah orang lain melalui standart materi yang dimiliki.

Materialisme merupakan  paham yang bersandar pada alam materi. Paham ini tidak meyakini alam ghaib sebagai pengatur kehidupan mamusia tetapi yang mengatur adalah materi. Dalam bidang pendidikan. Baginya, pendidikan yg berkualitas adalah pendidikan yang memiliki fasilitas yang wah, semakin bagus fasilitasnya maka semakin bagus pendidikannya. Disisi lain, berkualitasnya pendidikan dari seberapa mahal membayarnya, semakin maham biaya pendidikan maka semakin bagus pendidikannya. Trend inilah yang selalu berada dalam otak orang-orang eropa, dan kebanyakan orang indonesia mengikutinya.

-Pemikiran tokoh-tokoh materialisme

1. Ludwig Andreas Feuerbach
Ludwig Andreas Fuerbach mengemukakan suatu metafisika, dia adalah murid dari Hegel namun dia tidak terlalu setuju dengan pemikiran hagel, materialisme menurutnya suatu etika yang humanistis,dan suatu epistemology yang menjunjung tinggi pengenalan inderawi. Ia ingin mengganti idealisme Hegel (guru Feurbach) dengan materialisme. Ia berpendapat bahwa mana mungkin roh yang tidak nyata di jadikan sebagai acuan, dan yang benar dan mutlak itu adalah materi dan manusia karna materi dan manusia sudah benar adanya.

2.  Demokritos
Demokritos merupakan pelopor pandangan materialisme klasik, yang disebut juga dengan (atomisme). Ia adalah murid dari leo kipas, ia mengembangkan pemikiran tentang Atom (sesuatu yang begitu kecil sampai mata kita tidak dapat melihatnya). Demokritos menulis tentang astronomi, alam, sastra, etika dll. Menurutnya atom itu suatu benda yang hidup dan tidak dapat di lihat oleh panca indra manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun