Mohon tunggu...
Arinda Eka Savitri
Arinda Eka Savitri Mohon Tunggu... Wiraswasta - Libatkan Allah SWT dalam setiap langkah mu
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

IAIN Jember Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan Pendidikan Agama Islam

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Realisme dan Pemikiran Tokoh-tokoh Filsafat Realisme

11 April 2020   20:11 Diperbarui: 11 April 2020   20:07 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Pengertian filsafat realisme

Realisme berasal dari bahasa latin yang berarti ada, nyata, atau benar. Realisme juga berasal dari bahasa inggris yang berarti reality(kebenaran), fakta, kenyataan. Jadi realisme menggambarkan keadaan atau peristiwa yang dialami manusia secara nyata, bukan khayalan.

Aliran realisme ini berpandangan bahwa hakikat realitas adalah hal fisik dan rohani, keduanya saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan. Pandangan realisme bahwa objek-objek Indra adalah real dan nyata tidak di sandarkan kepada kesadaran akal(khayalan).

Realisme merupakan aliran klasik yang di sandarkan kepada aritoteles yang memandang dunia ke dalam tema material (nyata), maksudnya segala sesuatu yang ada di depan mata kita adalah sesuatu real sesuatu yang nyata dan terpisah dari khayalan yang ada di dalam fikiran.
Aliran realisme ini sebenarnya pikiran manusia yang kosong atau biasa disebut Tabula rasa. 

Tabularasa itu menganggap bahwa manusia dilahirkan dalam keadaan fitrah (suci dalam agama), laksana kereta kosong yang tidak memiliki pangetahuan apapun. Yang memberi pengetahuan afalah hasil pengalaman yang di dapat selama menjalani kehidupannya.

Realisme berpandangan bahwa hakikat realitas adalah fisik dan ruh yang bersifat dualistis yaitu hal fisik dan rohani. Disinilah realisme memadukan materialisme dengan idealisme.

Pengetahuan dalam dunia pendidikan bukan hanya terletak pada obyek tetapi juga subyek. Pendidikan akan mengalami keberhasilan, jika pendidik dan anak didik memiliki persepsi dan keinginan pengetahuan yg sama.

Pada prinsipnya realisme memandang hakikat wujud/realitas/ontologi secara dualitas, terdiri atas dunia fisik dan rohani. Realisme dalam dunia pendidikan memiliki prinsip, antara lain:

1) memberi perhatian pada peserta didik seperti apa adanya.

2) insiatif dalam pendidikan berada pendidik bukan pada anak.

Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan hidup dan tanggung jawab social, dan menciptakan anak didik untuk menguasai pengetahuan yang handal dan dapat dipercaya melalui kedisiplinan mental maupun moral

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun