Mohon tunggu...
Arinda Eka Savitri
Arinda Eka Savitri Mohon Tunggu... Wiraswasta - Libatkan Allah SWT dalam setiap langkah mu
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

IAIN Jember Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan Pendidikan Agama Islam

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Madzhab Filsafat dalam Filsafat Pendidikan

26 Maret 2020   11:45 Diperbarui: 10 April 2020   18:18 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Madzhab filsafat pendidikan
-Aliran filsafat pendidikan
1. Aliran progresivisme
Dalam pandangan aliran ini manusia harus selalu maju, bertindak konstruktif, inovatif, reformatif, dan dinamis. Sebab manusia mempunyai naluri selalu menginginkan perubahan-perubahan. Menurut imam barnadif, progresifisme menghadapi pendidikan yang progresif atau Maju. Semua itu dilakukan oleh pendidikan agar manusia dapat melalui kemajuan sehingga orang akan bertindak dengan intelegensi nya. Jadi, Progresivisme itu sangat menyadari bahwa perubahan pasti terjadi, model sekolah sekarang bisa jadi tidak relevan di masa yg akan datang, sehingga progresivisme menyiapkan anak didik untuk masa yg akan datang..
2. Aliran konstruktivisme
Salah satu tokoh yang disebut sebut sebagai  pelopor konstruktifisme adalah yam piaget. Dia adalah seorang psikolog kelahiran Nusatel, Swiss pada tanggal 19 Agustus 1896. Konstruktifisme yang dikembangkan yam piaget dalam bidang pendidikan dikenal dengan nama konstruktifisme kognitif atau personal konstruktifisme. 

Dia meyakini bahwa belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahapan kognitif peserta didik. Aliran konstruktifisme merupakan satu aliran filsafat yang menekankan bahwa pengetahuan adalah konstruksi, pengetahuan bukanlah suatu tiruan dari kenyataan. Adapun kekurangan aliran ini dalam dunia pendidikan yaitu siswa cenderung mementingkan diri sendiri, jiwa sosial berkurang, karena  kurikulumnya itu bebas dan bisa berubah ubah. Sehingga ketika guru menerangkan disekolah, otomotis murid mengabaikan apa yang disampaikan oleh guru karena semua yang dilakukan oleh murid itu dilakukan secara mandiri tanpa mementingkan sekitar.
3. Aliran humanistik
Dalam teori hierarki kebutuhan masalah kebutuhan ada lima jenis kebutuhan dasar manusia secara berjenjang dan bertingkat mulai dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi. Pada tingkat paling bawah terletak kebutuhan fisiologis. Tingkat ke dua terdapat kebutuhan rasa aman perlindungan. Tingkat ke tiga mencerminkan kebutuhan yang digolongkan pada kelompok kasih sayang dan tingkat ke empat mencerminkan kebutuhan atas penghargaan diri sedangkan tingkat ke lima adalah kebutuhan aktualisasi diri.
-Tokoh pelopor filsafat pendidikan
1. Karlote mason
Korlote mason adalah seorang pelopor yang belajar di dalam rumah. Dia seorang warga dari Britania. Dia mengemukakan bahwa setiap anak baik dari keadaan sosial yang tinggi, sedang maupun rendah itu harus mendapatkan pendidikan yang sama karena menurutnya semua anak itu wajib memiliki pendidikan yang sama. Jadi dia mendedikasikan dirinya agar bisa merubah cara belajar atau mendidik anak yang benar. Akhirnya dia menjadikan metodenya tentang kenikmatan atau kemantapan karya seni yang ada di rumah. Seperti home schooling tentang bagaimana anak belajar tapi tetap di rumah.
2. Jen piaget
Dia pelopor bagaimana anak itu belajar. Dia ingin merubah bagaimana anak itu bisa belajar dengan baik. Karena ia terpesona dengan anak yang bagaimana cara ia berpikir dan belajar. Akhirnya ia menulis sebuah buku yang didalamnya terdapat cerita tentang anak tersebut. Jadi, menurutnya Belajar materi di dalam kelas itu hanya 30 %saja, sedangkan 70%berada diluar, bisa diskusi, membaca, riset dan lainnya, 70% inilah yang disebut dengan otodidak.
3. Jerome bruner
Dia berasumsi bahwa anak yang belajar dan mengingat itu lebih baik daripada mereka yang mempelajari dari rumah. Jadi anak muadh mengingat pelajaran baru daripada mengingat teori lama yang sudah dipelajarinya.
-Pemikiran kunci tokoh filsafat pendidikan
1. Aristoteles (384-348 SM)
Aristoteles yang merupakan bapak ilmu pengetahuan yang berpendapat bahwa ilmu pendidikan dibangun berdasarkan riset atau kegiatan-kegiatan observasi untuk menuju apa yang dituju dari suatu pendidikan tersebut.
2. Johan almus komanius
Dia berpendapat bahwa manusia itu diciptakan dari Tuhan untuk Tuhan. Jadi manusia itu merupakan mahluk yang paling sempurna yang memiliki akan pikiran yang digunakan untuk mencari ilmu. mencari ilmu yang dimaksud oleh tokoh ini ilmu yang dicari adalah ilmu yang mencakup segala kehidupan. Bukan hanya terfokus pada satu titik misalnya ilmu ketuhanan. Karena ilmu itu sifatnya objektifitas bukan subjektivitas yang terfokus satu titik
3. Ibnu Khaldun
Dia merupakan filosofi Islam yang berpendapat bahwa ilmu pengetahuan merupakan kemampuan manusia untuk membuat analisis dan strategis bagi hasil dari proses berpikir.
4. Plato
Dia merupakan filosofi Yunani yang aktif mengembangkan filsafat dengan mendirikan sekolah khusus yang disebut akademia. Plato berpandangan bahwa konsep ide merupakan pandangan yang terdapat suatu dunia dibalik alam kenyataan.
5. Abdul Ibnu Hasan ghairullah
Dia merupakan filosofi Islam dari Mesir yang mengemukakan bahwa pendidikan bertujuan mendidik akal dan jiwa serta mengembangkannya hingga batas-batas yang memungkinkannya.
6. Muhammad Iqbal
Dia merupakan filosofi Islam dari India yang berpandangan bahwa pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari peradaban manusia. Maka, seiring dengan berjalannya peradaban manusia juga dibarengi dengan ilmu pengetahuan.
7. Ahmad Dahlan
Dia merupakan tokoh pendiri Muhammadiyah yang berpandangan bahwa pendidikan bertujuan untuk menciptakan manusia yang baik, budi dan alim dalam beragama, luas pandangan serta memiliki pengetahuan umum dan agama yang sangat baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun