Mohon tunggu...
Arinda Putri
Arinda Putri Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Seorang wanita pekerja biasa yang memiliki hobby membaca dan saat ini sedang belajar menulis untuk mencoba menyuarakan apa yang terlintas dalam hati dan pikiran.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Margonda yang Seksi.. Riwayatmu Dulu dan Kni.....

7 September 2011   11:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:10 799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat saya menulis postingan ini, saya sedang berada di jalan sambil menikmati macetnya jalan Margonda Raya. Setelah hampir lebih dari 10 tahun semenjak lulus dari salah satu PTN di kawasan ini otomatis saya juga tidak pernah lagi menginjakkan kaki di kawasan ini. Sore ini sepulang dari kantor saya berkesempatan kembali bernostalgia menyusuri jalan Margonda untuk membesuk rekan saya yang baru melahirkan.

Begitu saya memasuki pintu gerbang yang membatasi antara daerah Lenteng Agung & Depok, saya tercengang dengan perubahan yang terjadi di wilayah ini. Selain lalu lintasnya yang padat dan cukup memacetkan jalan, hal lainnya adalah suasana gersang. Yaa....kini Margonda telah berubah menjadi gersang. Jika dahulu saat saya masih sering bersliweran di jalan ini, banyak pohon-pohon rindang yang berada di sisi kiri kanan jalan. Saat ini, pohon-pohon itu telah ditebang dan dikorbankan hanya untuk pelebaran jalan.

Jika dahulu mal yang ada hanyasatu yaitu Mall Depok, saat ini sudah lebih dari 4 mall yang berada di sekitar jalan Margonda dengan jarak yang saling berdekatan. Ada Detos, Margo City,Plaza Depok, Mall Depok dan ada pembangunan mall baru lagi tepat disebrang terminal Depok. Wah....ternyata Depok saat ini sudah berubah menjadi kota satelit baru.

Warung-warung jajanan khas kaki lima dengan harga mahasiswa yang dulu membanjiri setiap sisi jalan Margonda, kini telah berubah menjadi cafe dan resto sederhana. Begitu banyak bertebaran rumah makan. Dari mulai rumah makan sederhana hingga franchise. Maka jangan heran, jika ingin mencicipi masakan nusantara, tak usah jauh-jauh ke daerah asalnya. Datang saja ke Margonda, maka anda akan menemukan beragam jajanan nusantara.

Dimulai dari gang Kober yang merupakan ujung jalan Margonda yang menempel dengan Jakarta. Disini ada mendoan khas Banyumas. Tempenya pun asli impor dari daerah sana. Bersebelahan dengan penjual tempe mendoan, maka ada penjual es pocong. Entahlah mengapa disebut es pocong. Mungkin karena letaknya di jalan Kober alias Kuburan. Untuk kedua jajanan tersebut, cita rasa dan abang penjual masih sama ketika saat saya masih menjadi mahasiswa. Hanya jika dulu berjualan di lapak kecil sekarang telah berubah menjadi ruko.

Jika anda penggemar soto gebrak, jangan khawatir disini juga ada cabang soto Gebrak dari Setiabudi. Hanya jika dulu berjualan di kiri jalan saat ini pindah tepat disebrangnya bersebelahan dengan kampus BSI. Tidak berjauhan dari kedai soto gebrak ini, juga ditemukan warung sambelan yang menyediakan makanan dengan ekstra sambel yang cukup pedas.

Jika anda penggemar mie aceh, nah di sekitar Margonda ini ada beberapa warung mie Aceh. Salah satunya adalah warung mie aceh Bangladesh. Tidak berjauhan dari warung mie aceh Bangladesh, akan kita temui bebek tiktok. Bagi anda penggemar bebek goreng, maka cobalah mampir di kedai ini. Bebek ini merupakan bebek khusus dari persilangan antara itik dan mentok. Jadi menurut sang penjual, bebek ini tidak mengandung kolestrol yang tinggi.

Kalau anda penggemar bakso malang, maka saya rekomendasikan untuk mencoba bakso malang citra yang letaknya bersebelahan dengan penjual tempe mendoan. Rasanya..cukup menggoda dan tidak kalah dari bakso kota nya Cak Man. Dahulu kedai ini menjadi favorit saya dan teman-teman untuk menunggu jeda waktu kuliah.

Bersebelahan dengan bakso citra, maka ada penjual pempek Palembang. Rasanya juga tidak kalah dengan pempek Pak Raden yang sudah tersohor itu. Harganya pun jelas murah karena sesuai dengan kantong mahasiswa.

Selain jajanan yang dari dulu memang sudah ada, banyak kedai baru yang bermunculan. Di mulai dari Pecel Lele Lela yang letaknya tepat di sebelah gang Damai. Bagi pembaca yang pernah berkuliah di UI, mungkin sudah tidak asing lagi dengan gang ini yang merupakan jalan pintas untuk menuju kampus UI langsung masuk ke Falkutas Hukum.

Tidak jauh dari warung pecel lele Lela, ada burger and grill, suatu resto yang bergaya cafe yang cukup cozy. Bersebelahan dengan burger and grill, ada juga Klenger Burger yang rasanya cukup nikmat.

Franchise lain yang saya temui lagi adalah, resto Ayam Tulang Lunak Hayam Wuruk yang sudah terkenal itu kini dapat dijumpai pula di sekitar Margonda. Tidak hanya itu saja, bahkan bebek Pak Slamet pun yg asli Kartasura itu dapat kita temukan pula di sini. Kedai Mbah Jingkrak ternyata ada juga. Jadi bagi anda yang ingin makan khas Yogya bisa datang ke warung Mbah Jingkrak ini.

Untuk franchise asing, disini ada Hanamasa, KFC,McD,Pizza Hut, Domino, Starbucks dan banyak lagi yang lain.

Ternyata...Margonda yang dulu kini telah berubah menjadi Margonda yang seksi yang memacetkan seluruh ruas badannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun