Mohon tunggu...
Arina Salsabilla
Arina Salsabilla Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Tanda sejati dari kecerdasan adalah bukan pengetahuan tapi imajinasi.-Albert Einstein-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mencintai Al-Qur'an yang Mengandung Nilai-nilai Universal

10 Juli 2020   23:14 Diperbarui: 10 Juli 2020   23:06 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Berjumpa lagi dengan saya

Artikel ini akan menjelaskan materi tentang  ''Mencintai Al-Qur'an yang Mengandung Nilai-Nilai Universal''

Sebelumnya, yang belum mengetahui bagaimana sih cara mencintai kitab umat Islam bagi para Muslim dan Muslimah? Yukk! Mari kita simak untuk mengenali terlebih dahulu Al-Qur'an.

Apa itu Al-Qur'an?

Al-Qur'an adalah sebuah kitab suci utama dalam agama Islam, yang umat Muslim percaya bahwa kitab ini diturunkan oleh Tuhan, kepada Nabi Muhammad SAW. Kitab ini yang terdiri dari 30 juz, 114 surah, 6666 ayat.

Setelah mengetahui pengertian dari Al-Qur'an, lanjut simak cara membaca Al-Qur'an untuk para pemula dengan baik dan benar.

Bagaimana cara membaca Al-Qur'an untuk pemula?

1. Mengenal huruf hijaiyah dan tanda baca.

2. Belajar mengenal bacaan tajwid dengan sungguh-sungguh.

3. Latihan mengetahui isyarat tanda baca.

4. Menyiapkan waktu untuk belajar Al-Quran dan usahakan mencari guru mengaji.

Kemudian selanjutnya, bagaimana agar kita bisa mencintai Al-Qur'an?

Kita perhatikan keadaan kita saat ini, yang sedang dilanda covid-19 perlulah sangat kita banyakilah membaca Al-Quran dan berbuat baiklah kepada sesama Muslim. Agar terhindar dari gejala-gejala tersebut. Aamiin..

Tetapi, apabila kita perhatikan lagi bahwa masih banyak diantara kaum  Muslimin yang amat jauh dari Al-Qur'an, bahkan begitu jauhnya mereka dari petunjuk dan pengajaran yang ada di dalam Al-Qur'an. Diantara mereka ada yang malas membaca Al-Qur'an, sebagian lagi ada yang membacanya hanya ketika waktu sholat saja atau ketika acara-acara perlombaan saja. Ada pula yang membaca Al-Qur'an hanya ketika kondisi terjepit dan kesulitan saja.

Mengapa seperti itu? Apa sebabnya?

Penyebab utamanya adalah tidak adanya kecintaan kepada Al-Qur'an. Rasa cinta kepada Al-Qur'an itu telah redup dan menghilang ataupun telah mati.

Sesungguhnya jika hati ini cinta kepada sesuatu, maka dia akan bergantung kepadanya, selalu merasakan kesenangan pula bersamanya dan kerinduan ingin bertemu dengannya bahkan tidak ingin berpisah dan jauh-jauh darinya. Begitu juga terhadap Al-Qur'an. Jika hati sudah mencintainya, maka dia akan merasakan kenikmatan ketika membacanya. Sebaliknya, jika tidak ada kecintaan, maka hati ini akan sulit menerima Al-Qur'an, terasa berat untuk tunduk taat kepada Al-Qur'an.

Bagaimana cara menumbuhkan rasa cinta terhadap Al-Qur'an?apakah sulit ?Sebelumnya, kita perlu ketahui terlebih dahulu tanda-tanda jika hati itu cinta terhadap Al-Qur'an.

Tanda-Tanda Kecintaan Hati kepada Al-Qur'a, antara lain :

1. Sebagaimana cintanya seseorang kepada sesuatu, cinta pada Al-Qur'an pun ditandai dengan kesukaannya ketika bersua (berjumpa) dengannya.

2. Jika jauh darinya, maka ia akan selalu merindukannya dan berharap agar bisa segera bertemu dengannya.

3. Tidak merasa jenuh dan bosan ketika bersama dan membacanya dalam waktu yang cukup lama.

4. Banyak berdialog dengannya dengan meyakini petunjuk dan arahannya serta kembali kepadanya ketika menghadapi berbagai persoalan hidup, baik kecik maupun besar.

5. Mentaatinya, baik dalam perintah maupun larangan.

Nah.. itulah tanda-tanda utama akan adanya rasa kecintaan seseorang kepada Al-Qur'an. Dan bagaimana caranya agar hati dapat mencintai Al-Qur'an? 

Cara agar Hati Mencintai Al-Qur'an 

  • Berdo'a dan bertawakal hanya kepada Allah SWT

Memohonlah bantuan kepada Allah dan berdo'alah kepada-Nya agar dia memberikan karunia kecintaan kepada Al-Qur'an agar kita bis mencintainya. Hendaknya berdo'a dengan tulus, penuh ketundukan, memohon dengan mendesak dan memohon dengan belas kasihan serta sangat berharap untuk segera diberi.

  • Berilmu

Berusaha mempelajari dan memahami keagungan dan keutamaan Al-Qur'an dan keutamaan orang-orang yang mempelajarinya, menghafalnya, dan mengamalkannya. Contoh hadits keutamaan Al-Qur'an yang mempelajarinya, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : '' Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur'an dan yang mengajarkannya.'' (HR. Al Bukhori)

  • Bergaul dengan orang-orang shalih

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda : '' perumpamaan teman yang shaleh ibarat penjual minyak wangi. Bila dia tidak memberimu minyak wangi, kamu akan mencium bau keharumannya. Sedangkan perumpamaan teman buruk ibarat tukang pandai besi. Bila kamu terjilat apinya, kamu akan terkena bau asapnya.'' (HR. Al Bukhori)

''Seseorang adalah sejalan dan sealiran dengan teman akrabnya, maka hendaklah kamu berhati-hati dalam memilih teman pendamping.'' (HR. Ahmad)

  • Bersabar

Bersabar yaitu dalam ketiga hal di atas.

Allah SAW berfirman, artinya : 

''Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.'' (QS. Al Baqarah: 153) 

Al-Qur'an memang tidak membicarakan masalah jauh lebih detail. Kalau dilihat secara mendalam, hikmahnya tentu besar sekali. Al-Qur'an hanya memberikan seperangkat nilai-nilai yang bersivat universal yang harus diikuti umat Islam. Sementara masalah cara, sistem, bentuk, dan hal-hal lainnya yang bersifat teknis diserahkan sepenuhnya kepada manusia sesuai dengan kebutuhan mereka dan tantangan yang mereka hadapi. Jadi Al-Qur'an mengandung prinsip bahwa untuk masalah-masalah yang bisa berkembang sesuau dengan kondisi sosial, budaya, ekonomi, dan politik umat Islam, maka Al-Qur'an hanya menetapkan garis-garis besarnya saja.

Sekian materi artikel saya.

Wasaalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun