Mohon tunggu...
Arina salsabella
Arina salsabella Mohon Tunggu... Penulis - Cerita Pendek
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Umum

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini

9 Mei 2021   04:25 Diperbarui: 9 Mei 2021   06:41 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan bahasa pada masa kanak-kanak sangatlah penting karena pada masa kana-kanak ini merupakan masa yang paling tepat untuk seorang anak atau individu mengembangkan bahasanya. Karena pada masa ini juga merupakan fase pertumbuhan dan perkembangan yang paling pesat pada anak. Pada masa kana-kanak seperti ini biasanya sering disebut dengan masa Golden Age atau masa keemasan. 

Mengapa sering disebut dengan masa keemasan? Karena pada masa ini perkembangan bahasa, fisik motorik, intelektual, emosional, sosial, dan juga kognitifnya berlangsung secara cepat dan pesat. Masa kanak-kanak atau masa keemasan ini anak membutuhkan perhatian yang ekstra baik itu dari orang tua, pendidik, maupun lingkungan sekitar karena masa ini tidak dapat terulang untuk kedua kalinya dan masa ini juga menjadi penentu bagi kehidupan anak selanjutnya.

Seorang tokoh pendidikan anak usai dini yang terkenal yaitu Maria Montessori dalam Britton (1992:13) mengatakan bahwa mulai usia 0-6 tahun anak mengalami masa keemasan dan masa yang sangat peka atau sensitif terhadap sesuatu dalam menerima berbagai stimulus. Selama masa ini anak akan mudah menerima stimulus-stimulus dari lingkungan sekitarnya.

Sedangkan menurut Harlock dalam Alex Sobur (2003:133) mengatakan bahwa perkembangan anak di awal lebih penting daripada perkembangan anak pada masa-masa selanjutnya karena pada masa-masa awal anak dangat mudah dipengaruhi oleh belajar dan juga pengalamannya.

Perkembangan bahasa pada anak meliputi empat pengembangan yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan juga menulis. Empat pengembangan tersebut harus dilakukan secara seimbang agar nantinya dapat memperoleh perkembangan yang optimal bagi anak.

Ada 3 aspek yang meliputi perkembangan bahasa yaitu :

1. Tata bahasa (pembentukan frasa)

    Tata bahasa salah satu hal yang berpengaruh bagi perkembangan psikologi kognitif pada tahun 1960 adalah analisis linguis, Noam Chomsky. Seorang ahli psikologi telah mengeksplorasi kemungkinan-kemungkinan bahwa seseorang individu dapat mempelajari bahasa dengan cara mempelajari asosiasi antara kedekatan kata-kata dalam sebuah kalimat.

2. Makna (penggunaan kata-kata dan Morfem)

    Pada tata bahasa telah ditekankan kalimat yang benar pada tata bahasa, namun bukan berarti kalimat yang benar pada tata bahasa itu bermakna sepenuhnya. Contohnya saja kalimat Chomsky yang paling terkenal yaitu "Colorless green ideas sleep furiosly". Jika kalian memperhatikan kalimat tersebut maka kalimat tersebut memang merupakan kalimat yang benar dalam tata bahasa tetapi kalimat tersebut tidak bermakna

3. Bunyi (memproduksi Fonem)

    Simbol-simbol bahasanya biasanya terdiri dari kata lisan dan juga tulisan, ketika pembahasan bunyi dalam STM (sort term memory) kata-kata tulisan tersebut berubah secara tipikalnya ke dalam kata-kata lisan melalui subvokalisasi. Itulah mengapa aspek bunyi bahasa merupakan hal yang sangat pentimg ketika kita berhadapan dengan bahasa tulis.

Sebelum anak-anak bisa memahami kalimat-kalimat tulisan dengan anak-anak belajar membacanya, maka anak-anak harus memahami kata lisan terlebih dahulu. Pemahaman kalimat lisan ini merupakan kemampuan untuk melakukan diskriminasi di antara bunyi-bunyi dasar (fonem) bahasa.

Nah selanjutnya mari kita bahas perkembangan bahasa menurut tahapannya. Apa aja sih tahap perkembangan bahasa itu? Ada empat bagian dalam tahapan bahasa yang dikutip dari Children Development, yaitu :

1. Fonologi, bunyi atau nada yang terdapat pada bahasa

2. Semantik, semantik ini mengandung kata kerja dan juga mampu menggambarkan konsep melalui kata-kata.

3. Tata bahasa, tata bahasa ini terdiri dari aturan subjek, predikat, dan objek yang diposisikan ke dalam sebuah kalimat.

4. Pragmatis, yaitu aturan untuk berkomunikasi secara efektif dan sopan.

Kemudian kita akan membahas perkembangan bahasa menurut tahapan usianya. Dalam tahapan ini terdapat lima kelompok usia yaitu yang pertama mulai dari usia 3-12 bulan, yang kedua dimulai dari usia 12-18 bulan, yang ketiga usia 2-3 tahun, yang keempat mulai dari usia 3-5 tahun, dan yang terakhir dimulai dari usia 5-8 tahun.

Yuk kita bahas lebih dalam lagi perkembangan bahasa anak menurut tahapan usianya.

Yang pertama usia 3-12 bulan. Pada usia tiga bulan ini biasanya anak akan lebih dominan membuat suara-suara yang belum berbentuk kata, dua bulan setelahnya yaitu usia 5 bulan anak mulai menggunakan nada-nada tertentu dan berusaha untuk mengikuti gerak tubuhnya. Pada beberapa bulan selanjutnya anak sudah mampu memainkan kata dengan nada yang lebih panjang dan kemungkinan besar anak dapat mengucapkan kata papa atau mama walaupun belum jelas dan mengerti artinya. Dan di usia 10-12 bulan anak sudah mampu mengucapkan kata dengan maksud tertentu seperti ketika hendak meminta sesuatu.

Tahapan usia yang kedua yaitu dari usia 12-18 bulan. Seperti yang sudah dikatakan pada tahapan usia sebelumnya bahwa pada saat usia 12 bulan anak sudah mampu mengucapkan kata mama atau papa dan juga mampu mengucapkan kata dengan maksud tertentu, namun di usia ini anak juga sudah bisa menyebutkan nama-nama benda di sekitarnya. Kemudian pada saat si kecil berusia 18 bulan, anak mulai mengerti dan memahami penjelasan-penjelasan sederhana, dan pada usia ini juga anak akan datang dan mengerti jika dipanggil namanya yang lama kelamaan anak akan mengerti menggunakan kata "aku"

Tahapan usia yang ketiga yaitu 2-3 tahun. Pada usia ini perkembangan bahasa pada anak terjadi sangat cepat, anak sudah mampu menggunakan kata tanya, anak mampu menyusun kalimat dengan tiga atau empat kata, anak memulai memahami kata perintah, dan anak hampir menggunakan seluruh nada saat berbicara.

Tahapan yang keempat dimulai pada usia 3-5 tahun. Pada tahapan usia ini anak sudah mampu bercerita kepada orang lain dan dapat dimengerti. Dan pada usia ini juga anak sudah mampu memahami emosi.

Tahapan yang terakhir yaitu usia 5-8 tahun. Pada usia ini anak sudah menggunakan penekanan nada dalam kalimatnya, anak juga sudah mampu bercerita dan memberikan ide seperti orang dewasa, dan kosakata yang didapat juga semakin banyak karena pada usia ini anak sudah mulai masuk sekolah dan bertemu dengan lingkungan sekitarnya.

Dari semua proses perkembangan bahasa tentunya melibatkan berbagai area di otak, salah satu area pada otak yang berperan penting pada perkembangan bahasa adalah area Wernicke. Area Wernicke ini terletak di lobus temporal dan divisualisasikan di sebelah kiri otak, namun lokasi pastinya masih diperdebatkan hingga saat ini. Area ini memiliki kaitan dengan area Broca di otak. 

Jika peran area Broca ini dikaitkan dengan produksi kata-kata, maka area Wernicke akan berperan pada pemahaman terhadap suatu perkataan. Seperti bagian-bagian otak pada umumnya, area Wernicke dan Broca ini juga beresiko mengalami kerusakan. Keruskan pada area Wernicke biasanya disebut dengan Afasia Wernicke.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun