Sesuai dengan anjuran Kementerian Kesehatan RI, 2019 mengenai anjuran konsumsi lemak, konsumsi lemak hanya 5 sendok makan atau 67 gram per orang setiap hari. Penting mengetahui anjuran ini untuk menghindari kelebihan konsumsi lemak. Tampak merepotkan tetapi hal ini berdampak besar bagi kesehatan tubuh kita.
Untuk menyiasati mengonsumsi makanan yang digoreng dengan minyak, masyarakat Indonesia dapat mengganti cara masak yang lebih menyehatkan dan meminimalkan kerusakan gizi. Berikut beberapa cara memasak yang dapat dilakukan menurut Christiana et al., 2021 :
1. Memasak menggunakan microwave
Salah satu cara terbaik dan paling sehat. Saat menggunakan microwave proses memasaknya membutuhkan waktu yang singkat, sehingga meminimalkan kerusakan nutrisi.
2. Mengukus
Mengukus akan membuat kandungan gizi makanan tetap terjaga. Tak hanya sayuran saja, Anda juga dapat mengukus ikan ataupun jenis makanan lainnya.
3. Merebus
Saat merebus makanan, pastikan suhu tidak terlalu tinggi, tidak terlalu lama dalam merebus makanan dan jangan terlalu banyak air. Bahan pangan seperti ikan jika direbus kadar lemak menurun karena kadar lemak di dalam bahan pangan tersebut mengalami penguapan.
4. Membakar
Proses memasak dengan cara membakar sudah tidak asing lagi, seperti sate bakar. Ada baiknya tidak terlalu sering mengonsumsi makanan yang dibakar. Karena pada saat proses pembakaran, arang yang menempel pada makanan dapat bersifat karsenogenik atau penyebab kanker.
5. Menumis
Dan terakhir yaitu menumis, proses memasak dengan menumis sangat mudah, cepat dilakukan dan menggunakan minyak yang sedikit. Agar lebih sehat, minyak goreng dapat diganti dengan minyak yang lebih sehat seperti minyak zaitun.
Itulah dampak negatif dan dampak positif kenaikan harga minyak goreng saat ini. Sudah waktunya kita memulai gaya hidup yang lebih sehat dan meninggalkan kebiasaan yang dapat mengganggu kesehatan tubuh kita.
Referensi :
Ardhany, S. D., & Lamsiyah. (2018). Tingkat Pengetahuan Pedagang Warung Tenda di jalan Yos Sudarso Palangkaraya tentang Bahaya Penggunaan Minyak jelantah bagi Kesehatan. Jurnal Surya Medika, 3(2), 68–72.
Christiana, M., Nurcahyo, A., & Muhaimin, A. (2021). Socialization of Healthy Cooking to Support Business Development Prima Karya Katering in Brumbungan Village Districts Central Semarang. Jurnal Tematik, 3(1), 42–47.
Kementerian Kesehatan RI. (2019). Penting, Ini yang Perlu Anda Ketahui Mengenai Konsumsi Gula, Garam dan Lemak. 04 Oktober 2019. https://promkes.kemkes.go.id/penting-ini-yang-perlu-anda-ketahui-mengenai-konsumsi-gula-garam-dan-lemak
Megawati, M., & Muhartono. (2019). Konsumsi Minyak Jelantah dan Pengaruhnya terhadap Kesehatan. Majority, 8(2), 259–264.
S.L. Zahra, Dwiloka, B., & Mulyani, S. (2013). Pengaruh Penggunaan Minyak Goreng Berulang Terhadap Perubahan nilai dan mutu Hedonik pada ayam goreng. Animal Agriculture Journal, 2(1), 253–260.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H