Assalamualaikum temen-temen semuanya, apa kabar nya hari ini?? Pasti sangat baik ya kan hehehe... nahh di artikel kali ini, kita akan membahas tentang Pengertian pengembangan APE dan ruang lingkup serta Pentingnya penyediaan alat permainan edukatif RA/TK. Kalian sudah tau belum sih apa yang dimaksud dengan APE?Â
Kalo belum tau yuk kita bahas bersama-sama. APE atau bisa disebut Alat Permainan Edukstif adalah alat main yang dapat menstimulasi pancaindra dan kecerdasan anak, yang meliputi indra penglihatan penciuman, pengecapan, perabaan dan pendengaran. APE juga sangat bervariatif tidak harus yang mahal juga.
Menurut beberapa sumber yang saya baca, ada tujuh manfaat dari penggunaan alat permainan edukatif dalam merangsang pertumbuhan dan perkembangan anak, baik fisik, moral agama, kognitif, bahasa, sosial emosional, dan juga seni. Kedua, menumbuhkan minat anak untuk terlibat bermain aktif dengan menggunakan APE yang telah disediakan. Ketiga, melatih kemampuan motorik halus anak, dan masih banyak yang lainnya.Â
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka alat permainan edukatif sangat penting bagi anak usia dii karena ketika anak bermain berulang-ulang dengan spontanitas, bereksplorasi selanjutnya diintervensi dengan tepat dan bermakna, maka anak mulai memahami alat yang dimainkannya.Â
Nah, sekarang kita lanjut membahas tentang Tujuan Penggunaan Alat Permainan Edukatif, tujuannya adalah sebagai alat bantu orang tua dan guru atau pendidik untuk memberikan motivasi dan merangsang anak untuk melakukan berbagai kegiatan yang seru bagi mereka, agar mereka menemukan pengalaman-pengalaman yang baru dan mereka juga bisa mengeksplorasi banyak alat permainan edukatif, mereka juga bisa bereksperimen sesuai dengan kemampuan mereka.
Alat permainan edukatif juga bergunan untuk mengenal lingkungan dan membimbing anak mengenali kekuatan maupun kelemahan dirinya. Anak akan secara aktif melakukan kegiatan permainan dan secara optimal menggunakan panca indranya. Kegiatan bermain juga akan meningkatkan aktivitas sel-sel yang ada di otak anak, keaktifan sel tersebut akan memperlancar proses belajar anak. Anak juga akan merasa bahagia bisa mersakan kebebasan bermain.Â
Permainan edukatif yang dikembangan memiliki berbagai fungsi dalam mendukung penyelenggaraan proses belajar anak sehingga kegiatan dapat berlangsung dengan baik dan bermakna serta menyenangkan bagi anak. Berikut fungsi-fungsi dari APE, yang pertama mencipatakan suasana bermain sambil belajar yang menyenangkan bagi anak dalam proses pemberian perangsangan indikator kemampuan anak. Yang kedua, menumbuhkan rasa percaya diri dan membentuk diri anak yang positif. Dalam suasana yang menyenangkan, anak akan mencoba melakukan berbagau kegiatan yang mereka sukai dengan cara menggali dan meneukan sesuai yang ingin mereka ketahui.Â
Pada kegiatan anak memainkan suatu alat permainan dengan berbagai tingkat kesulitan misalnya anak-anak menyusun balok menjadi rumah-rumahan, atau menyusun balok menjadi rel kereta api yang sangat panjang, pada ssat tersebut anak akan melalui sebuah proses, sehingga anak mengalami suatu kepuasan setelah melampaui permainan tersebut.Â
Proses-proes seperti itulah yang dibutuhkan anak-anak dan juga adapat mengembangkan rasa percaya diri pada anak, mereka juga akan merasakan bahwa semua permasalahan akan ditumakan titik penyelesaiannya. Peran guru juga sangat penting dalam kegiatan APE ini, dimana guru ditunut untuk lebih kreatif mencipatkan pembelajaran-pembelajaran yang sangat menarik bagi anak usia dini.Â
Ternyata kita bisa memanfaatkan benda-benda dari sekitar rumah kita loh, misalnya kardus-kardus bekas, botol-botol plastik yang disusun, atau bahan dari kertas yang sudah tidak terpakai, dan juga masih banyak lagi. Kegiatan bermain air dan pasir juga bisa dimanfaatkan sebagai alat permainan edukatif, mau tau caranya?? Yuk sini kita simak bareng-bareng.Â
Caranya biarkan anak-anak memasukkan air dan pasir ke dalam wadah tertentu dengan menggunakan mangkuk atau gayung. Semua itu akan melatih hampir semua kemampuan dasar anak yang dapat menyentuh bagian kognitif, afektif, dan psikomotoriknya.Â
Tujuan dari pemanfaatan barang bekas yang ada disekitar kita, kita dapat menambah media yang akan kita gunakan untuk kegiatan alat perainan edukatif, guru juga akan lebih termotivasi agar kreatif untuk menciptakan pembelajarn dengan memanfaatkan lingkungan sekitar untuk pembelajaran ini.Â
Yang harus disiapkan oleh Guru dalam hal ini adalah harus merencanakan kegiatan ini dengan saksama, mempersiapkan kegiatan pembelajaran ini di jauh-jauh hari agar persiapan lebih matang, mengevaluasi kegiatan maupun pengaturan waktu.
Guru juga harus mempersiapkan penempatan semua peralatan APE mau itu diluar ruangan ataupun didalam ruangan, perabotan juga harus di cari sesuai kebutuhan atau sesuai dengan kurikulum dan tingkatan usia anak, guru juga harus menyiapkan ruangan yang sangat nyaman untuk anak melakukan pembelajaran APE. Segala kegiatan pemebelajaran yang akan diberikan kepada anak harus memiliki tingkat kesulitan yang berbeda-beda, guru juga harus memantau setiap kegiatan yang dilakukan anak, anak-anak juga perlu dilatih kemandirian dalam bermain.Â
Berbagai macam ragam kegiatan yang dimiliki oleh parten, yang pertama ada Unoccupied di tahap ini anak memulainya dengan memperhatikan dan mengamati permainan tersebut, ika dirasa menarik untuk dicoba maka ia akan masuk kedalam permainanya. Yang kedua ada Solitary Play, apada tahap ini anak akan bermain dengan dunianya sendiri mereka akan mengabaikan semua kegiatan yang berhubungan dengan interaksi dengan sesama, biasanya pada tahap ini akan terjadi pada usia 2-3 tahun.Â
Tahap Onlooker play, sama seperti Unoccupied pada tahap ini anak mengamatinya terlebih dahulu sebelum dia akan terjun kedalam permainan tersebut. Parallel play pada tahap ini akan ada sebuah kegiatan permainan berkelompok, tetap mereka tidak melakukan interaksi, biasanya kegiatan ini akan bisa dilakukan pada usia 3-4 tahun.Â
Pada tahap Assosiative play anak akan mulai dapat berkomnikasi dengan teman sekelompoknya dan juga mereka akan saling tukar menukar alat permainanya. Yang terakhir yaitu Cooperative play, pada tahap ini anak akan melakukan kegiatan bersama, kegiatan ini bisa dilakukan untuk anak usia 5 tahun.
Nah, berakhir sudah blog saya kali ini. Terimakasih atas waktu yang sudah kalian berikan untuk membaca blog ini. See you di blog-blog ku selanjutnya yaaaa, terimakasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H