b. Perspektif sosiokultural dalam perkembangan kognitif
Perkembangan kognitif manusia juga ditentukan dari lingkungan dimana ia tinggal. Pentingnya lingkungan dalam perkembangan kognitif terlihat dari banyaknya ayat-ayat Al-Qur'an yang menyuruh manusia untuk belajar dari alam semesta. Allah tidak menjadikan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya melainkan dengan yang benar dan waktu yang ditentukan. Dan sesungguhnya kebanyakan di antara manusia benar-benar ingkar akan pertemuan dengan Tuhannya. Dengan demikian lingkungan merupakan faktor penting yang memengaruhi perkembangan kognitif siswa.
c. Sistem pengolahan informasi pada manusia.
Perkembangan intelektual dapat dipelajari menggunakan pendekatan sistem pengolahan informasi yang menganalisis perkembangan keterampilan kognitif, seperti perhatian, ingatan, metakognisi, dan kemampuan akademik. Dalam ayat-ayatnya, al-qur'an menyebutkan berbagai proses pengolahan informasi yang penting. AlQur'an menyatakan pentingnya fungsi perhatian agar dapat memahami informasi yang diperolehnya. Dengan demikian, informasi yang diberikan harus mengikuti keterbatasan pengolahan informasi tersebut. Al-Qur'an juga menggambarkan pentingnya pengulangan untuk memperkuat informasi yang digunakan dalam proses berpikir. Bentuk informasi yang disimpan dalam sistem ingatan dapat bersifat verbal maupun visual .
Psikolog juga meneliti bagaimana perbedaan usia memengaruhi sistem pemrosesan informasi manusia. Kapasitas penyimpanan jangka pendek diuji dengan uji rentang ingatan , dan terlihat bahwa jumlah item yang dapat diingat meningkat dari usia kanak-kanak sampai usia dewasa. Dengan meningkatnya usia, rentang perhatian dari anak sampai remaja meningkat, sejalan dengan terjadinya myenilization dari sistem saraf pusat. Perhatian menjadi lebih terencana dan lebih selektif, dimana kemampuan untuk mencari dan berkonsentrasi pada stimulus yang relevan mulai tidak terlalu terdistorsi oleh derau suara dari lingkungan. Penelitian dilakukan untuk melihat kemampuan anak dalam mengembangkan strategi yang membantu penyelesaian tugasnya. Namun, kurangnya kemampuan metakognisi ini akan mendorong anak untuk lebih cepat dalam memecahkan masalah. Anak juga terlihat memiliki kemampuan untuk mengembangan berbagai strategi dalam menyelesaikan masalahnya. Berbagai strategi yang dapat dipergunakan meliputi pengulangan , organisasi semantik, elaborasi dan pengambilan informasi .
Kapasitas penyimpanan jangka pendek diuji dengan uji rentang ingatan , dan terlihat bahwa jumlah item yang dapat diingat meningkat dari usia kanak-kanak sampai usia dewasa. Perhatian menjadi lebih terencana dan lebih selektif, dimana kemampuan untuk mencari dan berkonsentrasi pada stimulus yang relevan mulai tidak terlalu terdistorsi oleh derau suara dari lingkungan. Penelitian dilakukan untuk melihat kemampuan anak dalam mengembangkan strategi yang membantu penyelesaian tugasnya. Berbagai strategi yang dapat dipergunakan meliputi pengulangan , organisasi semantik, elaborasi dan pengambilan informasi .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H