ada yang pernah belajar tntang sistem saraf dan anatomi otak?? jika belum yuk mari sama-sama belajar. Sistem saraf merupakan sistem kompleks yang berperan dalam mengatur dan mengkoordinasikan semua aktivitas fisik.Â
Sistem ini memungkinkan Anda untuk melakukan berbagai aktivitas seperti berjalan, berbicara, menelan, bernapas, dan semua aktivitas mental termasuk berpikir, belajar, dan mengingat. Ini juga dapat membantu Anda mengontrol respons tubuh Anda dalam keadaan darurat.Â
Sistem saraf tubuh manusia terdiri dari otak, sumsum tulang belakang, organ sensorik (mata, telinga, dan organ lainnya), dan semua saraf yang menghubungkan organ-organ ini ke bagian tubuh lainnya. Prinsip kerja sistem adalah memperoleh informasi melalui bagian tubuh atau organ indera tertentu, memproses informasi tersebut dan memicu reaksi, seperti menggerakkan otot, merasakan nyeri atau bernapas.
Dalam menjalankan tugasnya, sistem saraf dibedakan menjadi dua atau lebih struktur, yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang, sedangkan saraf tepi terdiri dari saraf yang menghubungkan saraf pusat ke seluruh tubuh. Saraf tepi dibedakan menjadi dua struktur utama, yaitu saraf somatik dan saraf otonom.
Secara garis besar, terdapat tiga bagian pada sistem saraf pusat manusia. Ketiga bagian tersebut adalah:
Otak adalah mesin pengatur utama untuk semua fungsi tubuh. Seperti yang telah disebutkan di atas, organ ini merupakan bagian dari sistem saraf pusat manusia. Jika sistem saraf pusat adalah pusat kendali tubuh manusia, otak adalah markasnya. Otak terbagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan fungsinya. Biasanya otak terdiri dari otak kecil, otak kecil, batang otak dan bagian otak lainnya. Area ini dilindungi oleh tengkorak dan meninges (meninges), dan dikelilingi oleh cairan serebrospinal untuk mencegah kerusakan otak.
Sumsum tulang belakang
Mirip dengan otak, sumsum tulang belakang juga merupakan bagian dari sistem saraf pusat. Sumsum tulang belakang terhubung langsung ke otak melalui batang otak dan kemudian mengalir di sepanjang tulang belakang. Sumsum tulang belakang berperan dalam aktivitas sehari-hari dengan mengirimkan sinyal dari otak ke bagian tubuh lain dan memerintahkan gerakan otot. Selain itu, sumsum tulang belakang menerima masukan sensorik dari tubuh, memprosesnya, dan mengirimkan informasi ini ke otak.
Sel saraf atau neuron
Sama pentingnya dengan anatomi sistem saraf adalah sel saraf itu sendiri atau neuron. Fungsi sel saraf atau neuron adalah untuk menghantarkan implan saraf.Â
Menurut fungsi neuron, neuron dibagi menjadi tiga jenis: neuron sensorik yang mengirimkan informasi ke sistem saraf pusat, neuron motorik yang mengirimkan informasi ke sistem saraf pusat, dan neuron sensorik yang mengirimkan informasi antara neuron sensorik sistem saraf pusat dan motorik. neuron, interneuron. Sel-sel saraf ini didistribusikan ke seluruh tubuh dan saling berkomunikasi untuk menghasilkan reaksi dan gerakan tubuh. Menurut laporan dari National Institutes of Health, diperkirakan terdapat sekitar 100 miliar neuron di otak. Sel saraf ini meliputi 12 pasang saraf kranial, 31 pasang saraf tulang belakang dan sebagainya.
Kognisi adalah istilah yang mengacu pada proses psikologis dalam menyerap pengetahuan dan informasi serta memahami ilmu pengetahuan. Kognisi meliputi berpikir, mengenali, mengingat, menilai dan memecahkan masalah. Proses kognitif di atas adalah fungsi otak tingkat tinggi.Â
Proses di atas juga mencakup elemen penting lainnya, seperti bahasa, imajinasi, persepsi, dan desain rencana dalam kehidupan sehari-hari. Kognisi juga memainkan peran penting dalam kehidupan manusia. Misalnya, hanya mengingat informasinya, memahami pengalaman dan mengambil keputusan. Kognisi dipelajari dalam cabang psikologi yang disebut psikologi kognitif. Fokus psikologi kognitif adalah mempelajari cara berpikir manusia dan proses berpartisipasi dalam kognisi.
Jenis Proses Kognitif dalam Kognisi Ada beberapa jenis proses kognitif, antara lain:
- Perhatian Menurut pengertian eksternal, perhatian adalah proses kognitif yang memungkinkan orang untuk fokus pada hal-hal tertentu dalam hidupnya.
- Bahasa Perkembangan bahasa dan bahasa merupakan proses kognitif yang melibatkan kemampuan seseorang untuk memahami dan mengungkapkan gagasan dalam bentuk lisan dan tulisan. Dengan kemampuan bahasa, Anda dapat berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang-orang di sekitar Anda.
- Alasan Penalaran adalah jenis kognisi yang memungkinkan Anda mempelajari hal-hal baru, memproses informasi yang Anda terima, dan menghubungkannya dengan pengetahuan yang sudah Anda miliki.
- Memori Seperti yang Anda ketahui, memori adalah proses kognitif yang memungkinkan kita memproses, menyimpan, dan menerima informasi. Melalui ingatan, manusia dapat mengingat masa lalu dan momentum yang terjadi di dunia.
- Persepsi Persepsi adalah proses kognitif yang memungkinkan orang menggunakan perasaannya sendiri untuk mengenali dan menafsirkan informasi. Informasi ini kemudian akan digunakan untuk menanggapi dan berinteraksi di lingkungan dan dunia.
- Berpikir Berpikir adalah bagian penting dari setiap proses kognitif. Proses ini melibatkan pengambilan keputusan, pemecahan masalah, dan penalaran tingkat tinggi.
Otak adalah organ vital dan kompleks, dilindungi oleh tengkorak dan meninges (meninges). Organ ini terdiri dari banyak jaringan dan milyaran sel saraf pendukung, dan terhubung ke sumsum tulang belakang. Otak, bersama dengan sumsum tulang belakang dan saraf, adalah pusat komando dan sistem saraf manusia. Sebagai bagian dari sistem saraf, otak memiliki banyak fungsi penting.Â
Organ ini mengontrol segala sesuatu yang terjadi di dalam tubuh, seperti pikiran, ingatan, ucapan, perasaan, penglihatan, pendengaran, gerakan lengan dan kaki, serta fungsi organ lain di dalam tubuh, termasuk irama jantung dan pernapasan. Saraf tertentu di otak langsung masuk ke bagian tubuh tertentu, seperti mata, telinga, dan bagian kepala lainnya. Namun, saraf lain terhubung ke berbagai bagian tubuh melalui sumsum tulang belakang untuk mengontrol kepribadian, sensasi, dan fungsi tubuh lainnya, seperti bernapas hingga berjalan.
Sejak manusia masih dalam kandungan hingga dewasa, otak bisa dibentuk dan dikembangkan. Perkembangan otak ini dimulai dari otak bagian belakang dan meluas ke lobus frontal atau frontal. Selama perkembangan rahim, 250.000 neuron (sel saraf) ditambahkan setiap menit. Setiap neuron akan terhubung dengan neuron lain untuk membentuk sistem saraf dengan bantuan serat yang disebut dendrit dan akson. Kemudian, sel saraf tersebut terus berkembang saat bayi lahir, dan kemudian menurun pada usia tertentu.
Saat bayi dilahirkan Saat lahir, otak manusia memiliki hampir semua neuron yang dimilikinya selama sisa hidupnya. Namun, hubungan antara sel-sel inilah yang akan terus berkembang. Otak di dekat sumsum tulang belakang menghasilkan mielin atau zat lemak yang melindungi akson dan membantu impuls bergerak lebih cepat.Â
Adapun ukurannya, rata-rata otak bayi yang baru lahir adalah sekitar seperempat dari otak orang dewasa. Kemudian, pada tahun pertama kehidupannya, ukurannya akan berlipat ganda. Dalam hal berat badan, otak bayi yang baru lahir rata-rata memiliki berat sekitar satu pon atau setara dengan 500 gram, dan tumbuh sekitar 2 pon atau sekitar 1 kilogram di masa kanak-kanak.
Masa kanak-kanak Di usia tiga tahun, otak manusia terus berkembang hingga 80% dari ukuran orang dewasa. Pada usia ini, otak sebenarnya memiliki lebih dari 200% sinapsis. Sinapsis adalah koneksi antara akson dan sel saraf, memungkinkan informasi mengalir di antara mereka. Pada usia lima tahun, luas otak anak sudah mencapai 90% dari luas otak orang dewasa. Pada usia ini, perkembangan otak menjadi lebih akut. Setiap pengalaman yang dirasakan seorang anak membentuk sinapsis.
Usia dewasa Saat memasuki usia dewasa, ukuran dan berat otak jauh lebih berkembang dari sebelumnya. Saat ini, rata-rata otak perempuan memiliki berat sekitar 2,7 pon (sekitar 1,2 kg), sedangkan laki-laki sekitar 3 pon (sekitar 1,3 kg). Di usia 20 tahun, perkembangan otak lobus frontal akhirnya selesai, terutama dalam hal judgement. Namun, di usia ini, perkembangan otak akan mulai menurun secara perlahan. Tubuh itu sendiri membentuk dan menghilangkan sel saraf dan sel otak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H