Mohon tunggu...
Ahmad Rinaldy
Ahmad Rinaldy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN SATU Tulungagung

Biasa-biasa saja, dan mulai biasakan hal positif

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Apa yang Harus Dipersiapkan Mahasiswa UIN Satu Sebelum KKN?

6 Februari 2023   07:55 Diperbarui: 6 Februari 2023   08:00 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Blitar, 6/2/2023 -- Iya, saya akan menceritakan sedikit pengalamanku dalam mempersiapkan diri dan bahkan kolektif saat sebelum berangkat KKN. Tulisan ini memang sengaja saya buat khusus untuk mahasiswa UIN Satu, barangkali bingung harus ngapain kalau akan KKN, baik akan bermanfaat atau tidaknya itu tergantung pembacanya mau diapain.

Hal yang paling utama dan pertamakali harus diperhatikan sebelum mengikuti KKN tentunya adalah pendaftaran. Di UIN sendiri terdapat tiga program KKN untuk mahasiswanya, ada KKN Membagun Desa Berkelanjutan (KKN MDB), ada KKN Komunitas, KKN Inklusi, ada juga KKN Reguler Multisektoral. Ketiga program KKN berbeda-beda dan tentu persyaratannya berbeda juga.

Sekilas perbedaan antara keempatnya yang paling mencolok akan saya ulas sedikit, mungkin hanya beberapa paragrap saja, dimulai ini. KKN MDB merupakan implementasi dari Kurikulum Merdeka Belajar, bedanya dengan program yang lain adalah waktu dan siapa yang melakukannya, KKN MDB ini dilakukan satu semester penuh atau 6 bulan dan ini pun hanya boleh diikuti oleh Aktivis atau siapapun yang sedang dan pernah menjadi pengurus organisasi, yang keanggotsaannya bisa memilih sendiri. 

KKN Komunitas merupakan sebuah group KKN yang terdiri minimal 15 mahasiswa dari 4 fakultas yang berbeda dan 30% nya ialah mahasiswa yang berasal dari Kabupaten/Kota tujuan, keanggotaan kolektif satu kelompok KKN bisa dibembentuk sendiri namun dengan syarat sama seperti KKN MDB yaitu salah satu syaratnya adalah aktivis. Namun program ini hanya dilaksanakan 45 hari saja.

Ada lagi KKN Reguler Multisektoral, program yang ini lebih umum dari dua program diatas, baik aktivis maupun mahasiswa kupu-kupu seperti saya bisa mengikutinya, bahkan yang semester lanjut dan mengulang KKN sekalipun. 

Sedangkan KKN Inklusi, merupakan program kampus yang ini sengaja dikhususkan untuk mahasiswa yang berhalangan dikarenakan disabilitas, sakit komorbit, hamil ataupun menyusui. Semuanya bisa mengikuti program yang ini, asalkan memenuhi persyaratan yang ditentukan LP2M. Kedua ini dilakukan hanya satu bulan, atau bisa dikatakan waktu yang paling singkat dari dua program sebelum ini.

Kedua, yang harus dipersiapkan setelah pendaftaran dengan melengkapi persyaratan adalah memantau informasi tentang KKN yang sudah didaftari atau lebih tepatnya menyimak informasi dari LP2M. 

LP2M akan memberikan informasi terkait keanggotaan kelompok KKN, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), bahkan juga tempat dimana tempat KKN untuk kelompok itu, tidak selalu kelompok yang didaftar akan diterima di kelompok itu, beberapa ada yang dipindah dari kelompok yang dipilih saat pendaftaran.

Ketiga, yang harus dipersiapkan setelah melihat informasi pendaftaran adalah berkoordinasi dengan kelompok dan bahkan juga DPL yang terpilih. Setelah mengerti siapa saja mahasiswa yang terdaftar dalam satu kelompok dan siapa DPL-nya, pasti akan ada pertemuan entah siapa yang menginisiasi, tapi ini memang penting.

Pastikan hadir saat ada yang mengajak kumpulan kelompok, karena dalam pertemuan dan koordinasi pasti akan bermusyawaroh yang membahas apa saja yang berkaitan dengan KKN yang akan dilaksanakan. Yang paling sering dibahas dalam kumpulan kelompok ini adalah kesepakatan struktur kelompok, iuran berapa, pembagian barang keperluan kelompok yang akan dibawa oleh anggota, rumah yang akan dijadikan posko, proker yang akan dilakukan, bahkan kesepakatan peraturan untuk kelompok, baik peraturan pulang, maupun penjadwalan kegiatan.

Terakhir, yang sangat panting dan harus dipersiapkan setelah kelompok sudah beres adalah mempersiapkan diri sendiri. Yang ini sangatlah penting, oleh karena itu jangan sampai ada yang terlewat salah satu pun. Sebenarnya hanya perlu mempersiapkan mental dengan sungguh-sungguh berniat mau mengikuti program KKN sudahlah cukup, namun saya rasa penting untuk menuliskan secara detail apa saja yang perlu disiapkan untuk diri sendiri.

Dengan niat yang sungguh saja sebenarnya memang sudah cukup, kalau sudah niat pasti tanggap dalam mempersiapkan diri sendiri sebelum KKN dilaksanakan. Setelah beniat pasti akan mempersiapkan apa saja barang bawaan yang diperlukan untuk diri sendiri dan bahkan yang dibebankan kelompok kepadanya nuntuk keperluan kelompok. Yang paling penting dan pertamakali untuk niat KKN yang akan diikuti adalah berpamitan kepada orang tua atau siapapun yang dianggap tua dan dijadikan wali.

Berpamitan bukan hanya penting sebelum mendaftar dan berangkat KKN. Setelah pamit pastinya selain mendapatkan ijin dan doa restu, juga akan mendapatkan finansial yang cukup untuk kegiatan KKN, dan bahkan bukan hanya itu, pastinya juga akan dibantu mempersiapkan keperluan KKN yang lainnya.

Persiapkan diri sebaik mungkin sebelum KKN, pasalnya disana nantinya akan bertemu banya orang dengan beragam keunikannya, bukan hanya dalam kelompok, tapi juga lingkungan sekitar posko sebagai tempat tinggal selama KKN dilaksanakan. 

Jangan lupa bahwasanya tujuan KKN adalah mengembangkan diri agar menjadi manusia yang benar-benar manusiawi, bukan untuk yang lainnya, semisal bertujuan mencari teman ataupun jodoh. Nikmati saja setiap proses perkembangan diri menuju itu, hidup memang selalu ada masalah, namun semua itu bisa diatasi jika bersungguh-sungguh dalam niat dan fokus apa yang dituju.

Mungkin itu saja pengalaman saya sebelum berangkat KKN kemarin yang aku ceritakan, entah bermanfaat atau tidaknya untuk pembaca sekalian, silakan konsumsi dengan bijak! Intinya terima kasih banyak kepada siapapun yang mau membaca fafifuku yang tidak jelas kali ini. 

Oiya jika ada kurangnya atau bahkan kesalahan, saya meminta maaf yang sebesar-besarnya dan seperti biasa tulisan ini sangat boleh dikritisi dengan langsung menghubungi saya, menulis di kolom komentar dan bahkan bisa kalian kembangkan sendiri menjadi artikel yang dirasa lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun