Mohon tunggu...
Ahmad Rinaldy
Ahmad Rinaldy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN SATU Tulungagung

Biasa-biasa saja, dan mulai biasakan hal positif

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Mencintai Dia (Seseorang) dengan Amorfati dan Ternyata Hidupku Enjoy

26 Oktober 2022   05:40 Diperbarui: 26 Oktober 2022   05:47 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
From https://pin.it/78QvDPo

Bagiku itu tadi adalah cinya yang membudakkan diri, sepengalamanku itu sangat merugi, pesanku “jangan sampai kita menjadi budak cinta ya gais, lebih baik memperjuangkan diri agar kedepannya bisa lebih baik.” Kalau memang cinta ya cintai saja, diterima atau dicintai balik itu urusan dia. Kalau dia menerima cinta kita atau bahkan mencintai kita balik, itu hanyalah surprise atau bonus semata karena kita tidak pernah bertujuan untuk itu sebelumnya.

Jangan terlalu berpikiran utopis, harap, atau ekspetasi perihal cinta, karena itu hanya akan membuat mimpi basah saja saat itu juga dan bahkan berkepanjangan sampai waktu mendatang, yang terus terusan menggilas karena kita yang mencoba-coba mengontrol waktu yang bergerak secara dinamis, dan nasib pun bergerak mengikuti perkembangan waktu. Jikalau kita pernah merugi karena cinta di masa lalu, carilah penyebabnya dan jadikan evaluasi diri

Jujur, selama ini aku pernah beberapa kali mengalami cinta, pernah juga aku merugi karena cinta. Pertama akan kutuliskan mengenai yang rugi dulu hehe.

Waktu itu, aku masih SMA, tiba-tiba aku mencintai seseorang. Aku sangat merugi karena diriku yang terus-terusan berekspetasi bahwasanya cintaku akan diterima dan bahkan akan dibalas oleh dia. Namun kenyataannya tidak sama sekali, secara tiba-tiba dan tidak pernah terpikirkan sebelumnya, dia menyuruhku untuk tidak berinteraksi lagi dengannya. Seketika aku langsung sedih dan sedikit menyesal atas sikapku yang pernah aku lakukan kepadanya.

Setelah beberapa hari overthinking tentang itu, akhirnya aku menyadari bahwa kesalahanku yang merugikanku adalah karena diriku yang tidak menecintai diriku sendiri dengan tidak memperdulikaknku tapi malah terlalu memperdulikannya, saat itu aku yang terlalu berharap tentang cintaku yang akan diterima dan dibalas balik olehnya.

Setelah kejadian itu, perlahan diriku mulai mengevaluasi diri dan akhirnya sedikit demi sedikit evaluasi itu bisa aku terapkan. Beberapa kali dan bahkan tidak dapat aku hitung aku mencintai seseorang setelah itu, dan akhirnya ada juga yang sampai mencintaiku balik yang membuatku sangat berbunga-bunga beberapa hari.

Begini kisah detail percintaanku terakhir kaliya yang aku ringkas supaya tidak terlalu fafifu wasweswos hehe, sekitar tiga tahun yang lalu aku mencintai dia, setelah berjalannya waktu aku menemukan indikasi bahwasanya dia mencintaiku balik. Namun karena kami berdua sama-sama tidak mau berpacaran atau bahkan berkomitmen dengan alasan yang sama yaitu semua itu adalah bulshit dan omong kosong janji-janji palsu, bahkan bagiku itu semua terkesan eksploitasi terhadap objek yang dijanjikaknya kerena cinta, kami berdua juga sepakat untuk mengharapkan tentang masa depan pernikahan. Akhirnya karena alasan itu kami berdua tidak memiliki status apapun dalam percintaan.

Lambat laun, seiring berjalannya waktu, bahkan sampai tulisan ini ditulis, dia yang aku cintai akhirnya memilih berhenti dalam mencintaiku dengan alasan bosan dangan sikapku yang begini-begini saja. Sebenarnya saat aku mengingat cinta yang ini terlalu sayang sih untuk diakhiri dikarenakan kisahnyanya yang sangat terkenang, tapi tidak juga harus ditangisi. Dari kisah yang ini aku mendapat pelajaran, yaitu semua hal pasti akan mencapai titik jenuhnya masing-masing karena sifat statis yang dilakukan secara monoton dan tidak megikuti kedinamisan waktu yang terus bergerak dan berubah-ubah.

Kedepannya aku hanya ingin menerapkan evaluasi itu dalam kehidupanku supaya tidak terjadi lagi kesalahan yang sama.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun