Di samping peran Pancasila sebagai dasar negara, peran Pancasila sebagai pedoman hidup seharusnya juga dihayati dan diimplementasikan agar Pancasila tidak hancur ditelan zaman. Sudah sepatutnya bahwa Pancasila ditanamkan sejak usia anak-anak dan remaja baik melalui lingkungan sekolah maupun lainnya.Â
Jika Pancasila telah tertanam dalam diri anak maupun remaja, hal ini juga akan mempengaruhi pola sikap dan perilaku hingga mereka dewasa dan menua. Pancasila ini nantinya akan melekat pada sendi-sendi kehidupan manusia dan dapat meminimalisir terjadinya perilaku amoral. Dengan demikian, kehidupan manusia akan berlangsung secara seimbang.
Kejeniusan esensial yang dimiliki Pancasila serta kemampuan terapnya dalam menata kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara menjadikan Pancasila sebagai pandangan atau pedoman hidup bahkan dalam menghadapi terjangan perkembangan global yang menuntut kesiapan untuk berintegrasi dengan perkembangan yang terjadi serta menuntut untuk mempertahankan nilai-nilai lokal yang diadopsi ke dalam ideologi Pancasila.Â
Dengan demikian, mempertahankan popularitas dan eksistensi Pancasila pada masa ini bukan berarti harus menolak dan menghindari perkembangan global tersebut, melainkan perlunya mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam menghadapi perkembangan global.Â
Hal ini dikarenakan perkembangan global juga memberikan banyak dampak positif apabila masyarakat mampu mengimbanginya dengan mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Tanpa peduli seberapa lama usia Pancasila, fungsinya akan tetap sama, yaitu sebagai dasar negara dan pandangan hidup bagi masyarakat Indonesia yang harus dipertahankan sampai kapan pun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H