Mohon tunggu...
Arina NurIhsani
Arina NurIhsani Mohon Tunggu... Lainnya - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Mahasiswi aktif di UIN Jakarta sejak tahun 2020

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Green Building Solusi Positif untuk Masa Mendatang

20 Desember 2022   20:50 Diperbarui: 20 Desember 2022   20:54 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Green building berkaitan dengan konsep pembangunan berkelanjutan atau sustainable development. Pembangunan berkelanjutan adalah pengembangan lahan, kota dan masyarakat dengan mengutamakan prinsip tetap memenuhi kebutuhan generasi yang akan datang, tetapi melaksanakan proses pembangunan sejalan dengan kebutuhan masa kini. 

Bangunan hijau atau green building adalah bangunan berkelanjutan yang menghasilkan struktur dan proses yang ramah lingkungan dan hemat energi di sepanjang siklus hidup bangunan, mulai dari pemilihan lokasi, desain, konstruksi, pengoperasian, pemeliharaan, renovasi, dan alokasi. Green building memiliki konsep bahwa bangunan dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dalam desain, konstruksi, dan pengoperasiannya. Dapat diasumsikan bahwa bangunan dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan alam. 

Green building mengacu pada proses konstruksi dan penggunaan bahan yang ramah lingkungan dan efisien di seluruh siklus hidup bangunan, mulai dari definisi desain, desain, konstruksi, operasi, pemeliharaan, renovasi, dan pembongkaran. Contoh sektor bangunan yang berdampak negatif terhadap lingkungan global adalah konsumsi air tidak terkontrol, emisi gas rumah kaca bangunan, emisi limbah, dan konsumsi energi listrik. 

Konsep bangunan hijau diantaranya sebagai berikut, 

1. Penggunaan tanah yang tepat 

Green building memiliki kebijakan manajemen penggunaan lahan. Penggunaan lahan didefinisikan sebagai lahan yang dapat digunakan sesuai kebutuhan, baik dikembangkan maupun tidak. 

2. Efisiensi dan penghematan energi 

Bangunan ramah lingkungan ini memiliki konsep penggunaan energi yang lebih sedikit untuk mendapatkan hasil yang sama, namun tetap rasional. Tidak menggunakan energi secara berlebihan, melainkan digunakan dengan bijak. Misalnya, dapat mengubah penggunaan lampu pada siang hari dengan menggunakan cahaya matahari, dapat menggunakan banyak jendela ventilasi di tata letak bangunan untuk membiarkan sinar matahari masuk. 

3. Konservasi air 

Konservasi air dalam arti luas adalah pengelolaan suatu kawasan yang bertujuan untuk memelihara keberadaan dan kelestarian kondisi, sifat, dan fungsi perairan, senantiasa lestari dan tersedia dalam jumlah dan kualitas yang memenuhi kebutuhan. 

4. Pengadaan dan daur ulang material 

Bahan bangunan ini berasal dari sumber daya alam, dan jumlah sumber daya alam terbatas. Oleh karena itu, tujuan utama dari green building ini adalah pengelolaan daur hidup material yang baik dan ramah lingkungan. 

5. Kesehatan dan kenyamanan di dalam ruang 

Sebagian besar kegiatan berlangsung setiap hari di dalam gedung. Ruang yang nyaman diperlukan untuk mendukung produktivitas pegawai. Mengukur kesehatan dan kenyamanan ruang ini merupakan salah satu strategi untuk menciptakan ruang yang sehat dan nyaman agar penghuni gedung dapat lebih produktif

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun