Mohon tunggu...
Arn.Meee
Arn.Meee Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar

Juru Kampanye ENFP-T

Selanjutnya

Tutup

Cryptocurrency

Cyber Espionage oleh Kimsuky

22 Juli 2024   21:59 Diperbarui: 23 Juli 2024   05:26 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pinterest.com/marketivate

Selain pemerintah, Kimsuky juga menargetkan perusahaan-perusahaan di sektor pertahanan dan teknologi. Mereka berusaha mencuri informasi rahasia yang berkaitan dengan inovasi teknologi, sistem persenjataan, dan proyek-proyek strategis. 

Kimsuky juga menargetkan organisasi media dan kelompok advokasi politik yang memiliki pengaruh signifikan terhadap opini publik dan kebijakan pemerintah. Dengan mengakses informasi internal dari organisasi-organisasi ini, Kimsuky dapat memanipulasi opini publik atau mendapatkan informasi yang berguna untuk strategi politik Korea Utara.

Aktivitas Kimsuky menimbulkan ancaman besar terhadap keamanan nasional negara-negara yang menjadi sasarannya. Dengan mencuri informasi sensitif, dia dapat mengganggu kebijakan pertahanan dan strategi militer negara-negara tersebut. Serangan Kimsuky sering menyebabkan perusahaan kehilangan banyak uang. Perusahaan tersebut dapat kehilangan banyak uang karena sistem yang terinfeksi, kehilangan data berharga, dan kehilangan kepercayaan pelanggan. 

Aktivitas Kimsuky dapat berdampak pada stabilitas politik di negara-negara yang terkena dampak. Kimsuky dapat menyebabkan ketidakstabilan politik dan sosial dengan mencuri dan menyebarluaskan informasi sensitif. Sehingga spionase siber yang di lakukan oleh kelompok kimsuky tersebut dapat memengaruhi hasil pemilu, hubungan diplomatik, atau opini publik.

Negara-negara yang menjadi target Kimsuky telah mengambil langkah-langkah signifikan untuk meningkatkan keamanan siber mereka. Langkah pertama adalah Kerjasama Internasional dalam Penanggulangan Ancaman Siber. Kerjasama ini mencakup pertukaran intelijen dan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan respon terhadap serangan siber.

 Langkah kedua adalah Peran Organisasi Internasional dan Badan Keamanan. Contoh Sanksi oleh Office of Foreign Assets Control (OFAC), di antaranya adalah Departemen Keuangan AS yang mengambil tindakan tegas terhadap Kimsuky. Sanksi yang dijatuhkan mencakup pembekuan aset dan larangan perjalanan bagi individu dan entitas yang terlibat dalam aktivitas berbahaya ini.

Contoh studi kasus serangan terhadap pemerintah Korea Selatan oleh kimsuky terjadi pada tahun 2018, ketika kelompok ini berhasil menembus sistem keamanan beberapa lembaga pemerintah Korea Selatan. Kimsuky menggunakan teknik spear-phishing yang canggih untuk mengirimkan email yang terlihat seperti resmi kepada pejabat tinggi. 

Contoh tambahan adalah serangan yang terjadi terhadap perusahaan teknologi di Jepang. Kimsuky memulai serangan pada tahun 2020 dengan tujuan mencuri informasi tentang penelitian dan pengembangan teknologi baru. Kimsuky menggunakan teknik social engineering untuk memberi karyawan perusahaan akses ke sistem internal. Sebagai akibat dari serangan ini, perusahaan mengalami kerugian finansial dan mengancam reputasinya di pasar global.

Kimsuky telah terbukti menjadi salah satu kelompok peretas yang melakukan banyak serangan siber terhadap pemerintah, perusahaan, dan lembaga di seluruh dunia. Pencurian data sensitif, gangguan keamanan nasional, dan kerugian finansial adalah bahaya yang ditimbulkan oleh kelompok ini. Kimsuky menggunakan teknik operasional yang canggih untuk terus mengintimidasi sasarannya dan memiliki efek yang jauh lebih besar daripada hanya mencuri informasi.

Referensi:
https://www.chainalysis.com/blog/kimsuky-south-korea-sanctions-june-2023/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cryptocurrency Selengkapnya
Lihat Cryptocurrency Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun