Pemilu Sekolah: Dengan mengadakan pemilihan ketua kelas atau perwakilan siswa dengan cara yang adil dan terbuka, dapat memberikan anak kesempatan belajar secara langsung tentang proses demokrasi.
Diskusi Keluarga: Memberikan kesempatan pada anak untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dalam keluarga, seperti memilih destinasi liburan atau menu makanan bersama.
Aktivitas Sosial: Mengajak anak supaya ikut terlibat dalam kegiatan sosial, seperti gotong royong atau membantu tetangga, yang mengajarkan nilai solidaritas atau perasaan saling mendukung dan partisipasi dalam masyarakat.
Kesimpulan
Membangun karakter demokratis pada anak sejak dini sangat penting untuk menciptakan generasi yang memiliki rasa tanggung jawab, menghargai perbedaan, dan terlibat aktif dalam kehidupan bermasyarakat. Pendidikan kewarganegaraan memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk pemahaman dan penerapan nilai-nilai demokrasi, sehingga anak dapat tumbuh menjadi individu yang menghargai hak orang lain, berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, dan menegakkan keadilan sosial.
Daftar Pustaka
Arifin, M. (2018). Pengembangan Karakter Demokratis pada Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(1), 45-59.
Suryani, E. (2019). Pendidikan Kewarganegaraan untuk Mewujudkan Karakter Demokratis. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 12(2), 134-145.
Rahmawati, S. (2020). Pendidikan Karakter Demokratis di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Karakter, 8(3), 99-110.
Wulandari, N. (2021). Peran Keluarga dalam Membangun Karakter Demokratis pada Anak. Jurnal Keluarga dan Pendidikan, 10(2), 72-85.
Hadi, S. (2022). Pendidikan Demokrasi dan Hak Asasi Manusia di Sekolah. Jurnal Pendidikan Sosial, 11(4), 200-212.