Mohon tunggu...
ARINA FATWASRIE
ARINA FATWASRIE Mohon Tunggu... Guru - GURU

Hobi Menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Implementasi Kurikulum Merdeka di SD: Kendala Mengatasi Kurangnya Kewenangan Pendidik dalam Inovasi Komputerisasi

12 Januari 2024   10:18 Diperbarui: 12 Januari 2024   10:30 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh Arina Fatwasrie

Pelatihan merupakan komponen penting dalam kemajuan suatu negara. Pada masa globalisasi ini, pemerintah Indonesia menjawab unsur kemajuan instruktif dengan merencanakan program Otonomi Pendidikan. Namun demikian, seiring dengan setiap perubahan yang signifikan, pelaksanaan rencana pendidikan ini tidak lepas dari berbagai kesulitan, khususnya pada tingkat sekolah dasar (SD). Salah satu kesulitan yang muncul dalam melaksanakan program Pendidikan Gratis di sekolah dasar adalah tidak adanya otoritas pendidik terhadap inovasi komputer. Informasi persepsi menunjukkan bahwa sebagian besar pendidik mengalami kendala dalam mewujudkan kantor inovasi berbasis komputer. Mayoritas guru yang ditanyai mengenai kesulitan yang dihadapi mengakui bahwa kendala utama adalah kurangnya pemahaman dan keterampilan dalam penggunaan teknologi digital. Pertanyaan yang muncul adalah, upaya apa yang dilakukan sekolah untuk mengatasi ujian ini? Dampak dari pertemuan dan persepsi menunjukkan bahwa sekolah telah menemukan beberapa cara utama untuk lebih mengembangkan pemahaman dan kemampuan inovasi terkomputerisasi para pendidik.:

1. Kepala Sekolah Mengawal Pelaksanaan Kurikulum Merdeka

Dalam pengawasan penerapan kurikulum mandiri, peran kepala sekolah sangat penting. Mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan, hingga penilaian, kepala sekolah secara efektif dikaitkan dengan pengumpul Sistem Fungsional Sekolah (KOSP) untuk menjamin pelaksanaan program pendidikan berjalan dengan baik..

2. Pelaksanaan Bimtek Kurikulum

Untuk memperluas pemahaman guru dalam menafsirkan pendidikan otonom dan dominasi inovasi maju, sekolah memberikan Bimbingan Khusus (Bimtek) yang berbeda. Pendidik dipersilakan untuk mengambil bagian dalam persiapan yang mengingat pemanfaatan inovasi komputer untuk pengalaman pendidikan.

3. Pembelajaran Diferensiasi

Pendidik sudah sepatutnya membina Ukuran Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) sebagai alat bantu dalam menciptakan pembelajaran terpisah. Pendekatan ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan khusus siswa, serta meningkatkan kemampuan pendidik dalam mengoordinasikan inovasi komputer dalam pembelajaran.

4. Proyek P5 Setiap Sabtu

            Setiap hari Sabtu, setiap guru wajib menyiapkan proyek P5---Proyek Pembelajaran Penelitian Pendidikan Produktif---dalam upaya mendorong kreativitas dan pemanfaatan teknologi digital dalam pendidikan. Upaya ini memasukkan pemanfaatan inovasi maju sebagai salah satu bagian utama.

Permasalahan yang Teridentifikasi

Kendala pendidik dalam menggunakan kantor inovasi berbasis komputer sebagai penghalang mendasar dalam melaksanakan program Pendidikan Gratis memerlukan pengaturan yang luas. Melihat masalah ini, beberapa tahapan dan pengaturan penting dapat dibedakan untuk memperluas kelayakan melibatkan inovasi terkomputerisasi dalam lingkungan pembelajaran:

Memberikan persiapan yang serius dan terus-menerus kepada para pendidik adalah langkah utama untuk mengatasi keterbatasan mereka dalam mendominasi inovasi komputer. Sekolah dapat bekerja sama dengan pihak-pihak terkait atau yayasan persiapan untuk mengadakan sanggar dan persiapan normal. Mempersiapkan materi mungkin mencakup penggunaan peralatan instruktif, pemrograman, dan prosedur yang kuat untuk mengoordinasikan inovasi dalam pembelajaran. Membangun jaringan kerjasama antar pendidik dapat membantu dalam pertukaran informasi dan pertemuan yang berhubungan dengan pemanfaatan inovasi komputer. Program mentoring, dimana pendidik yang lebih mampu dalam inovasi membimbing rekan-rekan yang membutuhkan bantuan, dapat membantu mengembangkan lebih lanjut kemampuan inovasi dengan cara yang lebih dapat disesuaikan dan dipelihara.

Pengadaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Teknologi

            Sekolah dan negara bagian perlu mengerahkan sumber daya untuk memberikan dan menjaga kerangka kerja inovatif yang memuaskan. Kantor seperti laboratorium PC, akses web cepat, dan pemrograman luar biasa harus dapat diakses dan memiliki kemampuan yang tepat. Guru akan lebih termotivasi untuk menggunakan teknologi digital jika memiliki fasilitas dan akses yang memadai.

Pengembangan Materi Pembelajaran Berbasis Teknologi

Perencanaan dan penyediaan materi pembelajaran yang dikoordinasikan dengan inovasi dapat membantu para pendidik dalam menerapkan ide program Pendidikan Gratis secara lebih progresif. Hal ini mencakup pengembangan konten terkomputerisasi, rekreasi intuitif, dan sumber pembelajaran online yang dapat diakses oleh siswa dan pendidik.

Monitoring dan Evaluasi

            Menyusun kerangka observasi dan penilaian yang normal akan membantu memperkirakan kemajuan dalam pemanfaatan inovasi komputer oleh pendidik. Dengan memahami titik-titik lemah, sekolah dapat menyesuaikan program persiapan dan dukungan tergantung pada situasi.

Kerjasama dengan Industri dan Pihak Eksternal

            Untuk membantu guru mempelajari cara menggunakan teknologi, sekolah dapat bekerja sama dengan perusahaan teknologi dan organisasi luar lainnya. Proyek asosiasi mungkin termasuk pemberian peralatan yang masuk akal, bimbingan industri, atau akses ke pelatihan inovasi yang lebih maju. Melalui perpaduan cara-cara ini, diyakini bahwa para pendidik dapat mengatasi keterbatasan mereka dalam menggunakan inovasi komputer. Guru akan mampu mengintegrasikan pendekatan inovatif dan relevan dengan Kurikulum Mandiri, meningkatkan efektivitas pembelajaran, dan memberikan dampak positif bagi perkembangan peserta didik di era pendidikan yang terus berubah melalui peningkatan keterampilan dan pemahaman terhadap teknologi..

Solusi yang Diambil

Pendidik akan mengambil bagian dalam persiapan PC untuk melatih pemahaman dan kemampuan dalam menggunakan inovasi komputer dalam pembelajaran. Melalui cara-cara tersebut, sekolah berupaya menjawab kesulitan dalam melaksanakan rencana Pendidikan Otonom dengan membentengi kualitas dan kemampuan pendidik dalam menghadapi masa pembelajaran berbasis inovasi. Oleh karena itu, kurikulum ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan pendidikan sekolah dasar..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun