Mohon tunggu...
Arina Lantani
Arina Lantani Mohon Tunggu... -

Sekedar ingin menulis :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perselisihan Struk Belanja

3 September 2010   02:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:29 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu malam habis tarawih, saya dan suami mampir ke Indomaret di tempat yang tak jauh dari masjid ketika kami melaksanakan tarawih. Di salah satu kampung di Kota Surabaya. Hanya sekedar untuk membeli kebutuhan bulanan yang sudah habis. Kita mengambil salah satu produk susu cair yang mana di bawah produk itu tertera harga katakan Rp.10.550,- dan sabun cair dibandrol katakan Rp.18.450,-. Ternyata waktu di kasir, harga susu cair itu berubah menjadi katakan Rp.11.880,- dan sabun cair menjadi katakan Rp.19.560,-. Aku yang sedang asyik membaca sms dari salah satu rekan tak menghiraukan harga yang tertera di komputer. Dan Tiba-tiba suami sudah berdebat dengan kasir masalah perbedaan harga bandrol di tempat kami mengambil produk tersebut dengan harga yang tertera di komputer. Aku tertegun. Suami menoleh dan bertanya kepadaku kalau harga susu cair dan sabun cair itu adalah sekian sekian. Dan aku mengiyakan karena aku yang mengambilnya. Seketika kasir mendatangi tempat produk tersebut dan kembali lagi ke tempat kasir tersebut sambil mengumpat dan membawa tempelan harga yang lama. Orang yang mengantri di belakang kami terbengong-bengong. Akhirnya perselisihan itu bisa dituntaskan dengan mengikuti harga yang tertempel di tempat kita mengambil produk tersebut. Sharing pengalaman saja. Jangan sampai lengah jika belanja dimana pun, setidaknya kita mencegah korupsi kecil di kalangan kita. Lebih teliti terhadap struk belanjaan kita. Dari kesalahan kecil tersebut banyak spekulasi yang timbul. Apakah moment Ramadhan ini yang mana konsumsi masyarakat lebih banyak daripada biasanya dimanfaatkan oleh sebagian produsen untuk menaikkan harga dari semestinya meskipun harga beli tetap. Mungkin juga harga beli itu sudah naik dan manajemen mini market tersebut lupa menyamakan antara harga yang tertera di komputer dan harga yang tertempel di tempat produk. Semoga bermanfaat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun