Mohon tunggu...
Arin
Arin Mohon Tunggu... Lainnya - amateur

🍉

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sosok Cahaya dari Ujung Desa

12 November 2024   14:55 Diperbarui: 12 November 2024   15:04 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar freepik.com/author/vector4stock

Sejenak Falah terdiam, Bu Melati was-was takut kalau anak itu tiba-tiba menolak. Tapi, beberapa saat kemudian ia memberi anggukan dan tersenyum lebar. "Baik, Bu. Besok Falah bakal ke sekolah dan belajar lagi."

"Hore! Falah sekolah lagi, yeay!" teriak teman-temannya. Mereka menghampiri Falah lalu menyalaminya sangat heboh.

Bapaknya yang bekerja tak jauh dari keberadaan anak-anak, ikut terharu dan diam-diam menangis. Rasanya ia ingin cepat pulang memberitahukan istrinya di rumah.

Sambil menahan air mata, Bu Melati mengelus kepala anak itu penuh syukur. "Besok pagi, Ibu bakal jemput kamu, ya."

"Iya, Bu. Makasih banyak sudah baik banget sama Falah, ya, Bu," ucap Falah tulus yang membuat air mata gurunya deras berjatuhan.

Merasa terharu melihat gurunya menangis karena bahagia, anak-anak lantas memeluk Bu Melati ramai-ramai. "Makasih banyak Bu Melati." Ucapan terima kasih silih berganti terlontar dari mulut mereka.

***

Hari kembalinya Falah ke sekolah disambut baik dan penuh sukacita oleh pihak sekolah dan teman-temannya. Bahkan orangtua Falah sampai menangis-nangis saking berterima kasihnya pada Melati yang sudah sangat sabar mengembalikan anaknya seperti dulu lagi. 

Melati tidak jumawa, ia tidak merasa jadi yang paling berjasa. Menurutnya peran anak-anak di taman bacanya pun sangat besar, karena keberadaan merekalah, Falah bisa pulih lebih cepat. Oleh karena itu, ia rela memasak banyak makanan untuk anak-anak sebagai bentuk rasa terima kasih.

Pada orangtua Falah, Bu Melati berjanji akan mendampingi anaknya belajar mata pelajaran yang tertinggal selama lebih dari dua minggu. Ia juga siap membantu setiap orang tua murid kalau anak-anaknya kesusahan belajar di luar jam pelajaran. Pintu rumahnya selalu terbuka lebar selama itu untuk kepentingan pendidikan.

Kehadiran Bu Melati bukan hanya membawa perubahan untuk Falah saja tapi untuk sekolah dan anak-anak lain. Keberadaannya memberi secercah harapan baik, salah satunya menghidupkan literasi anak-anak yang sebelumnya akses terhadap buku pun sangat terbatas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun