Mohon tunggu...
Arin Aditya
Arin Aditya Mohon Tunggu... Lainnya - Arin

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengimplementasi Pendidikan Karakter di Sekolah

7 Januari 2021   18:55 Diperbarui: 7 Januari 2021   19:06 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan di Indonesia masih memiliki masalah kompleks yang perlu diselesaikan. Salah satunya yaitu pendidikan karakter yang masih belum ditingkatkan di sekolah.  Memang benar dalam sekolah nilai juga penting dalam akademik agar pendidik tau apakah tujuan pembelajaran dapat tercapai atau tidak. Namun pendidikan karakter juga perlu ditingkatkan dalam sekolah. 

Karena sekolah merupakan rumah kedua untuk peserta didik. Sehingga peran pendidik dan orang tua saling berkaitan dalam memperbaiki karakter menjadi lebih baik lagi. Contoh kecil seperti tidak sopan kepada orang tua atau guru, perkelahian antar pelajar, hingga siswi menggunakan baju yang tidak mencerminkan pancasila, dan berbagai masalah karakter negatif lainnya. 

Seperti yang dikatakan komisioner Bidang Pendidikan KPAI pada tahun 2017 pada angka kasus tawuran sebanyak 12,9 persen. Namun meningkat menjadi 14 persen pada tahun 2018. Hal ini karena banyaknya kasus perilaku dan karakter peserta didik yang masih perlu disadarkan akan pentingnya mempunyai karakter yang baik. 

Namun tidak hanya tenaga pendidik saja namun masyarakat di lingkungan perlu menerapka perilaku yang baik dan menanam karakter yang baik bagi anak. Karena biasanya anak mencontoh apa yang dilakukan oleh orang dewasa di sekitarnya. 

Maka dari itu peran orang tua hingga masyarakat di lingkungan perlu membantu dalam hal pendidikan karakter yang bukan di lingkungan sekolah. Secara sederhana pendidikan karakter didefinisikan sebagai segala usaha yang dapat dilakukan untuk mempengaruhi karakter siswa. 

Adapun alasan pendidikan karakter perlu ditingkatkan lagi. Seperti menciptakan siswa yang religious, toleransi, disiplin, dan tertanam dalam dirinya untuk cinta pada tanah airnya. Fungsi pendidikan karakter sendiri yaitu mengembangkan potensi pada diri siswa sehingga menjadi individu yang berpikir, berhati, dan berperilaku baik pula dengan manusia lain. pentingnya pendidikan karakter pada zaman sekarang sangatlah perlu karena proses globalisasi secara berkala yang berdampak pada perubahan pada karakter masyarakat Indonesia apalagi anak-anak. 

Menurut Thomas Lickona, setidaknya ada tujuh alasan mengapa character education harus diberikan kepada warga negara sejak dini, yaitu; Ini merupakan cara paling baik untuk memastikan para murid memiliki kepribadian dan karakter yang baik dalam hidupnya. Pendidikan ini dapat membantu meningkatkan prestasi akademik anak didik. 

Sebagian anak tidak bisa membentuk karakter yang kuat untuk dirinya di tempat lain. Penguatan karakter menjadi salah satu program prioritas Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. 

Dalam nawa cita disebutkan bahwa pemerintah akan melakukan revolusi karakter bangsa. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengimplementasikan penguatan karakter penerus bangsa melalui gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang digulirkan sejak tahun 2016. Prioritas pengembangan gerakan PPK; yaitu religius, nasionalisme, integritas, kemandirian dan kegotongroyongan. Masing-masing nilai tidak berdiri dan berkembang sendiri-sendiri, melainkan saling berinteraksi satu sama lain, berkembang secara dinamis dan membentuk keutuhan pribadi.

Ada lima nilai karakter yang ada pada Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Nilai pertama yaitu karakter religious yaitu dapat mencerminkan keimanan terhadap Tuhan yang Maha Esa dengan mengaplikasikan ke dalam perilaku ajaran agama dan kepercayaan masing-masing. Namun juga saling menghormati perbedaan agama di Indonesia serta menjunjung toleransi tehadap orang lain yang melaksanakan ibadah agama dan kepercayaan lain. Nilai kedua yaitu karakter nasionalis yang dilihat dari cara bersikap, berpikirm dan bertindak dalam kesetiaan dan kepeduliaan terhadap sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.

 Sikap nasionalis dapat diaplikasikan dengan cara mengapresiasi kebudayaan bangsa Indonesia serta menjaga kekayaan budaya bangsa. Kemudian menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri sendiri dan kelompok. Nilai ketiganya yaitu karakter integritas yaitu upaya menjadikan diri sendiri sebagai orang yang dapat dipercaya dalam perkataan maupun tindakan serta memiliki komitmen dan kesetiaan pda nilai-nilai kemanusiaan dan moral. 

Integritas meliputi sikap tanggung jawab sebagai warga negara dalam kehidupan sosial. Nilai keempat yaitu karakter mandiri yaitu perilaku tidak bergantung kepada orang lain. Murid yang mandiri akan memiliki daya juang yang tinggi hingga keberanian yang tinggi pula. Nilai kelima yaitu karakter gotong royong sehingga mencerminkan semangan kerja sama yang tinggi serta menyelesaikan permasalahan dengan bersama-sama. Murid di sekolah diharapkan menunjukkan sikap gotong royong, empati dan rasa solidaritas yang tinggi terhadap sesama.

Guru dapat menerapkan pendidikan karakter di sekolah dengan cara guru membiasakan mengelola kelas sebelum proses pembelajaran dimulai sepseri mengatur dan mengamati peserta didik. Kemudian guru juga harus menjadi teladan yang baik bagi peserta didik baik perkataan maupun tindakan. 

Mencontohkan tindakan yang baik seperti mengedepankan akhlak yang dapat membangun karakter yang baik bagi peserta didik. Guru bisa menjadi sahabat atau teman untuk berbagi permasalahan bagi peserta didik namun juga bisa menjaga rahasia permasalahn peserta didik. Dalam pembelajaran guru juga bisa menyelipkan materi pelajaran dengan nilai-nilai karakter yang sudah ada. 

Sekolah juga bisa membuat kegiatan-kegiatan yang dapat terus menanamkan nilai-nilai karakter. Pada saat pembelajaran dalam kelas guru berupaya memberikan kesempatan peserta didik untuk berani bertanya atau menyampaikan pendapat, bisa dalam bentuk forum diskusi. Sekolah juga bisa mengimplementasikan nilai nasionalis dengan mengadakan kegiatan upacara bendera setiap hari senin atau hari nasional.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun