Mohon tunggu...
Arin Aditya
Arin Aditya Mohon Tunggu... Lainnya - Arin

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Behaviorisme B.F Skinner

16 Desember 2020   16:01 Diperbarui: 16 Desember 2020   16:08 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Proses belajar dan mengajar di sekolah pastinya mempunyai masalah. Masalah ini bisa saja dalam bentuk pembelajaran yang tidak disukai siswa atau kurang menarik siswa untuk ikut belajar. 

Proses belajar dan mengajar di sekolah pastinya mempunyai masalah. Masalah ini bisa saja dalam bentuk pembelajaran yang tidak disukai siswa atau kurang menarik siswa untuk ikut belajar. Tak hanya itu, masih ada sebagian guru yang hanya terfokus kepada murid yang pintar saja sehingga murid yang tidak mengerti pelajaran semakin malas mengikuti proses belajar. Masalah ini berarti terletak pada bagaimana guru menyampaikan materi kepada peserta didik. Hal ini yang harus dirubah oleh guru dalam proses mengajar.

Agar semua perserta didik turut andil dalam proses belajar di kelas. Belajar juga mempunyai teori juga. Menurut Novi Irwan Nahar dalam  jurnal "Penerapan Teori Belajar Behavioristik Dalam Proses Pembelajaran" Teori belajar merupakan gabungan prinsip yang saling berhubungan dan penjelasan atas sejumlah fakta serta penemuan yang berkaitan dengan peristiwa belajar.

Penggunaan teori belajar dengan langkah-langkah pengembangan yang benar dan pilihan materi pelajaran serta penggunaan unsur desain pesan yang baik dapat memberikan kemudahan kepada siswa dalam memahami sesuatu yang dipelajari. Suasana belajar sangat penting di dalam proses pembelajaran. Seperti suasana santai dan menyenangkan peserta didik .

Kegiatan belajar ini merupakan kegiatan psikologi yang tidak tampak sama sekali, namun gejala-gejala perilaku akan tampak dengan sendirinya pada diri seseorang yang belajar. Ada banyak sekali teori belajar namun teori yang lebih menekankan perubahan perilaku peserta didik ialah teori belajar behaviorisme. Menurut teori behaviorisme adalah belajar dilihat dari perubahan prilaku dari akibat stimulus dan rangsangan yang diberikan kepada peserta didik.

Perubahan perilaku ini ada karena adanya stimulus (S) dengan respons (R) . Hal ini dilakukan oleh guru yaitu dengan cara memberi stimulus seperti apa saja yang diberikan guru kepada siswa misalnya alat perkalian, alat peraga, modul belajar untuk membantu belajar siswa. Sedangkan respon yaitu berupa reaksi atau tanggapan siswa terhadap stimulus yang diberikan guru tersebut.Reinforcement bisa menjadi salah satu faktor yang berperan dalam teori belajar ini. Reinforcement adalah apa saja yang dapat memperkuat timbulnya respon. Bila penguatan ditambah positive reinforcement. Namun jika penguatan dikurangi negative reinforcement. Tujuan pembelajaran menurut teori behaviorisme ditekankan pada penambahan pengetahuan, sedangkan belajar sebagai aktivitas mimetic, yang menuntut pembelajar untuk mengungkapkan kembali pengetahuan yang sudah dipelajari dalam bentuk laporan, kuis, atau tes.

Ada beberapa tokoh yang menganut aliran behaviorisme ini. Seperti Thorndike, Pavlov, Skinner, Gagne, dan Bandura. Di sini saya memilih B.F Skinner untuk essay saya. B.F Skinner yang mempunya nama Burrhus Frederic Skinner ini lahir di Susquehanna, Pennsylvania pada 20 maret 1904. Skinner meraih gelar master pada 1930 dan Ph.D pada 1931 dari Harvard University. Tahnu 1936 dan 1945 Skinner mengajar Psikologi di University of Minnesota dan mengeluarkan bukunya berjudul The Behavior of Organisme (1938).

Beliau seorang psikolog Amerika serikat terkenal dengan aliran behaviorisme. Konsep-konsep yang dikemukakan Skinner mengungguli para tokoh sebelumnya. Ia menjelaskan konsep belajar dengan sederhana namun lebih lengkap lagi. Menurut Skinner perubahan perilaku stimulus-respon tidaklah sederhana seperti yang dikemukakan oleh tokoh sebelumnya. Hal ini disebabkan karena banyaknya stimulus yang diberikan akan saling berinteraksi dan interaksi tersebut akan mempengaruhi respon yang nantinya dihasilkan.

Nah respon ini yang memiliki konsekuensinya tersendiri. Sehingga menurut Skinner dalam memahami tingkah laku seseorang harus benar-benar memahami hubungan antara stimulus tersebut. Skinner melakukan percobaan dengan tikus yang dimasukkan kandang.

Dalam kandang berisi komponen yang dapat dimanipulasi yang mengakibatkan gerakannya dengan reinforcement dan alat wadah makanan.Komponen ini berisi tombol, pengungkin, dan juga batang jeruji. Dalam percobaan ini awalnya tikus mengeksplorasi kandang dengan cara mencium benda-benda yang ada di sekitar bahkan juga mencakar dinding. Tingkah laku ini terpancar dengan tidak adanya stimulus yang diberikan. Setelah tikus menekan  pengungkit yang nantinya akan mengeluarkan makanan yang akan dia makan. Makanan ini disebut reinforcement.

Serangkain eksperimen sudah Skinner coba kemudian Skinner mengenalkan teori operant conditioning. Teori yang dirumuskan Skinner merupakan pengembangan dari teori classical conditioning yang dibuat oleh Ivan Pavlov.  Dasar teorinya pada teori yang dikemukakan Thorndike yaitu law off effect. Teori ini dapat menghasilkan efek kepuasan dalam situasi tertentu yang juga akan terjadi di situasi yang sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun