SMK Negeri 69 Jakarta merupakan sekolah yang baru berdiri pada tahun 2019. Penulis mulai mengajar di SMK Negeri 69 Jakarta sejak tahun 2019. Pada saat ini jumlah tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang ada sebanyak 38 orang yang terdiri dari 5 guru ASN, 24 guru honor, 1 Tata Usaha PNS, 8 TU dengan jumlah 674 peserta didik. SMK Negeri 69 Jakarta terletak di Jl. Dr. KRT Radjiman Widyodiningrat No.32, RT.7/RW.7, Jatinegara, Kec. Cakung, Kota Jakarta Timur.
Dokumentasi kegiatan upacara sumpah pemuda
Sumber: Milik pribadi penulis
Hal-hal yang menjadi latar belakang masalah pada AKSI 1, AKSI 2, AKSI 3 dan AKSI 4 adalah sebagai berikut :
Faktor guru
- Minimnya pengetahuan guru dalam menguasai dan menggunakan teknologi dalam pembelajaran di kelas
- Guru masih cenderung menggunakan metode konvensional dalam mengajar
- Stimulus yang diberikan masih terbatas pada hafalan/ ingatan
- Terbatasnya pemahaman guru tentang pembelajaran inovatif dan HOTS
Faktor Siswa
- Siswa kurang bersemangat dalam belajar, misalnya terlihat lesu dan murung saat belajar
- Siswa kurang berpartisipasi aktif memberikan respons dalam kegiatan pembelajaran
- Siswa kurang percaya diri dalam menyampaikan pendapat
- Literasi membaca dan menulis peserta didik yang masih rendah
- Siswa masih belum mampu berpikir kritis, pertanyaan siswa masih terbatas kepada Apa, siapa dan jelaskan (C1, C2 dalam tingkat taksonomi Bloom)
- UH siswa masih belum bisa menyentuh nilai KKM walaupun soal tersebut diambil dari soal latihan yang sudah sering dibahas
Faktor fasilitas sarana dan prasarana
- Keterbatasan sarana dan prasarana untuk mengaplikasikan pembelajaran inovatif, seperti infocus, internet, komputer, dll.
- Learning loss akibat pembelajaran daring efek pandemi covid 19, mengakibatkan guru harus melek teknologi dalam waktu yang relatif singkat
Faktor lingkungan
- Orang tua siswa terlalu fokus bekerja mencari nafkah sehingga peran orang tua dalam membimbing anak-anaknya di rumah sangat minim
- Kurangnya komunikasi dan kerjasama guru dengan orang tua siswa
Praktik ini penting untuk dibagikan dengan beberapa alasan, antara lain:
- Berbagi pengalaman kepada guru-guru tentang cara mengatasi berbagai permasalahan yang sering dijumpai dan ditemukan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung, seperti bagaimana menumbuhkan semangat peserta didik dalam belajar, bagaimana membuat peserta didik aktif dalam pembelajaran, bagaimana menumbuhkan berpikir kritis pada peserta didik, bagaimana menggunakan media yang tepat sesuai dengan karakteristik siswa, dan bagaimana guru memanfaatkan waktu yang tersedia untuk meningkatkan kualitas belajar dari siswa itu sendiri. Selain itu, bagaimana guru menciptakan suasana yang menarik dan menyenangkan sehingga mencapai tujuan students-centered (terpusat pada siswa).
- Memotivasi guru untuk bisa memberikan pelayanan pembelajaran terbaik bagi peserta didik dalam rangka mempersiapkan generasi emas dimasa yang akan datang. Kurikulum sekarang mewajibkan sistem pendidikan yang berpusat pada peserta didik, guru pun dituntut untuk bisa mengembangkan potensi dan bakat yang dimiliki peserta didik agar sesuai dengan tujuan kurikulum 2013, yaitu untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.
- Penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi sangat berdampak besar terhadap perkembangan pengetahuan dan keterampilan peserta didik di sekolah. Hal ini dikarenakan penggunaan gawai, komputer dan fasilitas internet yang tidak bisa dipisahkan dalam lingkungan keseharian siswa. Merujuk pada hal inilah, guru dituntut kreatif dan inovatif dalam menghasilkan media atau model pembelajaran yang memanfaatkan teknologi sehingga siswa bisa mengasah dan mengembangkan kemampuan berpikirnya menjadi tingkatan yang lebih tinggi.
Sebagai seorang guru, saya memiliki tanggung jawab dan kewajiban untuk terus berusaha menciptakan lingkungan pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran yang inovatif dan kreatif sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai dengan baik.
Tantangan : Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut?
- Tantangan pada PPL AKSI 1
Setelah melakukan identifikasi masalah dengan refleksi diri, wawancara kepada rekan sejawat, kepala sekolah dan pakar, maka ada beberapa tantangan yang saya alami pada PPL AKSI 1 yaitu: