Mohon tunggu...
Arimbi Netramaya
Arimbi Netramaya Mohon Tunggu... Jurnalis - Owner

Percaya dengan kata-kata

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Potensi Pokir Menjadi Sarana Korupsi

11 Oktober 2024   08:54 Diperbarui: 11 Oktober 2024   08:55 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang ini tidak perlu contoh. Mungkin kita sudah sering tahu. Kita sudah sering baca berita.

Jadi, sebenarnya sangat memalukan, kalau orang-orang sekelas anggota DPRD yang mewakili rakyat itu masih dapat sosialisasi dan pendidikan dari KPK. Mereka diberitahukan mekanismenya seperti apa. Diawasi dengan ketat. Terus diberitakan secara datar dan netral. Mengapa ini masih terjadi? Karena pokir yang jumlahnya 1.375 itu berpotensi menjadi sarana korupsi.

Mari kita rekap sekali lagi. Banyak temuan korupsi, mengatakan bahwa korupsi terjadi sejak pokir. Apakah kita tahu, apa saja isi 1.375 pokir di pidato Mbah Kaji kemarin? Apakah kamu terlibat dalam pokok pikiran itu? Tidak ada korupsi sendirian. Korupsi selalu disengaja dan bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun