Mohon tunggu...
Arimbi Bimoseno
Arimbi Bimoseno Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Author: Karma Cepat Datangnya | LOVE FOR LIFE - Menulis dengan Bahasa Kalbu untuk Relaksasi | Website:http://arimbibimoseno.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Mumpung Anom Ngudiya Laku Utama

12 Agustus 2012   15:18 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:53 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

-

Mumpung anom ngudiya laku utama, falsafah Jawa yang artinya selagi masih muda upayakanlah laku utama. Sapa kang mung ngakoni barang kang kasat mata wae, iku durung weruh jatining Pangeran: barang siapa hanya mengakui barang yang terlihat oleh mata saja, itu berarti belum mengerti hakikat Tuhan.

Isyarat yang menuntun pada pemahaman bahwa orang yang semakin cepat mengerti (selagi masih muda) mengenal hakikat Tuhan, akan semakin mengerti bagaimana sebaiknya memandang hidup dan menjalani kehidupan. Pengertian yang pada gilirannya akan menjaga tindak-tanduk diri sendiri dalam lakon hidup sehari-hari. Mengerjakan hal-hal yang berguna dan meninggalkan hal-hal yang tidak berguna.

Niatkan keseluruhan aktivitas dalam hidup sebagai ibadah, sehingga selalu mawas diri, hati-hati dan waspada, mengukur risiko baik-buruk sebelum mengambil keputusan apapun dalam hidup.

Godaan tak akan sanggup merayu jika seseorang sudah sadar sepenuhnya bahwa dirinyalah yang pegang kendali. Sehingga ketika terjadi sesuatu yang kurang berkenan pada diri, introspeksi lah yang ditempuhi.

Gagal dalam sebuah usaha misalnya, evaluasi lagi, ada hal-hal yang harus dibenahi, bukan menyalahkan pesaing atau menyalahkan situasi terkini. Gagal dalam hal-hal yang lain, juga melakukan evaluasi yang bersifat ke dalam dan ke luar, dengan memperbaiki keadaan, bukan menyalahkan pihak lain.

Unggah-ungguh adalah etika dalam bahasa Jawa. Dalam hubungan-hubungan, resmi atau tidak resmi, penting memperhatikan unggah-ungguh, sopan santun dalam berbahasa dan berperilaku. Bagi yang demikian, akan senantiasa menemukan keindahan kedamaian dimanapun berada.

-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun