Happiness is a choice :
Suatu ketika istri John Maxwell, pembicara motivator top, Margaret, sedang menjadi pembicara di salah satu sesi seminar tentang "kebahagiaan".
Maxwell sang suami duduk di bangku paling depan dan mendengarkan.
Di akhir sesi, semua pengunjung bertepuk tangan dan tiba di sesi tanya jawab.
Setelah beberapa pertanyaan, seorang ibu mengacungkan tangannya untuk bertanya. "Mrs. Margaret, apakah suami Anda membuat Anda bahagia?"
Seluruh ruangan langsung terdiam.
Satu pertanyaan yang bagus. Margaret tampak berpikir beberapa saat dan kemudian menjawab,"Tidak."
Seluruh ruangan terkejut.
"Tidak," katanya sekali lagi,"John Maxwell tidak bisa membuatku bahagia."
Seisi ruangan langsung menoleh ke arah Maxwell. Maxwell juga menoleh-noleh mencari pintu keluar. Rasanya ingin cepat-cepat keluar.
Kemudian, lanjut Margaret, "John Maxwell adalah seorang suami yg sangat baik. Ia tidak pernah berjudi, mabuk-mabukan, main serong. Ia setia, selalu memenuhi kebutuhan saya, baik jasmani maupun rohani. Tapi, tetap dia tidak bisa membuatku bahagia."
Tiba-tiba ada suara bertanya,"Mengapa?"
"Karena," Jawabnya, "tidak ada seorang pun di dunia ini yang bertanggung jawab atas kebahagiaanku selain diriku sendiri."
Margaret mengatakan, tidak ada orang lain yang bisa membuatmu bahagia. Baik itu pasangan hidupmu, sahabatmu, uangmu, hobimu. Semua itu tidak bisa membuatmu bahagia. Karena yang bisa membuat dirimu bahagia adalah dirimu sendiri.
Kamu bertanggung jawab atas dirimu sendiri. Kalau kamu sering merasa berkecukupan, tidak pernah punya perasaan minder, selalu percaya diri, kamu tidak akan merasa sedih. Sesungguhnya pola pikir kita yang menentukan apakah kita bahagia atau tidak, bukan faktor luar. Bahagia adalah pilihanmu sendiri.
*
*
Pesan berantai yang menyapa pagi, dijejakkan di sini untuk menyapa pejalan yang lewat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H