Mohon tunggu...
Arimbi Bimoseno
Arimbi Bimoseno Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Author: Karma Cepat Datangnya | LOVE FOR LIFE - Menulis dengan Bahasa Kalbu untuk Relaksasi | Website:http://arimbibimoseno.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Candu Cinta

2 Desember 2011   00:06 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:56 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

.

/angan/
membuai manja
menerbangkan kepayang
melemahkan daya n a l a r

.

/ingin/
terbitkan syarat
ingin menyapa
menyentuh
memiliki

.

/angin/
angin-anginan
masuk  a n g i n
mabuk raga batin

.

/cinta terbatas/
bagai candu
morfin psikologis
tergantung ragawi

.

/lepas/
lepas lepas
lapis demi lapis kikis
menuju cinta tiada habis

.

/cinta terbatas/
menguras air mata
mengaduh mendidih
tempat luka segala pedih

.

/cinta tak terbatas/
mengalirkan mata air
menuju  l a u t   l e p a s
tak berujung tak bertepi

.

"Karena jiwa luas bagai ruang hampa angkasa raya, maka akan mampu memandang semua manusia, masalah, dan benda dengan jelas dan tuntas. Semua sebab-akibat, alfa-omega jelas baginya. Demikianlah pandangannya yang sempurna." (Wang Che Kuang)

.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun