Mohon tunggu...
Arimbi Bimoseno
Arimbi Bimoseno Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Author: Karma Cepat Datangnya | LOVE FOR LIFE - Menulis dengan Bahasa Kalbu untuk Relaksasi | Website:http://arimbibimoseno.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Menceraikannya Karena Tak Tahan Tekanan Lingkungan

27 Agustus 2011   19:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:25 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Farida menggugat cerai suami pertamanya, ayah dua anaknya, karena tidak tahan dengan perilaku suaminya yang berulang kali berpetualang cinta di luar sana.

Berikutnya Farida menikah dengan pria yang berstatus suami orang.

Enam tahun berjalan Farida menjalani kehidupan sebagai istri kedua. Istri suaminya ini tidak mengetahui kehadiran Farida dalam rumah tangganya.

"Tapi aku sudah menceraikan suamiku ini. Bukannya aku tak cinta, tapi aku tak tahan dengan tekanan lingkungan, sindiran-sindiran Ibuku, kakakku, tetanggaku," kata Farida, berlinang air mata.

"Kata Ibuku, buat apa ada suami, apa-apa usaha sendiri. Sakit hatiku mendengarnya. Dia memang kasih nafkah, walau tidak banyak," lanjut Farida.

"Aku sebetulnya masih mencintainya. Walaupun dia jarang datang, tetap enak waktu ada dia dibanding sekarang," kata Farida, lagi.

.

> Sudah tepatkah keputusan Farida menggugat cerai suami keduanya yang notabene suami orang?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun