.
"Wajahmu cerah sekali hari ini, lebih cerah dari biasanya, senyum-senyum lagi. Ada apa?" tanya Tania pada Nadine, koleganya.
"Hehe, aku bertemu seseorang di acara seminar, kami bicara sebentar mengenai materi seminar dan aku merasakan debar-debar ketertarikan. Mengingatnya membuatku tersenyum. Pesonanya menawan hatiku. Hatiku tertawan oleh pesonanya. Rasanya aku merindukannya. Kenapa ya aku jadi rindu," kata Nadine.
"Ngaco kamu, itu kan tidak boleh. Kamu sudah tidak boleh seperti itu," kata Tania.
"Iya, aku tahu itu tidak boleh. Kamu bertanya, ya itu jawaban jujurku, aku tidak bisa mengingkari perasaanku padanya," kata Nadine, tersenyum.
"Sakit jiwa," kata Tania.
"Iya," kata Nadine masih tersenyum.
"Terus kamu mau apa sama dia?" tanya Tania.
"Ya tidak mau apa-apa," jawab Nadine masih tersenyum.
"Terus kamu mau janjian bertemu dia lagi?" selidik Tania.
"Ya tidaklah," jawab Nadine masih tersenyum.
"Terus kamu mau tersenyum terus?"
"Hahaha...."
"Hati-hati dengan perasaanmu."
"Iya."
"Iya iya!?"
"Iya iya iya."
.....
.....
.....
.....
.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H